travel
Tampilkan postingan dengan label travel. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Juli 2018

MUSEUM EDUKASI HEWAN : RAHMAT INTERNATIONAL WILDLIFE MUSEUM & GALLERY (MUSEUM RAHMAT)



Setiap suami cuti selalu menyempatkan untuk datangin tempat yang udah masuk list. Mumpung ada ayahnya kan lebih enak jalan sambil ngajakin anak anak, karena ada yang siap siaga mengejar. :D. Tanggal 27 Juni kemaren kami mengunjung Museum Rahmat Gallery yang terletak di Jl.S Parman No.309, Kota Medan. Museum Rahmat gallery ini kepemilikannya sama dengan Taman Hewan  Siantar. Dua bulan lalu kami udah kesana, kali ini kami mengunjungi museumnya. Gak afdol orang medan sendiri tapi belom pernah main kesini, padahal sering kali lewat  tapi baru kali ini kesampaian.
harga tiket masuk museum rahmat

Saat itu pukul dua siang dan tidak begitu padat pengunjung. Cuaca terik tapi tak memudarkan semangat Aidan, padahal baru nyampe pintu masuk doank udah kesenangan. Gimana nanti kalo masuk. Karena hari itu hari terakhir ayah cuti,  sebelum nanti jarang keluar lagi kalo ayahnya kerja. Jadi dinikmati banget samakami berempat.

Museum Rahmat atau dikenal juga Rahmat International Wildlife Museum&Gallery ini jam bukanya dari 09.00 - 17.00 WIB. Museum Rahmat Gallery ini dimiliki oleh seorang pengusaha dan pemburu professional yang bernama H. Rahmat Shah. Beliau adalah ayah dari aktris cantik kenamaan yaitu Raline Shah. Tak hanya itu beliau juga pemilik dari Taman Hewan Siantar yang sudah saya jelaskan di awal.
rahmat-international-wildlife-museum-gallery

rahmat-international-wildlife-museum-gallery

Letak museum ini didalam gedung 3 lantai. Kalo dari luar kayak nggak yakin itu museum karena ya macam gedung biasa hanya ada hiasan badak besar beserta penanda nama. Harga tiket Masuk Rahmat International Wildlife Museum&Gallery ini terbagi menjadi beberapa golongan. Untuk Dewasa harga tiketnya Rp 50.000, Anak usia 3-12 tahun Rp 40.000, pelajar minimal 25 orang Rp 25.000/0rang. Lebih murah memang kalo pake rombongan makanya museum ini rame didatangi kelompok sekolah sampe kadang macet disekitaran jalan S.Parman karena bus bus pariwisata. Jadi minimal 25 orang bisa dapat free pass untuk 1 orang guru. Lumayan kan. Nah khusus untuk Turis biaya masuknya Rp 150.000/orang.

Kita dikasih gelang untuk bisa masuk ke dalamnya. Saat menginjakkan kaki kedalam museum mata  disuguhkan dengan hewan hewan besar yang ditempatkan artistik sesuai dengan klasifikasinya. Di lantai pertama juga udah liat berbagai macam gajah, burung, beruang, buaya, jenis harimau, dan rusa. Suhu ruangan didalam museum ini sejuk,  karena selain untuk membuat pengunjung nyaman juga ditujukan pemeliharaan dari koleksi satwa nya juga.
rahmat-international-wildlife-museum-gallery



Agak kasian sebenarnya liat hewan hewan nya tapi memang ada tujuannya sih dibuat kayak gini. Selain menampilkan koleksi berbagai satwa liar, museum ini juga tersedia hall, perpustakaan, toko suvenir, dan hunter's cafe yang juga menyediakan audio visual tentang konservasi. Terdapat juga berbagai koleksi pribadi barang dari tokoh kenamaan dan memorabilia , serta  dipajang memenuhi ruangan dekat toko suvenir dan di hall (aula). Niat banget ya koleksi kayak gini. Dan emang banyak.

Penataan tiap koleksi satwa liar dispesifikasikan sesuai dengan jenisnya. Dengan pencahayaan dan ornamen yang mengikuti tiruan  habitat aslinya menjadi daya pikat di museum ini. Disetiap klasifikasi  terdapat informasi hewan apa saja dan berasal dari mana.  Biarpun harus saya akui untuk koleksi sebanyak ini, lahannya terbatas dan kesannya sempit. Tapi untunglah biarpun saat itu lumayan rame, tpi gak kegerahan sama sekali karena ada pendingin ruangan. Ada juga night safari di lantai dasar. Tapi saya nggak masuk karena ya itu bawa bayi takut dianya kejer karena suara suara. Kalo Aidan jangan ditanya udah lari lari dan excited nanya ini itu, padahal emak bapaknya juga pengen tuh berlama lama di satu tempat. Biar nambah gitu ilmunya. Tapi yang ada belom sempat baca sampe habis, udah harus pindah ketempat lain. Yaaa namanya juga ini liburan dia ya kan, yang penting anak hepi.
rahmat-international-wildlife-museum-gallery

rahmat-international-wildlife-museum-gallery

Lantai dua selain koleksi hewan lainnya juga terdapat ruangan khusus yang menyimpan kerangka hewan purba dan berbagai jenis kupu kupu yang ditempatkan dalam frame. Cantik. Selain itu terdapat koleksi serangga yang sumpah aku skip karena saking jijik dan takut. hahaha. Di lantai dua ini terdapat toko suvenir dimana kalo mau masuk harus melepaskan sandal atau sepatu. Lantainya dari kayu dan tempatnya bersih. Di museum ini tersedia kamar mandi yang space nya cukup luas dan diutamakan bersih. Selain itu juga terdapat musola. Perpindahan dari satu lantai ke lantai lainnya itu lewat tangga ya. Lumayan ngos ngosan juga sambil gendong bayi. :D
rahmat-international-wildlife-museum-gallery

rahmat-international-wildlife-museum-gallery


Museum ini menyimpan koleksi mengagumkan dari seluruh penjuru dunia. Dan dinobatkan menjadi museum satwa liar pertama di Asia Tenggara nih. Koleksi didalamnya lebih dari 2000 satwa yang diawetkan dan diburu di seluruh dunia. Ini merupakan koleksi pribadi dari H.Rahmat Shah. Eitttss katanya perburuan hewan ini nggak sembarangan loh alias bukan perburuan liar. Tapi merupakan perburuan resmi yang bertujuan untuk untuk menjegah satwa liar dari kepunahan. Standar berburu ini dikenal dengan nama conversation by utilization.Jadi mencegah pertumbuhan satwa liar di habitat asli mereka sendiri dan menjaga kelestariannya.. Museum ini telah menerima penghargaan baik nasional maupun Internasional.
rahmat-international-wildlife-museum-gallery

Kalo mau foto foto disini diperbolehkan kok, asal tidak menggunakan blitz kamera ya. Karena disini merupakan hewan yang diawetkan, blitz kamera dapat membuat rontok bulu hewan tersebut katanya. Sudah ada larangan yang ditempelkan di berbagai spot mengenai hal ini. Jadi sama sama menjaga kelestarian museum ini ya baik pengelola mupun pengunjung.

Tak terasa sudah sejam lebih kami berkeliling menjelajah museum Rahmat gallery ini, sudah kadung gempor juga pegangin anak. Biarpun Aidan belom begitu puas tapi harus pulang karena mau packing barang suami yang besoknya udah terbang lagi buat kerja. Till next review ya.


RAHMAT INTERNATIONAL WILDLIFE MUSEUM & GALLERY 
Jl. S. Parman no.309, Kota Medan
Jam buka : 09.00 - 17.00 WIB
Tiket Masuk : Dewasa Rp 50.000, Anak 3-12 tahun Rp 40.000, Pelajar min 25 orang Rp 25.000



Senin, 16 Juli 2018

SETANGKUP KENANGAN DI SABANG PART 2 : FIE RESORT

fie-resort-sabang

This is last post about  Banda Aceh - Sabang  trip. Sampai dua bulan nyelesain part demi part nya. Tapi rasanya masih keingatan sampe sekarang sih efek liburan ini. Gak ada nyesalnya biarpun ada kejadian suami yang sempat susah jalan. In case you've missed it, bagian pertama trip sabang ini bisa dibaca disini ya.

Di hari kedua di Sabang dan merupakan hari terakhir, kami nekat switch penginapan dari Casa Nemo Resort yang memang surga dan servicenya yang juara dan membantu kami yang saat itu tertimpa masalah. This is honest review about that place and we'll comeback someday. Alasan kami pindah karena jujur penginapannya sudah di book dari jauh hari dan no cancel. Sempat diskusi sama suami dan niatannya memang explore sabang di daerah lain biarpun kita tahu hanya bisa mendem di penginapan. 

fie-resort-sabang

Kami dijemput oleh orang dimana tempat kami ngerental mobil. Karena sudah fix kami gak bisa pakai mobil dan merelakan mobilnya teronggok gitu aja semalaman. Sekitar pukul 10 pagi kami berangkat menuju Iboih, tenpat kami menghabiskan malam yaitu di FIE RESORT. Perjalanan kesana memakan waktu 45 menit lewat jalan darat. Explore bagian sabang yang berbeda. Sempat melihat beberapa pulau dari kejauhan karena kami berada di atas. Untuk menuju FIE RESORT sempat bingung karena penunjuk jalannya kecil jadi kalo baru pertama dan tanpa supir mungkin kebingungan ya.  akses jalan kesana bagus dan sudah di aspal. 

fie-resort-sabang

Sesampainya disana kita bingung ini dimana hotelnya karena hanya ada pohon pohon tinggi rimbun di parkirnya, ternyata penginapannya di bawah dan kita harus melewati tangga yang lumayan panjang dan agak curam. Beneran agak jiper loh dan kasian sama suami yang kakinya agi di perban. Tapi kita tetap lanjut jalan ke bawah biarpun dikit dikit berhenti karena bener ngos ngosan sambil gendong bayi pulak. Fie Resort ini nggak punya front desk atau resepsionis ya. Jadi untuk transaksi penginapan langsung pergi ke bagian resto nya yang terletak di bawah dekat dermaga. All in one place. Jadi jangan kaget ya. 

FIE RESORT ini sebenarnya penginapan yang memang untuk honeymoon atau keluarga. Aada dua jalur untuk mencapainya yaitu jalur darat dan jalur laut naik speed boat atau kapal. Sempat cerita dengan pemilik resort ini dan ya ternyata dia juga orang medan. Sama sama sekolah di Al azhar dan tinggalnya di setiabudi. Laaaah ketemunya orang medan lagi. Ternyata FIE RESORT ini baru dibangun setahun yang lalu. Makanya masih banyak progress dan masih pembangunan sedikit di sekitarnya. 

fie-resort-sabang


Kamarnya bersih dengan lantai dari kayu dan atapnya juga dihiasi lampu kecil. Ada space untuk solat dan tersedia dispenser. Tempat tidurnya king size dan disediakan ayunan di tiap kamar. Pas banget kamar kami langsung menghadap laut. Breathaking View dan memang setenang itu suasananya. Harga untuk kamar kami adalah 400 ribuan. Range harga untuk makanan dan minumannya standar berkisar 15-45 ribu.
Untuk makanan mereka hanya menyajikan nasi goreng, mie goreng, atau snack kentang goreng. Saat itu stock bahan makanan mereka lagi menipis jadi hanya menyediakan menu itu. Kalau kopi lumayan tersedia banyak. Restonya enak banget dengan interior kayu berwarna coklat dan bar stool berwarna putih dan untuk menikmati laut ada juga bean bag chair nya. Kalo mau ngemper disekitaran dermaganya. Enchanting sih tempatnya. gak bising dan airnya juga tenang. Disini gak ada pantai hanya dermaga. Tapi aku dan Aidan turun ke airnya dan sempat mandi air. Tapi ya gak berani jauh jauh karena takut ombaknya juga. Sementara bapaknya jagain nayla di kamar ya kami main main air. Nggak nyesal sedikitpun karena gak kemana mana, karena dari awal tujuan utamanya adalah quality time sama anak anak. Dan memang kami jadi lebih bonding dan nggak ngeluh.


Karena besok kami harus check out pagi pagi banget, maka kita jelasin nih ke PIC (person In Charge) kalo minta di sediakan sarapan sebelum jam setengah tujuh. Alhamdulillah mereka mau. Padahal jadwal sarapan di FIE RESORT itu dimulai jam 8 pagi. Selesai sarapan tepat jam setengah tujuh kami dijemput sopir dan langsung menuju pelabuhan Balohan untuk kembali ke Banda Aceh. Udah deg degan takut salah liat jadwal, alhamdulillah keburu dan langsung masuk. Sempat gloomy karena bakal gak liat tempat secantik pulau ini. Tapi kami harus ke Banda Aceh untuk mengejar pesawat sore hari. 
baiturrahman-mesjid-banda-aceh

Kembali ke Banda Aceh kami disambut sama cuaca yang cerah dan dijemput sama supir langganan yang udah kami percaya. Kalo ke Banda nggak afdol kalo nggak mengunjungi Mesjid Baiturrahman. Subhanallah akhirnya bisa menginjakkan kaki kesana dan masuk ke dalamnya. Massive place yet so touchy. Karena menghabiskan waktu disana selama sejam dan sempat meluhat ada yang baru akad nikah disitu. Beranjak dari sana kami meutuskan untuk membeli oleh oleh dan makan ayam tangkap M.NAZAR yang atas rekomdasi gocar langganan kami kalo ini ayan tangkap terenak katanya.

Tak terasa waktu sudah mendekati jam keberangkatan kami da bertolaklah kami menuju bandara. 4 hari 3 malam adalah sebuah perjalanan yang membekas buat keluarga kami. Bahwa memang manusia boleh berencana pergi kesana kemari, tapi nyatanya Allah yang menentukan. Kecelakaan kecil suami membuat saya mngambil pelajaran kalo gimanapun keluarga harus tetap support satu sama lain. Karena iya ini ngaruh banget saat kami menghadapi kecelakaan kecil ini kami berdua coba tenang dan nggak mau mengusik kesenangan anak anak. Dan Alhamdulillah Allah kasih lebih banyak nikmat karena bisa berpeluk pelukan di kamar hotel dan cerita cerita. Semuanya terasa pas dengan niat liburannya. Terima kasih Banda Aceh dan Sabang. Saya janji bakal kembali lagi kesini suatu hari nanti. 


FIE RESORT
Jl. Kilometer Nol, Jurong Teupinlayeu, Iboih, Sukakarya, Kota Sabang, Aceh 23518
Instagram : @fieresort




Sabtu, 07 Juli 2018

SETANGKUP KISAH DI SABANG PART 1 : CASA NEMO RESORT

kenangan di sabang

Tulisan ini sudah tersimpan lama selama dua bulan di draft. Kali ini saya share dua bagian ya. Trip banda aceh - sabang dilakukan di 4-7 Mei 2018 kemaren, Tapi kenangannya masih bikin senyum dan terpatri janji di hati bahwa akan kembali lagi suatu hari nanti. Untuk bagian Banda Aceh nya silahkan di lihat disini ya LIBURAN SARAT MAKNA : BANDA ACEH .

Seperti di post terdahulu tentang trip lengkap selama di Banda Aceh, maka hari kedua kami bersiap untuk pergi ke Sabang dengan kapal cepat. Dari jauh hari, saya sudah sibuk cari informasi lewat google untuk jam keberangkatannya. Sempat deg degan takut kalo ada perubahan jadwal. Karena mikirin anak anak yang bakal cranky dan hotel yang sudah book dari jauh hari. Kami berangkat dari hotel Grand Nanggroe sekitar pukul 08.00 pagi WIB setelah selesai sarapan. Untuk pergi ke pelabuhan Ulee Lhuee, kami sudah booking gocar yang sehari sebelumnya kami berkenalan. Alhamdulillah dapat driver yang baik banget dan nggak pelit ngasih info sekitaran Aceh.
kapal express bahari sabang
Express bahari

Perjalanan ke pelabuhan lebih kurang memakan waktu setengah jam. Saat itu waktu menunjukkan pukul setengah sembilan pagi. Matahari bersinar cerah dan saya tersenyum karena cuaca sedang bersahabat.  Sesampainya di sana, saya langsung menuju counter tempat pembelian tiket kapal cepat Express Bahari dari pelabuhan Ulee Lhuee (Banda aceh) - Balohan (Sabang). Alhamdulillah jadwalnya keburu dan kita lega. Untuk informasi, setiap kapal  yang berangkat  menuju/balik Sabang ditentukan oleh cuaca. Jika cuaca lagi nggak bagus, mereka akan menunda keberangkatan. Bahkan berangkat lebih cepat dari perkiraan. Jenis kapalnya ada dua yaitu Kapal Cepat atau Kapal lambat.

Untuk kapal cepat perjalanannya memakan waktu 45 menit, sedangkan Kapal Lambat memakan waktu selama 2 jam. Nah bagi kamu yang naik mobil bisa naik Kapal Lambat ya dan biasanya ini antrinya lumayan. Untuk harga tiketnya sendiri berbeda beda bergantung pada jenis kendaraan yang kamu bawa. Baik Kapal cepat maupun kapal lambat dalam sehari melakukan dua kali angkutan.
express-bahari-sabang

Untuk Kapal cepat dioperasikan oleh pihak swasta dan hanya mengangkut penumpang saja. Harga tiket kapal cepat Express Bahari  Rp 80.000/ orang untuk kelas Eksekutif Dewasa dan untuk anak anak dibawah 5 tahun dikenakan biaya Rp 10.000/orang. Jadi trip kami total dua orang dewasa dan dua anak jumlahnya Rp 180.000.  Jadwal keberangkatan Express Bahari jam 10.00 pagi. Suasana pelabuhan  saat itu lumayan padat pengunjung. Pas banget bertepatan hari Sabtu. Banyak juga yang dari Banda Aceh berpelesiran ke Sabang balik hari. Jadi pergi pagi dan pulang di sore hari. Kalau kami akan menghabiskan waktu di Sabang selama dua malam. 

Kami berempat excited sekali, karena pertama kali naik kapal dan harus bawa anak anak serta satu koper besar. Maintaining the kids always tricky part. Di backpack ( masih masing bawa) kami udah prepare segala macam snack, susu, mainan, buku, dan peralatan tempur untuk anak anak. Supaya mereka tetap nyaman, gak bising, dan gak mengganggu orang lain.
pelabuhan balohan sabang


Sebelum naik kapal kita udah kasih pengertian ke Aidan (anak pertama) bahwa harus jadi anak baik dan Andira (anak kedua), saya susuin terlebih dahulu sebelum naik ke kapal karena memang sudah jam tidurnya. Alhamdulillah dua duanya anteng.  Aidan sempat melihat kapal dan nanya ini itu. Udah gak kuat ngantuk akhirnya dia tertidur juga. Jadi ayah ibunya punya waktu buat cerita cerita sambil ngemil snack yang selalu kami bawa. Iya kami sekeluarga emang tukang makan. Express bahari terdiri dari dua tingkat dan jenisnya sesuai dengan kelas yang kita ambil. Seatnya untuk Executive pas pasan space nya dan tiap lorong juga sempit. Tapi masih nyaman untuk duduk. Tersedia TV plasma di dalam kapal.

Tepat jam 11 kurang kami sampai di pelabuhan Balohan Sabang. Sebenarnya udah prepare sebelum berangkat untuk booking mobil selama dua hari tanpa supir (karena suami bisa bawa mobil). Setelah ditelpon berkali kali, tak kunjung diangkat. Padahal kemaren sehari sebelumnya saya sudah ngasih schedule kalo kami besok sampe sekitar jam 11. Saya kesel dengan tipe beginian. Akhirnya suami nenangin dan  kita cari penyewaan mobil lain yang banyak banget di pelabuhan Sabang. Rate nya 300 ribu/ hari tanpa supir. Mobilnya kijang warna hitam. Sesaat saya lupa sama keselnya tadi dan mengingatkan bahwa ini ya seninya travelling. Ada aja yang bikin gedek tapi harus disyukuri bahwa kami bisa sampai sejauh ini.

CASA NEMO RESORT, SABANG

view-casanemo-resort-sabang
view from our room

Pemilihan hotel sudah saya persiapkan dari bulan Februari dari hasil searching google. Jatuh cinta dengan resort ini. Namanya Casa Nemo Resort yang lokasinya berada di Pantai Sumur Tiga, Sabang. Perjalanan dari Pelabuhan ke Hotel hanya memakan waktu 25 menit. Kita hanya mengandalkan maps dan niat kuat buat ngebolang. Jujur saya bukan tipe kalau travelling pake supir yang diambil dari luar. Kesannya saya gak bebas ngapa ngapain dan nggak personal. Biarpun ya resikonya ada kita muter muter nyari hotelnya karena maps nya ngawur.

Sabang telah mencuri hati saya, saat perjalanan ke resort pemandangan yang disajikan adalah hamparan laut beserta pohon pohon kelapa tinggi. Ya Allah benar benar cantik. Pengen nyebur rasanya langsung karena memang sebagus itu dan berkali kali bersyukur karena bisa kesini. Sesampainya di Casa Nemo Resort, kami langsung disambut dengan pelayanan yang ramah dan helpful. Di bagian Receptionist, berderet beberapa penghargaan yang diterima oleh resort ini. Pemiliknya asli orang aceh tapi menikah dengan kewarganegaraan Swedia. Makanya Casa Nemo ini apik. Perpaduan modern touch dan ethnic.
casanemo-resort-sabang

Kamar kami bernama Tiberan yang letaknya di atas. Rate kamar kami Rp475.000/hari include breakfast. Saat masuk ke kamar ,  interiornya menyajikan  ornamen kayu dan sentuhan tirai putih di sisi tempat tidur. Ini mah emang resort buat honeymoon kayaknya, jadi berasa nyesal kenapa lah kita baru ngelaksanain trip ini pas sudah punya anak dua. Ada ayunan gantung disiapkan tiap kamar. Selain itu terdapat kulkas, dispenser, kopi dan teh. Kamarnya pas buat kami berempat, tapi deg degan harus mantau anak karena kami letaknya di atas. Takut mereka jatuh.
casanemo-resort-sabang

Casa Nemo ini daerahnya lumayan berbukit ya, tapi disediakan tangga batu yang lumayan ngos ngosan kalo dari bawah-atas. Sekelilingnya berderet tanaman dan bunga cantik. Betah berlama lama mandangin tempat ini. Dengan pemandangan lau didepan mata, pasir putih dan tanaman yanga sri asri bikin mata jadi fresh. Benar benar liburan.

Restaurannya  ada dua yang letaknya di bawah. Dengan view langsung ke private beach dan lampu gantung yang ciamik. Keseluruhan area bersih dan nggak bising. Hanya terdengar suara laut dan burung. Subhanallah. Saya pengen lama lama disini, karena saking cantiknya tempat ini. Disini juga ada live music yang diadakan menjelang weekend dan leatknya dekat pantai. Cas Nemo ini pantainya terbaik untuk snorkling.

Sempat kami pergi ke pusat kotanya untuk berburu makan siang yang terkenal dengan Mie sedap dan sate guritanya. Eh ternyata itu bukanya menjelang sore. Pantes saya mikir ini kota kok siang harinya rata rata tutup tokonya. Selidik punya selidik ternyata kota Sabang ini buka pas pagi dan sore hari. Wah ya sudah belom rezeki makan Mie Sedapnya. Akhirnya kami memutuskan makan siang di warung yang buka di jalan perdagangan dan kembali lagi ke resort. Nanti dicoba lagi pas sore hari, begitu rencana kami.

Karena udah gak sabar main ke pantainya, turun lah kami. Casanemo ini punya private beach yang pasir nya warna putih. Air lautnya tenang. Yang turun ke laut hanya suami saja. Saya hanya di bibir pantai dengan Andira sementara aidan main pasir. Tak lama berselang 5 menit, suami saya keluar dengan muka meringis. Ternyata dia kena karang di telapak kakinya dan darah yang keluar lumayan banyak. Sempat panik dan langsung datangi resto nya untuk minta pertolongan pertama. Dan crew restonya sangat membantu dan memapah suami saya. Bubar langsung main pantainya. Padahal belom sampai 10 menit disana.
casanemo-resort-sabang

Ternyata luka suami makin parah samae dia menjerit di kamar. Saya pun langsung menuju resepsionis dan minta dibawakan ke rumah sakit terdekat. Alhamdulillah beberapa crew turun dan memapah suami dan bawa pakai sepeda motor. Saya pun bergegas menyusul dibantu ibu yang bekerja disana. Bahkan General managernya pun ikut sibuk mengurusi kami.Saat itu semua terasa cepat dan saya gak sempat mikirin capek atau nggaknya. Yang saya tau saya harus kuat untuk kami berempat.

Setelah ditelisik lebih jauh, ternyata ada karang tertinggal di telapak kaki suami sehingga terjadi peradangan. Setelah menerima dua jaitan, kami balik ke resort. Suami susah banget jalan dan masih dipapah. Suami nggak enak hati sama saya karena merasa sudah menghancurkan liburan yang sudah saya impikan. Padahal kami baru banget sampe di sabang dan masih ada sisa satu hari lagi kedepannya sebelum kami pulang ke medan. Sempat suami sarankan untuk balik pulang saat itu juga, tapi karena bayangin anak anak yang udah capek banget dan udah sore kita memutuskan tetap melanjutkan liburan. Jujur saya capek tapi saya nggak ada kesalnya. Dengan adanya kejadian ini kami bisa quality time di kamar sambil berpelukan biarpun nggak keliling kota Sabang. Next time dikasih rezeki bakal balik kesini
casanemo-resort
Aidan berpose dulu. Ini tempatnya emang surga.

Alhamdulillah saya terharu dengan kemurahan hati Casa Nemo Resort. Ini bukan hanya urusan pelayanan hotel kalo menurut saya, tapi lebih sisi humanity. Baru ini hati saya hangat ketika kami sedang dirudung masalah. Mereka sigap membantu, turut menunggu suami selesai di operasi kecil, dan balik lagi ke hotel dengan bantuan mereka. Tak hanya itu, saat makan malam crew restaurantnya mengantarkan makanan yang kita pesan sampai ke kamar. Padahal peraturan mereka adalah tidak ada room service dan hanya makan di restaurant. Tapi mereka dengan senang hati menolong. Keesokan harinya pun saat kami check out untuk pergi ke hotel lain (karena memang sudah di booking dan no cancel) hati terasa berat ninggalin Casa Nemo. Saat kami jauh dari keluarga, ternyata ada bentuk keluarga lain di Sabang ini. Terima kasih Casa Nemo yang melayani dengan hati. Kami akan kembali lagi kesini lagi suatu hari nanti. Untuk teman teman yang sedang cari penginapan, saya sarankan Casa Nemo resort ini.

CASA NEMO RESORT
Jl. K.H. Agus Salim, Ie Meulee, Sukajaya, Ie Meulee, Sukajaya, Kota Sabang, Aceh 24411
Booking Via App Traveloka











Minggu, 24 Juni 2018

LIBURAN SINGKAT DI DESA GUNUNG TIGA BINANGA


desa gunung tiga binanga

Aku dinikahi lelaki suku karo marga sebayang. Sebagai permen(menantu) sepatutnya memang mengunjungi kampung suami. Letaknya di Desa Gunung Tiga binanga kabupaten Karo. Sudah beberapa kali ke sini semenjak tiga tahun menikah. Dan sudah punya dua krucil yang makin memeriahkan rumah opong di kampung ini.

Liburan kali ini bertepatan dengan Kerja Tahun Desa Gunung. Ini perayaan yang diadakan warga kampung dalam rangka bersyukur atas panen tahun ini.  Tidak hanya itu, kerja tahun ini juga ajang silaturahmi bagi anak kampung yang merantau.  Kerja Tahun ini diadakan  setiap akhir bulan  Juni khusus Kecamatan Tiga Binanga. Acara ini berlangsung selama dua hari. Musik dan lagu saling bersahut sahutan. Desa Gunung ketika waktunya kerja tahun selalu padat dan ramai dengan anak kampung  yang datang  dari Medan. Termasuk kami. Setiap kampung punya penentuan tanggal untuk melaksanakan kerja tahun, jadi tidak dilakukan secara serempak. Khusus Tiga binanga yaitu akhir bulan juni.

los desa gunung

Perjalanan Medan- Desa Gunung memakan waktu 3 jam. Karena masih suasana lebaran dan libur sekolah, Kami sengaja memilih waktu sehabis subuh karena takut terjebak macet. Short getaway yang memang dibutuhkan oleh kami, yang penat dengan rutinitas perkotaan. Ini semacam angin segar dari hari yang penat selepas lebaran kemarin.

Tak lupa saat melewati  kaban Jahe, saya selalu menyempatkan pergi ke kedai kopi IYO. Yang sudah turun temurun dengan roti bakar srikaya yang luber di lidah. Nuansa gedung zaman dulu dengan tembok warna putih pudar. Di sini juga terkenal dengan kopinya yang sedap. Pengennya berlama lama disini tapi kami dikejar waktu.  Kemudian dari situ melanjutkan lagi sekitar 45 menit untuk sampai di desa Gunung. 


Sebelum sampai, kami melewati ladang jagung dengan pemandangan Gunung Sinabung yang sempat erupsi kecil. Sejauh mata memandang pepohonan dan bukit. Ladang jagung yang sudah menguning menambah cantik daerah ini. Sesampainya kami di Kuta(desa) gunung disambut dengan santapan khas karo. Tak ada gadget disini, hidup berjalan lambat, tapi dengan gitu jadi reconnect dengan keluarga dan alam.

Aidan contohnya, selama dua hari di kampung banyak kegiatannya. Main sepeda, mandi sungai, pergi ke ladang opongnya, main sama sepupunya. Makan pun jadi lahap karena ya asik main dan cuaca juga mendukung. Kuta Gunung ini punya satu Los (balai desa) yang terpusat untuk mengadakan acara yang ada di kampung. Letaknya sekitar 10 menit dari Tiga binanga yang merupakan kota padatnya. Setiap hari selasa diadakan pasar kaget. Semua dijual disana bahkan jadi ajang untuk cuci mata juga. Di pasar ini barang yang dijual merupakan hasil panen sendiri dari ladang petani. Termasuk ladang keluarga kami. Kalo saya demennya jajanan kecilnya.






Tak lupa saat di Tiga binanga, ada satu kedai kopi yang mencuri perhatian. Namanya Surya Indah Restaurant. Letaknya di pinggir simpang Tugu. Interiornya yang paling aku cinta. Beragam foto dan ilustrasi ala karo. Khas dan original. Sudah tau kan kalo di Karo kedai kopi selalu tempat paling rame dan interiornya khas dengan speaker besar. Saya setia sama kopi hitam dan sesekali pesen mie rebus. Dingin dingin emang paling pas menikmati yang panas. Harganya murah meriah. Slogannya "tidak perlu komentar bukti yang perlu".  Suka kali aku. Hanya cukup bawa uang 50 ribu sudah cukup banget jajanin 6 orang kopi/teh ditambah dua mie rebus. Perut senang hati senang.

surya indah tiga binanga karo



Untuk kerja tahunnya sendiri, taun ini kurang meriah. Bisa ditandai dengan tidak adanya umbul umbul. Tidak seperti taun lalu. Tapi biarpun begitu tidak mengurangi kegembiraan warna kampung. Hentak tari dan lagu saling berirama, warga setempat turun ke Los dan bersolek di acara setaun sekali ini. Tak ketinggalan suami saya. Seharusnya saya juga ikut menari bersama suami. Tapi apa daya anak anak jam segitu sudah tidur nyenyak dan harus dijaga tidurnya. Jadi suami aja dulu yang tampil. Acara ini bahkan sampe hampir subuh terdengar keyboard dan suara merdu perkolong kolong menyanyikan lagu karo.

Ada niat suami kepengen lebih lama liburan di kampung. Selama seminggu. Tapi nggak sekarang, mungkin saat anak anak sudah mulai mengerti/bisa dibilangin setidaknya. Semoga kita terus sehat biar bisa kunjungi kampung opong.

DESA GUNUNG TIGA BINANGA
KAB.KARO
SUMATERA UTARA

Senin, 04 Juni 2018

GRAND NANGGROE HOTEL BANDA ACEH


Seperti di post terdahulu aku pernah janji untuk nyiapin post khusus tentang hotel dimana aku menginap ketika liburan Banda Aceh - sabang.  Tepatnya di Grand Nanggroe Hotel. Pemilihan hotel ini lagi lagi dengan bantuan app Traveloka yang nggak ribet. Liat review dan potonya akhirnya tertarik buat menghabiskan malam pertama kami di Banda Aceh sebelum esoknya berlabuh ke Sabang.

Jarak Bandara ke Grand Nanggroe hotel ini sekitar 30 menit dan saat itu kami sampai sekitar jam 10 pagi waktu setempat. Lalu lintas sangat lancar dari bandara. Ternyata hotelnya terletak bukan di Jantung kota Banda acehnya. Tepatnya di perbatasan Aceh Besar dan Kota Banda aceh. Jadi di pinggiran kotanya. Nggak nyesal sama sekali pilih hotel ini karena jujur lebih bagus ke area yang agak pinggir jadi nggak begitu bising dan padat.  Kan kemana mana bisa naik go-car jadi pemilihan hotel ini udah pas di kami.

receptionist area

grand-nanggroe-hotel-aceh

Suprisingly, ini hotel lumayan besar dan halaman parkirnya luas. Didominasi oleh warna putih di bagian luar gedungnya. Saat memasuki lobi utama, dijamu dengan beberapa sofa yang warnanya sangat kontras yaitu perpaduan orange, hijau, merah. Warna vibrant ini jadi bikin hotel ini ada nilai seninya. Yang paling aku demen adalah interior lampu gantung dan kolam renang yang disekelilingnya tanaman dan outdor restaurant jikalau para tamu ingin bersantap di area ini.  Jdi semua center area buat tamu berapa di lantai paling dasar. Mulai dari resto, kolam renang, sitting area, receptionist. Saat itu sedang rame pas kami nyampe karena lagi ada acara yang diadakan suatu komunitas. tapi nggak tau komunitas apa. :D

grand-nanggroe-hotel-banda-aceh
sitting area

Saat sampe, receptionistnya langsung ngenalin kita nih karena mungkin cuman kita ya saat itu yang pake traveloka dan berlibur di Aceh. Karena pemilihan waktu kami emang berdekatan dengan  bulan puasa. Aku memilih kamar deluxe room yang single king bed. Harga saat itu aku dapat dari Traveloka adalah 600 ribuan/malam dan bisa bayar di hotel langsung. Mamak senang dengan fitur terbaru dari Traveloka ini. Bisa booking didepan dan dibayar langsung begitu kita sampai di hotel. Area kamar kami terletak di Lantai 2. Kamarnya luas dan kita dapat view langsung keluar kota aceh. Seneng dapat kamar dengan jendela besar. Anak anak langsung main di lantai yang lumayan besar juga space nya. Lemarinya besar dan ada brankas untuk barang berharga. Sayangnya kamar mandiri nggak terlalu bersih dan alur air showernya agak tersendat. Mungkin belum maintenance ya. Fasilitas lainnya disediakan juga sandal hotel dan kopi maupun teh didalam kamarnya.

Nyampe kamar langsung rebahan di kasur dan nonton film Pirates Carribean yang baru. Aku senang karena udah lama banget nggak nonton film. Sambil nonton sambil nyuapin anak makan dan kita mutusin untuk pesan go-food canai mamak yang udah terkenal itu. Dan emang seenak itu. Total berdua makan canai mamak hanya 78 ribu saja udah sekalian sama ongkos drivernya.Sempat juga anak anak tertidur sementara ayah dan ibu quality time nonton film berdua. Serasa jaman pacaran dahulu tiap minggu dijabanin nonton bioskop.
 
indoor restaurant
Tapi jujur bantalnya agak keras menurut aku, jadi aku nggak begitu nyenyak tidurnya. Nggak berlaku buat suami dan anak anak karena mereka anteng dan tidur pulas. Aku harus berkali kali ganti posisi dikarenakan di bantal ini. Karena di aku pemilihan bantal juga ngaruh tidunya enak atau nggak. Jadi fix aku tidur malam itu tanpa pake bantal dan diganti sama handuk yang disediakan hotel. Agak sedih tapi yang penting bisa tidur. AC nya juga nggak ada masalah dan kamarnya juga dingin. 
grand-nanggroe-hotel-banda-aceh
deluxe room
kopinya super enak.

Baca Juga : Liburan Banda Aceh Part 1

Untuk breakfast nya makanannya lumayan beragam dan enak. Pilihan menunya juga beragam. Mulai dari nasi, mie, lauk pauk, dan sayur bentuk prasmanan. Tersedia juga bar cereal, susu, kue, dan teh maupun kopi. Jujur kopinya enak pake banget dan aku cinta kopi aceh yang udah terkenal mendunia itu. Area resto indoornya lumayan sempit, tapi ada pilihan outdoornya juga kalau mau makan di sekitaran kolam renang ya. So far aku puas sama pelayanan hotel ini. Untuk harga segitu worth it bawa keluarga.

GRAND NANGGROE HOTEL
Jl. Panglima Nyak Makam, Cot Mesjid, Lueng Bata, Kota Banda Aceh, Aceh 23123
Rating : 7/10

Sabtu, 19 Mei 2018

LIBURAN SINGKAT SARAT MAKNA : BANDA ACEH


museum-tsunami-aceh-family-trip
Sudah lama terlintas sebenarnya untuk pergi berlibur bersama suami dan anak. Dalam artian memang ke daerah yang belom pernah kita jamah sebelumnya,  untuk ngerasain suasana baru dan niatnya men-challenge diri kita,  bisa nggak ya liburan bawa anak-anak. Karena jujur, kami belom pernah liburan yang memadai,  biasanya yang deket deket aja alias masih satu kota. Itupun sebenarnya udah sukur juga loh. Secara quality time buat keluarga kami itu susah karena LDM (Long Distance Marriage). Ketemu sebulan sekali dan itu udah Alhamdulillah kali lah. Begitu suami cuti, langsung di set waktunya untuk ajak anak-anak keluar.

Rencana ini bermula dari Januari awal. Tiba tiba saya bilang ke suami pengen liburan ke sabang. Karena sabang udah jadi Top List kita buat liburan keluarga. Kenapa sabang? Karena memang cari pantainya dan nyari tempat wisata yang gak hebring. Gayung bersambut disetujuilah oleh suami dengan syarat harus diberikan spare time untuk ngumpulin uang dan siapin mental. Iya ini perlu, karena ini trip pertama kami bawa dua anak yang dimana masih pada butuh extra care. Yang satu anaknya usia 2 tahun 5 bulan, yang satu lagi masih piyik umur 6 bulan. Lagi aktif aktifnya.

Eits, tapi gak afdol dong ke Sabang kalo gak main ke Banda Aceh dulu secara kita berdua emang belom pernah menginjakkan ke kota Serambi Mekkah . Jadinya kita rencanain Trip 1 hari Banda aceh dan 2 hari di Sabang.

Untuk urusan perencanaan destinasi wisata , tiket, dan  hotel suami percayakan sama saya. Tau kan kalo udah jadi seksi sibuk? Ya sibuk sekali. Dari januari udah hunting hunting Tiket Pesawat lewat app Traveloka. Easy peasy just one click. Gak ribet dan ada remindernya juga kalo dari rentang waktu rencana liburan kita ada tiket termurah.

 Aplikasi Traveloka sendiri penggunaannya gak ribet dan untuk pencarian tiket pesawat ada tanggal tanggal tertentu tertera harga termurah. Jadi bisa diatur kapan waktu yang tepat buat berlibur. Enaknya sih emang dari jauh jauh hari direncanain. Hemat ongkos dan lebih matang gitu. Budget itu penting apalagi family trip macam begini, soalnya dananya kan bisa dialokasikan ke hal yang lain. Beli oleh oleh misalnya. Hahaha. 

Di Traveloka sendiri ada fitur Bayar di Hotel. Sama aku ini terbantu banget sebenarnya. Karena kita gak tau kan ya bakalan jadi liburan atau nggak. Fitur ini bikin ngerasa aman dan bisa banget di cancel jika memang tidak memungkinkan datang dan free charge.  Kita mak emak emak pantang sia sia. :D. Jadi bagi kamu yang mau mudik atau mau nyiapin liburan, emang nggak ada salahnya di prepare dari jauh jauh hari. Lebih matang mikirnya dan if your lucky enough dapat tiket yang bombastis murahnya.

 Tiket yang kami dapatkan untuk 2 orang dewasa, 1 toddler, dan 1 baby adalah 1 juta++. Gak mahal dan langsung booking untuk 4 Mei - 7 Mei.  Pulangnya juga dapat tiket segitu. Jadi total buat tiket hanya menghabiskan 2 juta++ buat berempat pergi-pulang. Niatnya emang trip sebelum puasa dan di bulan Mei biasanya gak begitu rame yang liburan karena bukan berdekatan dengan libur anak sekolah atau libur akhir taun. Yak lanjut. Untuk hotel kami booking Grand Nangroe yang di Aceh besar. untuk full review soal hotel ini bakal aku siapin post khusus ya. Berikut aku jabarin list apa aja yang aku bawa saat travelling bawa anak. Kali aja ada yang butuh.

LIST BARANG YANG MAU DIBAWA ( 2 Dewasa, 1 toddler, 1 baby 6m)
  • Perlengkapan Mandi 4 anggota keluarga (biarpun di hotel ada sediain tapi tetap prepare khususnya buat anak anak). Khusus handuk hanya bawa buat anak anak. Kalo kami pake handuk hotel aja.
  • Perlengkapan mpasi adek (sendok, mangkok, spout, puree yang udah dibawa dari rumah tinggal panasin). Spout abang dan tumbler buat dibawa kemana mana.
  • Obat obatan. karena kami libur daerah pantai dan ke kota agak jauh jaraknya makanya di bawa lengkap dari rumah langsung. Seperti obat demam, caladin cair, lotion nyamuk, minyak angin, paracetamol, termometer. Lebih baik ada persediaan daripada repot.
  • Baju Ayah, Ibu, anak anak. Di tas tenteng kami juga disediakan baju ganti anak anak. tau kan kal bawa anak kecil itu selalu ada aja kotornya.
  • Mainan dan Buku baca buat abang. Sebagian di koper, sebagian lagi ada yang dibawa di carrier bag kami masing masing buat dijalan.
  • Mukena, Sajadah, Kain Panjang,Sarung, dan  kain  pantai. 
  • Snack. Kami berempat termasuk orang yang senang ngemil. Jadi kopernya lumayan juga dengan bermacam snack. Apalagi saya yang emang selalu lapar aja bawaannya.
  • Sandal jepit buat ayah ibu. Abang pake sepatu. Adek seperti biasa pake kaos kaki aja.
  • Speaker Portable. hahahahah. Niatnya emang liburan ini untuk beristirahat di kamar sekalian ngidupin musik. Because we love singing and nostalgic. Biarpun kadang suara sumbang kemana mana.
Total seluruh bawaan yang kami bawa itu 1 koper besar, dan dua tas yang kami bawa kemana mana. Minimalis ya.

DAY 1 : BANDA ACEH


Jadwal keberangkatan kami dari Medan-Banda Aceh itu jam 8 pagi. Jadi dari rumah kami selesai salat subuh langsung pergi. Anak anak tetap dimandikan tapi pakai air hangat. Gak keganggu jadwal tidur mereka sepagi itu? Alhamdulillah mereka terbiasa bangun jam 5 pagi karena tidur malamnya cepet. Dibiasain soalnya ngikutin mamaknya yang cepat juga tidur. :D

Perjalanan Medan - Banda Aceh menggunakan pesawat itu sejam lebih. Di pesawat kita udah deg degan nih karena dua anak takutnya rewel, ternyata nggak. Si abang excited karena naik pesawat lagi dan lebih senang nanya ini itu selama di atas. Tapi dia gak suka tuh di pakein seat belt mungkin karena ngerasa terkekang.  Kalo adek, jam segitu emang udah jadwalnya tidur lagi jadi anteng di pesawat dia tidur sambil dipeluk. 

Sesampainya kami di Bandara Udara International Sultan Iskandar Muda kami disambut dengan hangatnya matahari pagi. Excited sekali untuk explore kota ini. Untuk sampai di hotel kami memesan taksi bandara yang rate nya 100 ribu untuk ke kota. Mobilnya avanza hitam. Udah langsung disodorin tuh waktu kita selesai ambil bagai dan keluar dari pintu kedatangan. Bandaranya kecil dan sesak menurut aku, tapi mungkin karena jam kedatangan ya.

Meluncurlah kami ke hotel Grand Nangroe Aceh yang waktu tempuhnya hanya setengah jam dari Bandara. Ternyata hotel kami ini daerah Aceh besar dan belom ke pusat kotanya. Sampai di hotel sekitar pukul 10 pagi.  Istirahat sebentar sambil makan siang pesen go-food Canai Mamak (ini sumpah enak kali dan merupakan cabang dari malaysia). Nah karena abang belom ada tidur siang dan adekpun harus diberi makan, maka kita nunggu semuanya kelar. Lebih enak jalan jalan kalo anak anak happy dan kenyang kan. Alhamdulillah selama di hotel sempat nonton film di tv kabel karena kalo udah dirumah susah kali emang.

MUSEUM TSUNAMI BANDA ACEH  


Untuk menuju ke lokasi museum tsunami ini kami hanya mengandalkan GOJEK. Dengan fitur gocar nya memudahkan kami yang memang gak mau ribet dengan urusan sewa menyewa mobil, karena emang liburan kali ini pengennya sesantai mungkin. Dari hotel - Museum ini hanya memakan waktu sekitar 20 menit dan rate nya pun hanya 25 ribu saja. Terima kasih Gojek sudah memudahkan semua urusan.

 Sebenarnya inilah niatan kami ke Banda Aceh selain melihat Mesjid Baiturrahman. Bangunan megah dengan nuansa coklat gelap menambah daya pikat museum ini. Dibangun dari arsitek sekaligus walikota Bandung, Kang Ridwan Kamil. Sesampainya disana pas jam 2 siang dan tanpa ada biaya untuk tiket masuk. Untuk masuk ke museum ini harus melalui lorong Tsunami atau tsunami Alley, jujur aku sempat takut dan niat ngebatalin aja. Karena lorongnya gelap dan dindingnya diselimuti air. Apalagi suara air gemuruh yang membuat saya hampir mengurungkan niat. Tujuan lorong ini memang khusus dibuat untuk menciptakan seperti apa keadaan waktu itu. Diberanikan hati masuklah kami berempat.

Setelah melewati Tsunami alley, kita langsung masuk ke lembah kenangan. Ruangan ini berisi poto dan video keadaan saat bencana Tsunami melanda Aceh 13 tahun silam. Dan yang paling saya nggak kuat saat masuk ke Ruang Doa. Beribu nama terukir diruangan ini dengan lantunan doa semua menjulang sampai ke atas Lafaz Allah. Mata saya basah, hati saya sakit. Gak kebayang bagaimana yang mengalami sendiri saat itu dan kehilangan anggota keluarga yang disayang. Allah maha besar. Al fatihah.

Museum ini lumayan besar dan banyak yang harus di explore. Kebetulan saat kami kesana masih berlangsung eksebisi the light of life untuk memperingati 13 tahun Tsunami Aceh. Semua ruang yang ada disini sarat makna dan dapat esensinya. Tak terasa kami sudah sejam di Museum Tsunami ini, disempatkan dulu ke toko souvenir persis di sebelah Museum ini. Beli apa? Niatnya ga beli apa apa eh malah kecantol sama Kopi Aceh yang banyak ragamnya.



PLTD APUNG


Ini wisata kedua yang kami kunjungi. Ternyata dekat aja sodara sodara dari Museum Tsunami dan Go-Car penyelamat kita. Sesampainya disana langit sudah mendung. Udah firasat bakal hujan, eh baru naik ke lantai pertama udah turun deras hujannya. Batal deh explore kedalam PLTD Apung ini. Jadinya kami berteduh dan sempetin foto si kapal ini. Kebetulan sudah dekat solat ashar dan untuk sementara wisata ditutup. Baru tau kalo di Aceh ketika waktu salat tiba, tempat wisata tutup sementara. Salut. oh iya, disini tidak dikenakan biaya tiket Masuk ya.

ZAKIR KUPI MIE ACEH

Udah capek jalan jalan dan emang udah kelaperan dari tadi. Gak sah memang kalo ke Aceh gak nyobain Mie Acehnya langsung dari sumbernya. Atas rekomendasi sahabat asli orang Aceh, pergilah kami ke Zakir kupi. eits, zakir Kupi ini banyak cabangnya dan kami mengunjungi cabang yang disebelah Mal Suzuya karena katanya itu yang the best. Biarpun di Medan gak kalah enaknya.


Per porsinya 25 ribu. Bagi aku yang penyuka pedas ini mantap gila. Bumbunya pas dan sebenarnya pengen nambah lagi. Eh apa daya dua anak udah kecapean dan kepengen istirahat. Yo wes kita balik ke hotel lagi. Total bill makan di Zakir Kupi ini hanya 73 ribu saja. Udah dapat 2 porsi besar mie aceh cumi dan daging, es teh manis, teh tarik, dan dua serabi. Kami kenyang, hati senang.

Hari sudah sore tepat dan perjalanan ke hotel diiringi dengan kota Banda Aceh yang gerimis syahdu. Kota ini cantik seperti gadis ayu yang tertutup tapi kita tau betapa cantiknya Banda Aceh ini. Lalu lintas tidak terlalu padat dan karena disini susah angkutan umum mending kemana mana naik Go-Car. 

Alhamdulillah kami dipertemukan dengan Driver Go-Car yang baik hati dan nggak pelit buat kasih info apa aja yang ada di Aceh. Bapak ini juga yang kami terus pakai jasanya setelah kami balik dari sabang dan kembali ke Banda Aceh ( soalnya balik ke Medan dari Banda Aceh lagi). Gak netapin tarif berapa, hanya dia bilang sesuaikan aja sama yang di aplikasi Gojek. Tapi tokcernya bapak ini tau hidden gems untuk kuliner ayam tangkap enak dan tempat beli oleh oleh. Untuk yang pengen pakai jasa drivernya, hubungi saya saja ya. Soalnya si bapak gak mau nomor hapenya asal ditempel, lebih enak katanya kalo ada yang nyariin dia atas rekomendasi siapa. Kalau pada mau nomor hapenya, nanti bilang aja ya.

Next post bakal tentang htel tempat kami menginap dan sabang. So stay tune.



© Natrarahmani
Maira Gall