Rabu, 08 Oktober 2014

Makan Makan : Disini Bakery Bandung.


Espresso kesukaan saya. Brand illy..
Sudah sering datang ketempat ini setiap pagi sebelum berangkat kerja saya di Bandung. Awalnya saya penasaran dengan Bakery yang satu ini. Saya naik angkot 3 kali sebelum sampai di tempat kerja saya dari kosan. Perjalanan lumayan jauh sekitar 1,5 jam. Jadi saya harus mengatur waktu supaya nggak telat dengan bangun jam 5 pagi setiap hari. Disini bakery ini sudah sering saya liat tapi nggak berani masuk. Karena saya liat interior nya simpel dan chic.


Suatu hari sya kecepatan berangkat kerja. Saya nyampe di pemberhentian terakhir sambil menunggu angkot sekitar jam setengah tujuh. Saya putuskan untuk masuk ke Bakery ini setelah lama melihat saja dari luar. Pemiliknya masik tergolong muda dan energik. Keturunan Chinese sepertinya. Sangat ramah dan welcome sekali dengan pengunjung. Saya pun memesan Espresso. Pemiliknya cerita bahwa kopi ini asli diimpor langsung dari Itali. Brandnya Illy. Kopi pertama yang harumnya sudah bikin saya melek di pagi berkabut Bandung.

Menu di Disini Bakery. Coffee nya enak semua.

Interior Cafe/Bakery ini sangat homey dengan kursi klasik dan meja putih. Juga lampu jadul disetiap meja. Pemandangan jalan kota dengan kaca besar dan tumbuhan hijau disekililingnya. Bergaya vintage chic yang saya sukai. Sudah berasa 'rumah' di cafe ini. Jenis bakery nya pun beragam. Saya memesan kue sus seharga Rp 15.000. Enaknya nggak nanggung nanggung. Filling creamnya banyak dan kental. Untuk coffee grindernya juga oke. Untuk kopi saya, ownernya sendiri yang khusus meracik punya saya dan katanya saya harus cium dulu wanginya dan minum perlahan. Ternyata tips nya nggak salah. Kopi terenak yang saya minum.
Interiornya. Saya suka lampunya.

Saya pun setiap pagi mendatangai Disini Bakery dan selalu semangat setiap pagi karena bakal menyicipi Espresso yang harganya pun tidak mahal. Sampai sampai ownernya sudah hapal dengan pesenan saya setiap harinya. Bahkan kalo tidak datang, suka ditanyain. Saya kangen tempat ini. Jadi bagi kamu yang di Bandung, yuk coba Disini Bakery Jl.Cikawao No.14 Bandung. Saran saya datang pada pagi hari karena itu best hour untuk menikmati semua yang terbaik di Bakery ini.

Minggu, 05 Oktober 2014

NYX Soft Matte Lip Cream Istanbul

Image from google

I want this lip cream for long time. Sudah diidam idamkan untuk membeli tapi belum kesampain juga. Warnanya lucu lucu semua. Bahkan kalo boleh jujur saya pengen semua warna. Nah, berhubung saya ulang tahun datanglah paket yang ternyata NYX Soft Matte Lip Cream Istanbul dari sahabat terdekat saya (Oh..Thank you besties). Saya langsung loncat loncat kegirangan dan langsung pake saat itu juga. Ya namanya juga hadiah yang diidam idamkan. Saya sangat suka Matte Lipstick dan seringnya pake Revlon. Tapi karena liat Review Kak Lizzie Parra di blog nya saya jadi mupeng banget sama semua warnanya. Tapi karena saya penyuka warna warna Kalem saya jadi memilih warna yang aman untuk kulit saya.

 Ada 22 warna yang ditampilkan oleh NYX Soft Matte lip cream ini. Kesemua warnanya rata rata nama negara yang suprisingly warna cute semua. Ada Amsterdam, Tokyo, London, Stockholm, Antwerp, Istanbul, Addis Ababa, San Paulo, Abu Dhabi, Milan, Monte Carlo, Buenos Aires, Sydney, Cairo, Athens, Prague, Zurich, Cannes, Morocco, Ibiza, Copenhagen, Iransylvania. Lip cream ini bukan Lipstick ataupun lipgloss. Teksturnya krim dengan warna permen yang sangat saya suka. Awal pemakaiannya Lip cream terkturnya creamy. Lama kelamaan hasilnya matte dan lembut banget ke bibir. Nggak bikin bibir kering. Dan pigmented banget sampai beberapa jam. Warna Istanbul ini sangat cocok saya pakai sehari hari apalagi ke kantor. Warnanya pink fresh yang bikin bibir jadinya glowing. Apalagi saya termasuk orang yang nggak heboh dandanan ke kantor. Lip Cream ini penyelamat banget.
NYX Sof Matte Lip Cream Istanbul. My current Favourite.


Saya yang lagi pake NYX Soft Matte Lip Cream. Warnanya Natural. :)

Harganya? Berkisar 100 di Counter NYX nya. Sangat worth it untuk dibeli oleh kamu . Karena warna nya lucu lucu dan bisa dipakai di sehari hari maupun acara party. Wanginya juga enak malah pengen jilat jilat bibir sendiri. Haha. Ini jadi lipstick andalan aku.

Kamis, 02 Oktober 2014

#ibuminumkopi : Sams Patisserie. Boulangrie. Dessert



Saya sudah review Kopi Wak Noer. nah yuk kita hijrah ke sebelahnya yaitu Sams bakery. Sams ini terletak di Jalan Uskup Agung No.15 tepat disebelah Kopi wak Noer. Daerah elite dan asik untuk tempat nongkrong anak anak Medan. I cant resist the sweet thing especially dessert. Toko ini konsepnya vintage chic ala paris dengan tatanan kue dan roti yang mengundang selera. Nuansa kayu dan berbagai macam menu yang disediakan. Harga yang ditawarkan untuk roti standar bekisar 9 ribu - 35 ribu. Tersedia croissant, bougette, cronuts, baby cronuts, Cake, roti tawar.


Sams tidak hanya menawarkan jenis jenis bakery yang menggugah selera tapi juga berbagai macam minuman. Mulai dari Teh, Kopi, Jus, Smoothie untuk menemani acara nongkrong. Personally, saya sangat suka datang kesini. Pelayanannya ramah dengan ambience yang kece. Saya selalu tergoda untuk beli berbagai jenis kuenya. Untuk menu andalan saya adalah Cronuts. Semua jenisnya enak. Yuk datang ke Sams. :)

Belajar Mengatur Uang


Yang namanya duit adalah masalah sensitif. Saya bilang bener banget. Ada uang, bingung ngabisinnya kemana. Nggak uang, otak mumet dan nggak nafsu makan sama sekali. Saya salut dengan orang orang yang bisa manajemen uangnya. Di zaman yang serba mahal dan susah nyari uang ini, hal itu emang perlu. Saya termasuk bagian mana? Saya termasuk bagian orang yang sangat boros dan sangat susah mengatur keuangan.

Ini pengalaman pribadi. Saya bekerja sudah hampir 4 tahun. Mulai bekerja umur 20 tahun. Kenal kartu kredit dari 3 tahun yang lalu. Dari situ semuanya bencana bagi keuangan saya. Tinggal di Bandung merupakan keuntungan dan kerugian bagi saya. Untungnya, kota ini menawarkan segala bentuk macam entertainment mulai dari makanan, film, musik, wisata, shopping lengkap dengan cuaca yang enak untuk ditinggalin. Kerugiannya saya ingin nyoba semuanya.

Hampir setiap minggu saya keluar untuk bersenang senang menghilangkan stress. Sudah saya list kan mau nonton apa atau nyoba restoran/cafe yang mana. Pastinya nggak tiap saat ke atm dong untuk ambil duit. Karena si kartu kredit nan kece ini selalu nongkrong di dompet makanya sering digesek lah dengan senang hati. Minggu demi minggu perasaan senang, mau shopping di Zara atau stradivarius nggak masalah. Tiba tiba kepengen belanja online, kartu kredit menjadi barang wajib yang tidak terelakkan. pembayaran cepat.

Tiba tiba datang masa penagihan. Jreng jreng. ternyata tagihan over limit. 2 Kartu kredit saya sudah tidak bisa digunakan karena banyaknya yang digunakan. Diliat dari detail tagihan, semuanya tempat tempat makan dan tempat shopping yang kece itu. Gigit jari. Mana uang gaji pas pasan untuk hidup. Karena sok sokan pengen keliatan selalu gaul ya jadinya gini. Jalan satu satunya, saya bayar minimum payment nya. Awalnya lega karena gak ditagih debt collector. Tapi yang kemaren dibayar belum lunas dipake sama saya lagi unyk lifestyle yang sebenarnya saya nggak mampu tapi karena laper mata jadinya ngerasa itu wajib diikuti.

Utang kartu kreditnya nggak ketutup. Terus menerus saya bayar minimum payment. Dan terus menerus saya pake. Uang gaji saya pun menutupi tagihan kartu kredit saya dan saya nggak punya uang sama sekali apalagi untuk menanbung.

Turning point saya, ketika saya sadar sudah 4 tahun saya bekerja dan saya mau menikah tapi tidak punya pegangan apa apa. Saya nggak bisa tidur sementara banyak yang harus diurus untuk pernikahan tahun depan. jadi saya putuskan, saya tidak memakai kartu kredit sama sekali. Sudah berjalan 3 bulan biarpun saya membayar masih minimum paymentnya. Saya tidak bawa kartu kredit kemana mana karena saya itu itu bisa jadi racun. Kalo saya tertarik belanja online, saya memilih untuk transfer kalo ada uangnya. Kalo nggak ada ya saya gigit jari.

Berat? Jangan ditanya. saya yang terbiasa hidup 'enak' jadi harus melalui masa 'gelap'. Ya itu istilah untuk orang yang kayak saya ini. Tapi saya bersyukur saya pindah ke Medan, udah tinggal dirumah sendiri. Jadi ya harus belajar masak, dan menahan diri untuk nggak makan diluar, Gaji saya masih menutupi tagihan saya, tapi setidaknya saya bangga karena 3 bulan nggak pake kartu kredit sama sekali.

Bagi kamu yang diluar sana yang lagi berjuang mengatur keuangannya. Semoga sukses ya. Saya juga masih belajar sampe sekarang. :D

Minggu, 06 Juli 2014

Edisi Kangen Pacar


Saya dan pacar sudah jalan hampir 7 tahun. Dimulai tahun 2007 tepat saat saya baru masuk kuliah. 
Kita berbeda tapi anehnya malah klik satu sama lain. Honestly, awalnya aku suka karena gaya urakannya dengan style style anak kuliah yang suka musik musik jaman dulu. Rambut keriting gondrong, sweater dan sneaker belel, jeans robek. So what do i say? im in love with him for the first time. Dan saya juga tidak mempermasalahkan dia punya kendaraan atau nggak. Kalo mau nonton atau jalan ya kita ngangkot. Dan awal pacaran kita tiap hari jalan kemana aja. duuhh.. :')

Taun 2014 ini adalah taun yang berbeda. Mengapa? di taun ini saya pindah ke Medan dari kota tercinta saya Bandung. Taun ini juga pacar mendapat kerja pertama di Palembang. Taun ini juga kita mulai LDR yang paling lama kita dan sekarang udah hampi 3 bulan.

Pacar itu adalah pacar paling asik. Ngomongin gadget bisa, ngomongin film apalagi, ngomongin artis yahud, ngomongin hidup juga cakep, ngomongin orang paling utama. Hahahaha. Pacar lah yang memperkenalkan saya dengan serial terkeren sepanjang masa FRIENDS. ini film favorit kita. Kita bisa ketawa sekencang mungkin. He hates monica dan I love Chandler. Katanya Monica mirip sama aku dan akupun mikir dia mirip Chandler.

Pacar adalah orang yang tau kebiasaan aku gak bisa diem kalo weekend. Dan bagusnya Bandung selalu ada acara setiap minggu. Mulai dari Konser, pentas seni, festival, museum, bahkan acara Mods mayday. Pacar bakal nemenin untuk menuhin obsesi obsesi aku kalau ada film baru. ya aku bakal seaneh itu. Pengen jadi yang pertama nonton film terbaru dan rela ngantri panjang demi dapetin tiket itu. Pacar yang betah ngobrol sama saya di coffee shop berjam jam bahkan hanya untuk satu topik doank. Pacar yang paling enak diajak travelling bareng beberapa hari karena dia penunjuk jalan dan aku penentu kemana harus pergi. Pacar yang paling aneh ngelakuin dance stuff. Pacar paling enak hunting hunting barang second. Pacar yang paling enak diajak nongkrong sambil baca buku kesukaan masing masing. Pacar yang ngerti gimana aku kalau lagi sedih atau marah.

I miss you, hon..


Kamis, 15 Mei 2014

Review Film : GODZILLA


Well, karena film ini happening selama Premiere nya (13 Mei 2014) saya pun niat untuk nonton pemutaran Perdana di Indonesia keesokan harinya. Saya belum pernah nonton Godzilla dari taun taun sebelumnya dan tidak begitu mengikuti karena bagi saya sangat berbau Jepang.

Akhirnya niat bulat untuk menonton hari pertama, saya rela mengantri panjang hanya untuk mendapatkan tiket. Hanya tersisa untuk malam hari jam 20.30 karena jadwal siang dan sore sudah full (Wow). Masuk ke bioskop dengan pemandangan full penonton. saya mendapat seat paling atas (A7-A8) yang merupakan seat favorite saya.

Film ini menampilkan monster legenda yang terkenal sejak dulu, Godzilla. Pada menit menit awal, makhluk ini tidak terlalu dinampakkan. Tapi pada pertengahan kita melihat sosok Godzilla yang sangat besar. Godzilla ini melawan makhluk science kesalahan manusia. Makhluk jahat ini mengganggu eksistensi manusia dan menyerang seluruh kota. Kejadiannya menyerang Amerika. Kita bakal disuguhi dengan massive monstrer dan perkelahian antar sesamanya.

Aktor dalam film ini adalah Aaron Taylor Jhonson (Ford Brody) yang pernah membintangi menjadi si cakep tentara di Anna Karenina (film Oscar). Bedanya di film ini, Aaron berambut cepak dan gagah. Juga si cantik Elizabeth Olsen yang menjadi istrinya. Elizabeth Olsen merupakan adek dari Mary-kate Olsen.

Film ini mendapat rating 8.1/10 dari Imdb. Untuk fim weekend dan bagi kamu yang ingin bernostalgia dengan Godzilla, kamu tidak akan menyesal dan sangat menghibur. Go watch it!

Minggu, 02 Maret 2014

City Wander : Roemah Kopi Wak Noer

Maka berbekal dari itu, saya pun tergerak untuk mencoba Roemah Kopi Wak Noer yang bersebelahan dengan Sam's . Daerah rumah kopi ini termasuk daerah adam dan tidak bising. Kesan pertama kali masuk ke Wak Noer adalah honey. Dengan interior vintage klasik, berderet deret frame foto , dan lemari dan meja yang classic punya ala Paris. Saya pun senyum sendiri dan jatuh cinta.

Saya pesen Vanilla Latte. Menunya beragam di sini. Mulai dari appetizer, main course, breakfast, beragam jenis kopi (mulai dari hot & cold), beragam jenis teh , dessert, ice cream. Kamu gak bakal ngerasa bosen karena beragam makanan yang ditawarkan. Vanilla Latte nya enak. Cocok dengan hari minggu yang santai.
Harga? Termasuk dalam menengah ke atas. Sekitar 20 - 100 ribuan. Ambience yang oke.

Jadi bagi kamu yang mau tempat hangout yang baru sekedar menyicipi kopi dan ngobrol bareng temen, saya rekomendasikan Roema Kopi Wak Noer ini. Alamatnya : Jl. Uskup Agung No.15 Madras Hulu Polonia Medan.

Sabtu, 22 Februari 2014

Kota yang tak bisa saya lupakan : BANDUNG


Apa rasanya patah hati dengan teramat sangat indah dan meninggalkan bekas yang begitu dalam? Seperti saya sekarang ini. Saya yang terlalu cinta dengan kota itu. Yang selama 7 tahun sudah saya tinggali dan menjadi rumah utama bagi saya. Tempat saya mulai belajar, tumbuh, jungkir balik, dan dewasa.
Saya tidak bisa membayangkan diri saya lepas dari kota itu: Bandung. Dari awal saya kuliah, dimulai ketika masa masa jiwa bebas saya untuk berkenala bersatu dengan udara Bandung. Terlalu banyak gegap gempita dalam tanahnya. Saya termakan, terngiang, tercengang, dan melonjak kegirangan.

Kota kecil metropolitan dengan udara dingin dan pepohonan sejuk yang saya tinggali. Tempat saya mengenal cinta, diri saya sendiri yang sebenarnya, dan harapan saya yang begitu membumbung tinggi.
Bisakah kamu mencintai sesuatu teramat sangat sehingga kamu takut meninggalkannya begitu saja? Saya punya rasa untuk kota Bandung ini. Kata sang pujangga Pidi Baiq "Dan Bandung bagiku bukan hanya masalah geografis, tapi melibatkan perasaan"

Saya cinta Bandung dengan segala macam yang ada didalamnya. Hingar bingarnya, tenangnya, dinginnya, metropolitannya, musisinya, jalanannya, makanannya, kenangannya, ramah tamahnya. Bandung menjadi saksi dimana Atha remaja mulai tumbuh menjadi dewasa. Dimana jati diri saya ditemukan di sudut sudut kota kecil ini. Saya yang tidak bisa diam menyerap apa saja yang ditawarkan oleh kota ini. Seperti Ibu dari segala ibu.

Masih saya ingat kerlap kerlap lampu kota ketika duduk di Bukit bintang, hingar bingar percakapan di Paris Van Java dan Cihampelas Walk, Penuh warna gedung sate saat malam minggu, Klakson mobil berpadu dengan megahnya gedung lama Braga, dinginnya lembang dan hutan Juanda, berdesak desakan di Marema dan gede bage, pertunjukkan bioskop setiap minggu yang saya datangi, event besar yang diadakan setiap bulannya, konser musisi papan atas dengan harga mahasiswa, makanan pinggir jalan, jalanan yang tertutup pohon lebat di sekitar cipaganti, pemandian air panas, penjaja lukisan penuh warna di Braga, musisi jalanannya yang oke punya, sudut sudut cafe kecil tempat percakapan kisah cinta, angkot yang lalu lalang, dan kabut di pagi hari yang dingin.

Saya bersyukur mengenal Bandung selama 7 tahun. Cinta ini akan terus ada. Kota yang tidak bisa saya lupakan di setiap hembusan nafas saya biarpun saya sudah berada di kota lain. Kota yang telah memberikan segalanya untuk saya dan saya mngucapkan beribu ribu terima kasih dan berdoa : semoga Bandung tetaplah serendah hati yang pernah saya kenal.

Terima Kasih Bandung. Saya mencintaimu.

Sabtu, 04 Januari 2014

Review Film : The Secret life of Walter Mitty



Enjoying my kind saturday alone, i watch movie. This time I choose The Secret Life of Walter Mitty. Karena hari libur dan berhubung pacar lagi di luar kota, saya memutuskan liburan saya sendiri. Rencana potong rambut, baca novel, dan menonton film. Film inilah yang saya pilih untuk menghabiskan sabtu saya.

Awalnya saya tidak mempunyai ekspektasi apa apa, apalagi bintangnya Ben Stiller saya rasa ini film komedi yang cocok untuk weekend. Nyatanya lebih daripada itu. Bercerita tentang seorang karyawan di majalah LIFE yang tekenal suka berkhayal dan canggung. Walter Mitty (Ben Stiller) sudah lama bekerja di majalah ternama itu dan tiba tiba terdengar kabar bahwa perusahaan mereka akan mengalami masalah besar. Walter yang bekerja di bagian negatif film harus berusaha mencari bagian poto yang hilang yang akan menjadi sampul majalah tersebut. Bukan hanya struggle dengan pekerjaannya, Walter bertemu dengan wanita cantik yang belum lama bekerja di perusahaan yang sama Cheryl Melhoff (Kristen Wiig). Walter harus keluar dari zona nyamannya untuk bertemu dengan potograper idolanya Sean O'Conner (Sean Penn) yang bisa menyelamatkan pekerjaannya untuk foto terakhir majalah LIFE. Dengan keberanian dan jenuh akan hidupnya, Walter pun mengalami pertualangan yang menajubkan dan pengalaman yang akan mengubah hidupnya kelak.


Film ini diangkat dari novel klasik James Thurber dengan nama yang sama pada tahun 1939. Film ini menjadi film pertama bagi Ben Stiller menjadi pemeran utama sekaligus sang sutradar itu sendiri. Film ini penuh dengan imajinasi Walter Mitty, pertualangan yang menabjubkan, dan komedi segar khas Ben Stiller. Dari awal sampe akhir saya tak henti hentinya terseyum dan hanyut dalam cerita. Cara penyampaian film ini diluar dugaan, dan pemandangan dari pertualangan Walter sangat membuat saya kagum. Film ini mengajarkan banyak hal. Ketekunan, keberanian, pertualangan, dan cinta. Karena kehidupan Walter seperti melihat kehidupan kita sendiri yang seringkali terjebak dalam rutinitas yang membosankan dan berimajinasi sendiri.
Walter yang kaku dan canggung berubah menjadi Walter yang tidak takut memulai pertualangan untuk tujuan hidupnya.

Film yang hampir 2 jam ini sangat cocok ditonton untuk weekend ini. Rating di Rotten Tomatoes 50% tapi bagi saya film ini cocok dihadiahi 80%. You should watch it and you dont regret it. Happy weekend!
© Natrarahmani
Maira Gall