Senin, 19 Maret 2018

Creativepreneur Series: Start My Own Brand Amelie Shoes


Saya belum pernah mengulik lebih dalam mengenai bisnis yang sudah saya jalankan selama 3 tahun yaitu brand handmade shoes yang bernama Amelie Shoes. This is very personal for me. Paling susah mengungkapkan detail di balik Brand ini karena memang seluruh jiwa dan tenaga saya curahkan di bisnis ini. Saking saya cintanya, membuat post ini pun perlu waktu. Saya pun masih belajar sampai detik ini, belajar dari para pelaku bisnis yang lain. Sangat suka membaca cerita bagaimana lokal brand membangun bisnis mereka dari awal. Maka dari itu saya bikin creativepreneur series ini, tujuannya adalah apapun bisnisnya bisa dijadikan pembelajaran bagi yang baru mulai maupun yang sedang stuck.Ambil positifnya dan tinggalkan negatifnya. Dan semoga menjadi pengingat saya nanti dan menjadi insight buat orang yang baca.

Menurut data media Kumparan, bahwa bisnis Online shop menjadi minat besar tahun 2018 ini. Anak muda sepertinya berbondong bondong untuk menciptakan bisnis sendiri dan berkarya. Dengan konsumen yang besar di Indonesia dan daya konsumtif yang tinggi hal itu menurut saya adalah ladang yang bagus untuk pembelajaran. Apalagi di zaman sekarang media untuk menggali potensi dan riset pun masin banyak dan aksesnya gak susah kalau memang ada niat. ini harus digaris bawahi : NIAT

 Seperti post yang terdahulu tentang bagaimana Amelie dibangun biarpun penjelasannya tidak terlalu mendetail. Bisa dibaca disini ya Awal Mula Amelie Shoes

Saya akan menambahkan lagi bagaimana perjalanan Amelie dari awal sampai ketitik ini. Dijelaskan dengan berbagai part ya biar tidak keliyengan bacanya. Here we go :

PART 1 : START MY OWN BRAND

Dahulu saat saya masih tinggal di Bandung, event semacam Trademark atau Kickfest menjadi agenda wajib untuk  didatangin. Berbagai macam brand lokal yang dikemas ciamik dan ngeliat anak muda yang sukses merintis bisnis sendiri. Udah ditabung jauh jauh hari untuk membeli beberapa koleksi. Apalagi Trademark, produk yang bisa ikutan disana harus dikurasi terlebih dahulu. Pas masuk kesana jadi kepikiran, kok bisa ya bikin produk dan team sekeren ini? Ya bisalah buktinya banyak banget local bradn keren masuk disitu. Masing masing mengusung konsep yang yang out of the box. Baik dari segi desain, marketing, produk, bahkan instalasi saat bazaar. 

Dulu saat dapat tiket VIP masuk Trademark ngerasa jadi anak gaul banget karena duluan yang ngeliat semua booth yang ada disana. Saya ingat banget satu produk yang saya belik dan puas banget yaitu sepatu boot dari MKS Shoes. Motif tartan warna coklat yang cakep banget. Worth it every penny i've spent. Sampe sekarang masih awet. Saat masuk ke bazaar jadi punya impian aku kepengen punya bisnis suatu hari nanti. Karena ngeliat energi para pebisnis sangat luar biasa. Kayaknya saat itu malaikat lewat dan mengaminkan dan tergerak hati untuk memulai bisnis sendiri.

Ada salah satu quote yang saya suka dari Seth Godin yaitu "The only thing worse than starting something and failing is not starting something" . Jika kamu punya ide dan eager to achieve, just do it. Kedengarannya kok mudah banget ya? Kenyataanya iya. Begitu kamu niat banget mewujudkannya, kamu akan melimpahkan semua passion dan jiwa kamu kesana. Percayalah bahwa saat mimpi itu mulai kamu raba, semesta emang ngedukung.

Dari cerita saya ,habis menikah memang saya niat belom mau bekerja kantoran dan meminta izin suami untuk memulai usaha sendiri. Suami yang emang jalan pikirnya realistis dan terstruktur mendorong saya untuk membuat konsep terlebih dahulu. Karena tau kali ya istrinya ini main hajar aja dan impulsif banget. Yang paling penting dalam memulai adalah knowing ourself dulu. Set your mind into it, focus and work hard to make it happen

Begini pertanyaan dasar yang saya ajukan dan coret coret di Note saya :

Apa yang saya suka? Sepatu. 
Kenapa harus bisnis sepatu? Karena bertolak dari saya susah menemukan design yang simpel tapi tetap kece dipake kemana mana dan bisa setting ukuran saya yang notabene kaki kecil yaitu ukuran 35.
 Apa yang bikin saya passionate ngerjain sesuatu? Merancang model sepatu.  
Target pasarnya umur berapa? Umur 18 -30 tahun. 
Selling dimana? Instagram dan facebook.
 Resourcenya? Pengrajin dari bandung. 
Konsep layout dan produk bagaimana? Sleek and simple dan bisa dipakai berbagai acara. 
Apa nama Brandnya? Ini nih yang sangat penting, dan ini butuh waktu lama sampai saya menemukan Amelie. Semua tanya jawab ini dilakukan di coffee shop dekat rumah sambil bawa laptop dan note berjam jam. Riset nya pun melalui internet dan melihat beberapa brand handmade shoes lokal yang sudah dahulu mengudara. Dari mulai jenis produk, bahan, konsep layout, image brand, dan penentuan pasar.

Pemilihan nama Brand kalo menurut saya jangan asal asalan. Kalo kata orang dahulu, nama adalah Doa. Saya percaya akan hal itu. Karena itu nama harus mewakili image brand itu sendiri. Ada beberapa yang saya ajukan untuk namanya. Dimulai dari little lady yang dimana suami langsung gak setuju karena kesannya 'mengecilkan' brand nya dengan ada kata Little. Dan terlalu susah dilafalkan. Akhirnya coret. Ada lagi FunFlats yang merupakn olshop saya dahulu tapi langsung dicoret karena kesannya hanya menjual flatshoes dan kayaknya namanya cheesy banget.

Kemudian saya mencari cari nama dari bahasa Prancis karena konsep yang saya pakai buat Brand ini sebenarnya mengacu pada gaya perempuan paris yang sleek, clean, minimalism, tapi sangat chic dan never goes of style. Ketemu lah nama Amelie yang artinya bekerja. Saat mengajukan ke suami juga dia langsung suka, saya pun jatuh cinta dengan nama itu. Mewakili brand yang akan kita bangun. 

Terus setelah itu apa lagi? Yang pasti membuat logo brand itu sendiri. Alhamdulillah logo Amelie dibuat oleh sepupu suami yang sekarang tinggal di Jerman. lengkap semuanya sampai kartu namanya pun di design. Terima kasih kak Rika, we truly honored and blessed to have you

Pasti banyak yang bertanya tanya atau galau duluan kalo masalah modal. Pasti modalnya berpuluh puluh juta ya untuk bangun bisnis sepatu? No, you're wrong. Untuk step awal banget, saya pake tabungan sendiri berkisar 2 juta untuk mulai produksi. Beranikan dengan uang segitu untuk mulai bisnis yang saya tau tidak murah. Tapi semesta memang mendukung. Persiapan dari ide, konsep, dan merealisasikannya menjadi nyata selama Februari - April 2015.
Mulai saja dahulu, matangkan ide, realisasikan konsep. Percaya sama diri kamu dan impian yang kamu pengen dan memang bisa direalisasikan ya, insya Allah dilapangkan jalannya. Karena bener ini pengalaman banget bahwa mengandalkan diri sendiri dan percaya bahwa kita bisa itu semacam cambuk. Perjalanan untuk mulai kesana itu yang menurut saya bikin mumet dan seru. Kita jadi tau kemampuan kita segimana dan kamu nggak bakal menyangka bahwa kamu bisa berbuat lebih dan make yourself proud.

Next post saya akan menjelaskan tentang RESOURCE & MEDIA SOSIAL ya. Stay tune.





 

Rabu, 14 Maret 2018

Review Personal 5 Local Brand Lipstick : BLP, MIZZU, Wardah, Make Over, dan Rollover Reaction

Dari Judulnya post ini sebenarnya 5 lipstick tapi satu lipstick lagi ternyata kelupaan masuk di poto. Hehehhehe. Oh maafkan mamak yang pelupa ini. Ini adalah lipstick lokal yang selalu ada di pouch make up dan berganti gantian dipake. Sejujurnya lipstick saya emang dari Brand lokal semua. Tapi ada yang menjadi kesayangan saya sampe selalu ada di tas kalo kemana mana.

Kalo ngomongin lipstick pasti gak habis habis, beragam macam shade dan jenis brandnya. Wanita tanpa lipstick emang beneran macam makan sayur tanpa garam. Pait banget idup kalau kemana mana polos dan keliatan pucat. Setuju nggak? Saya sih yes, nggak tau mas anang. Udahlah hidup ini berat, gak pala dinampakkan kali dengan pucatnya muka kita kan. Gak perlu harus menor menor pake segala macam make up, sebenarnya lipstick juga udah instan bikin penampilan jadi fresh. Dan senjata paling ampuh untuk yang mau ready to go.

Apa aja nih lipstick lokal yang selalu ada di tas make up saya?
Rollover Reaction SALLY dan LIVV, Wardah Intense Matte Lipstick shade easy brownie, Make Over Intense Matte Lipcream shade Pompous, BLP shade Peppermint Pink, dan Mizzu Velvet Matte shade Choco Melt. Iya warnanya semua hampir sama karena kecuali yang BLP. Karena yang cocok dengan Tone Kulit saya warna coklat-pinkish-peach. Saya jelaskan ya satu satu mengenai ipstick ini dari segi personal review. Mirip mirip ya warnanya tapi beda hasilnya. Berikut detailnya :

1. ROLLOVER REACTION SALLY & LIVV

Tau brand ini dari dua tahun lalu dari para influencer instagram. Ubek ubek instagramnya langsung dan jatuh cinta sama Sally. Tone nya pinkish nude . FYI, Produk liptick mereka ini terinpirasi dari lirik lagu The Beatles. aku selalu gemar sama Brand yang punya cerita dibalik produknya. Aku Belinya langsung di website mereka Rollover Reaction. Mudah di akses di website mereka dan gak pake ribet. Harganya 120 ribuan. Mereka menyebut lipstick nya Lip & Cheek Stain. Kenyatannya saya pake ke bibir, pipi, dan ke mata sebagai eyeshadow. Hasilnya cuantik pol. Nge blend nya juga enak pake jari doank. Hasilnya kayak bersemu semu pink gitu. Aplikatornya juga enak dipake dan tube nya juga ps di genggaman.

Berbekal dari puasnya saya pake SALLY akhirnya merambah ke MAXWELL yang merupakan special collab dari beauty influencer Putricaya aka @puchh . Tone warnanya deep maroon dengan ada hint brown. Jatuh cinta sama warna merahnya yang bikin instan naikin mood. Karena saking cintanya pun, Maxwell punya aku diminta sama ibu yang katanya doyan warnanya. Ya karena kita syaang, jadi kita ikhlaskan. semoga ada MAXWELL lagi yang baru. Amiiinnnn.

Satu lagi Lipstick Rollover yang beli taun ini adalah LIVV. Udah penasaran sama warna lipstick yang ini. Brownie hint orange. Oh my, cake buat ombre lip digabungin sama SALLY. Pas pake jadi eyeshadow aku langsung jatuh cinta. Secara ya aku nggak punya sedikitpun eyeshadow karena males dan nggak ngerti cara pakenya. Coba coba si LIVV ini ke mata, langsung ditetapkan ini paling cantik warnanya. Payah bilang lah udah sama Rollover ini. Next purchase aku adalah HALO LIGHT yang merupakan terobosan baru berbentuk highligter dan GLAZED yang merupakan eyeshadow pen mereka yang AMBER. Nanti ya dibeli dulu baru di review. :D 

2.Wardah Intense Matte Lipstick Shade Easy Brownie

Lipstick ini rampingnya bukan main. Travel Friendly banget. Belinya di @lelipstickan. Tone warnanya coklat nude hasilnya kalo di bibir aku. Formulanya ringan tapi nggak pigmented kalo menurut aku. Jadi kalo makan ya harus dipoles lagi. Tapi emang formulanya juara dan gak bikin bibir kering. Wardah udah cakep bikin lipstick yang oke punya dengan harga terjangkau. Gak kalah sama brand lipstick yang lain.

3. MIZZU Velvet Matte Choco Melt

Belinya ini juga sama di @lelipstickan. Ya gimana ya namanya juga udah doyan belanja disana, gak pake ribet, ownernya jago ngejelasinnya, dan emang kenal banget. Coba deh cek instagram mereka. Bukan endorse tapi karena emang olshop favorit lah. Base nya di Medan. Lah jadi panjang. Nah perkenalan sama MIZZU ini sebenarnya karena lipstick Make Over kesayangan aku raib entah dimana. Jadi kepengen lipstick yang tone nya hampir mirip sama Make Over. Terpilihlah Choco Melt ini. Hasilnya coklat hint orange kalau di aku. Tapi jujur aku ndak suka sama hasil akhirnya yang kayak satin. Harus dipoles beberapa kali untuk nyiptain warna yang aku pengen. Jadi ini kurang favorit di aku. 

4. BLP shade Peppermint Pink

I love these brand. Dari mulai image brand nya, tampilan di instagramnya, dan produk package nya semua cantik banget. BLP adalah brand yang diusung oleh beauty influencer yaitu Lizzy Parra. BLP sendiri adalah By Lizzy Parra. Setiap mereka mau launching produk baru pati kita dibuat penasaran di media sosial mereka terutama instagram. You know what, produk terbaru mereka yaitu Lip Tint menjadi hot item sekarang. Bener bener dobrakan bagus.

Balik lagi cerita tentang lipstick ini. Aku belanja di Sociola dan pilihan jatuh ke Peppermint Pink karena emang nyari liptick yang pink deep atau mengarah ke plum. Aplikatornya oke, tapi nggak secakep Make Over kalo menurut aku. Tube nya lumayan berisi tapi tetap enak digenggam. Packagingnya cakep dengan tutup warna putih. Hasil sekali swatch udah bisa ready to go ya. Pink nya cantik bukan yang jatohnya menor. Tapi kalau udah lama kita punya, formulanya jaki mengendap dan bikin bibir kering. Aku ndak suka jadi harus repurchase.So far kalo aku lagi bosan sama lipstick warna nude brown gitu pasti langsung pake BLP. 

5. Make Over Intense Matte Lipcream Pompous

Ini nih Lipstick Fav pertama aku dna jatuh cinta semua muanya. baik dari packaging, aplikator yang enak banget dipake( asli emang seenak itu), warna nude yang udah aku cari lama banget. Nemu lipstick yang sesuai dengan warna kita itu bikin pengen nangis saking bahagianya. Asli gak lebay. 
Pompous ini di aku jatohnya nude tapi ada hint orange yang malah bikin makin cantik ke bibir. Istilahnya ada semi semi merona gitu lah. 

Baru pertama beli produk Make Over dan langsung aku kepengen repurchase lagi. Kalau aku sih yes, gak tau kalau mas anang ya. Tubenya bentuk kotak persegi yang nggak panjang. Enak digenggaman, aplikatornya caem, hasilnya memuaskan sanubari. Kalian pasti ngerti kalau kita udah nemuin lipstick yang cocok banget, semua harganya itu worth it. 

Favorit kedua aku itu ROLLOVER REACTION yang LIVV. Nah dua ini nih yang jadi pujaan hati. Di ombre antara Make Over dan RR hasilnya cakep. Ini ya bentukan ombre nya :
(inner lip itu RR yang LIVV, bagian luarnya Make Over Pompous)


Maafkan muka yang nggak santai senyumnya ya. Maklum nggak bakal poto ala ala selebgram gitu. Jadi favorit kamu apa nih?

Jumat, 09 Maret 2018

Review Hypercurl Volum Express Cat Eyes Mascara Maybelline


Seperti yang saya bahas dahulu bahwa saya tipikalnya adalah pecinta skin care, tapi yang namanya beauty product kalo udah cinta bakal pake terus terusan. Semacam susah move on kalau udah nemu yang cocok. Seperti halnya lipstick, Maskara pun menjadi item wajib untuk daily make up saya. Secara instan bikin mata jadi kelihatan lebih hidup. Apalagi buat ibu ibu yang kepengen terlihat fresh tapi gak ribet harus pakai pelentik bulu mata seperti saya. Karena bulu mata saya cenderung halus dan rapuh banget kalau pake penjepit bulu mata.

Mencari maskara yang tepat seperti mencari pasangan hidup kalau istilah lebaynya. Kadang ada yang terlalu susah aplikatornya, ada yang hasilnya jadi tebel banget , ada yang meleber kemana mana, dan ada yang bikin kantong jebol tapi hasilnya nihil alias gak tokcer. Dari dulu sejak pertama kali kenal maskara pilihan brand nya hanya Maybelline. Tapi kan ya maybelline banyak ngeluarin jenis maskara, udah coba beberapa. Maybelline paling terkenal bikin make up yang gak bikin kantong bolong tapi kualitas gak kalah dengan brand high-end lainnya. Yang bikin jatuh hati adalah Hypercurl Volum Express Cat Eyes Mascara ini. Sudah pakai selama lebih dari 4 tahun dan terus re-purchase.  Mari kita bahas lebih detail tentang si ramping ini.

PACKAGING

Awal ketemu sama Maskara ini udah penasaran dengan packagingnya. Bentuknya ramping dan tutupnya yang didominasi motif kucing dengan sentuhan hitam dan pink menambah kesan cute nya. Dari sekalian banyak jenis maskara yang dikeluarkan Maybelline inilah yang menurut saya yang paling ramping dan travel friendly. Gak gemuk dan pas di genggaman. Harganya dibawah 100 ribu aja. Beneran gak bikin kantong bolong. Gak murah juga sih, tapi nggak mahal untuk kualitas seperti ini.

APLIKATOR


Berbeda dengan kebanyakan maskara lainnya yang aplikatornya berbentuk bulu tebal, maskara Hypercurl Volum Express Cat Eyes ini bentuknya bergerigi jarang jarang dengan terbuat dari karet tipis kiri dan kanan Awalnya kaget ketika buka tutupnya kok beda banget sama kebanyakan Maskara yang emang embel embelnya bikin bulu mata lentik dan panjang. Dalam hati menyangsikan, ini beneran bisa nggak sih bikin bulu mata lentik seketika? atau sayanya aja yang katrok? Suprisingly super good. 

Teksturnya sama saja kayak maskara yang lainnya dan tidak wangi jadi nggak mengganggu sama sekali ketika pemakaian.

PEMAKAIAN

Aplikasikan maskara dari bulu mata paling dalam sampai ke ujung untuk hasil lentik dan panjang. Karena bentuk aplikatornya yang berbeda dari kebanyakan maskara, hasilnya pun menurut saya sangat oke. Keraguan yang timbul saat liat aplikatornya, jadi terpuaskan dengan efeknya. Bukan memberikan efek yang jedar banget ya, tapi kelihatan lentik natural. Pengaplikasiannya juga mudah menurut saya biarpun bentuknya berbeda. Langsung straight to the point. Paling nampol itu untuk bulu mata yang bagian tengah, langsung kerasa efek lentihnya. Tapi emang agak susah aplikasi bulu mata bawah kalo menurut aku, jadi harus ngakalin banget.

Hasilnya super good. Buat kamu yang pengen daily maskara yang gak berat dan ready to go, ini pilihan cocok. Gak mesti harus pake penjepit bulu mata, hasilnya pun gak menggumpal. Karena ada kan ya beberapa maskara yang ganggu banget gumpalannya dan kesannya berat buat mata. nah si Cat Eyes ini ringan dan waterproof loh. Udah repurchase beberapa kali dan saya bilang bakal terus pake sampe nemuin saingannya nanti yang beneran bisa bikin saya berpaling.

Ini hasilnya kalo di aku ya.
Gak menggumpal dan efek nebalinnya juga keliatan.

Belinya bisa di counter Maybelline langsung, Drug Store, maupun di website Sociolla ya. Gak sulit sih nemuin maskara ini. Jadi kamu tertarik nyoba nggak? :)


Kamis, 01 Maret 2018

JABU CAFE DAN DINGINNYA KOTA BRASTAGI

cafe-jabu-berastagi
 Mencari tempat untuk melepas penat dan sedikit melipir dari riuhnya kota adalah koentji untuk ngerefresh pikiran. Kalau di kota bawaannya pasti nge-mall mlulu atau melipir bentar ke taman. Adalah hal yang lumrah ya kalau kita pengennya santai sebentar dengan penatnya ibu kota dan ngerasain udara segar. Udah sering ke brastagi sebenarnya biarpun kadang hanya melipir buat makan siang atau lewat doank untuk menuju kampung tiga binanga (kampung suami).

Brastagi sendiri menyimpan pesonanya. Kalau kesini langsung disambut sama dinginnya udara dan hiruk pikuk kota kecil yang menggeliat. Mulai dari pasarnya, kedai kopinya, Wisata gundalingnya, bahkan culture yang ada didalamnya. Kali ini tujuan saya ke Brastagi adalah hunting tempat ngopi yang merupakan hidden gem yang asik untuk tempat melepas penat dan nongkrong baik sama keluarga atau kawan. Udah sering terdengar tentang JABU ini sebenarnya dan baru kali inilah kesampaian (thanks to google dan instagram yang membuat apapun menjadi mudah dicari)

Pencarian tempat ngopi ini berawal dari rasa penasaran saya sama JABU ini. Letaknya tak jauh dari pintu masuk ke wisata gundaling (sebelum gundaling ya ini). Jalan kesana pun tergolong sepi dan kiri kanannya sawah dan beberapa hotel dan perumahan penduduk. Susah susah gampang nyari cafe ini pake google maps. Pintu masuk ke tempat ini adalah Palang penanda JABU dengan jalanan kecil. Akhirnya sampailah kami ke JABU ini.

Kami sampai disana berkisar jam 11 siang, awalnya skeptis ini beneran tempatnya atau nggak karena sepi banget. Tapi mikir juga yaiyalah secara baru banget buka dan kami customer pertamanya. First Impression saya, saya jatuh cinta sama tempat ini. beneran senang karena nemuin tempat ngopi yang beneran asik banget. Mulai dari ambience nya, bangunannya, dan penataan menu yang saya nggak nyangka ternyata Brastagi juga bisa nge-hype kayak Medan (maafkan saya yang katrok banget ya tuhan).

JABU ini merupakan cafe yang mengusung konsep bangunan rumah tua yang didesain apik dengan bebatuan warna coral dan tanaman kiri kanannya. Meja dan kursi kayu dengan open bar menjadi daya tarik. Kesan lapang pun langsung terasa saat memasuki cafe ini. Pemandangan sekitar sawah dan bukit hijau jadi penyejuk mata ngeliat yang segar segar. Betah banget berlama lama disini. Jadi keingat Bandung kala berada disini, beneran sedikit terobati kangennya dengan hadirnya JABU ini.


Menunya sendiri campuran menu internasional dan lokal ya. Untuk kopi nya juga bisa kita pilih banget mulai dari varietas kopi dan cara penyajiannya. Nah karena saya udah kepengen banget kopi  dari perjalan medan - berastagi yang memakan waktu 1,5 jam dengan terkantuk kantuk, jadinya nyoba Kopi karo semi wash dengan teknik Vietnam Drip. Kalau suami apalagi kalo bukan Hot Lemon Tea (dianya bukan penggemar kopi btw.. tapi penggemar es teh manis). Range harga untuk beverage nya (hot/cold) berkisar 25 ribuan - 40 ribuan.

Sebenarnya pesen bento kids dan nasi gorengnya, cuman nggak kepoto. makanannya enak apalagi bento nya. Niatnya buat Aidan eh malah emak bapaknya yang lahap makannnya (maafkan ya nak kamunya sih nganggurinnya lama kan laper). Tempat ini juga kids friendly karena ada halaman besar yang bisa dipake buat lari larian. Tapi tetep ya diperhatikan takutnya ada kendaraan yang lalu lalang. Sebagai informasi, sebenarnya disini tersedia liquor juga. Ask bartendernya yang sesuai keinginan kamu.

Baiknya kesini itu kalau kata mereka adalah sore menjelang malam. Selain nuansa yang gloomy dan dingin, jadi makin mantap nimatin minumannya katanya. Tapi menurut saya nuansa siang juga gak kalah okenya untuk dinikmati bersama keluarga ya. Super recomended.


JABU BERASTAGI
Jl. Perwira no.68 , Gundaling 1, Kab.Karo
Opening hours :11am-12pm
Instagram : @jabuberastagi





© Natrarahmani
Maira Gall