Selasa, 03 September 2013

Work hard, Play Harder


Another part of my life : Work hard to pay my life.
8 Jam dikantor itu Otomatis menguras waktu. Bersyukur kantor saya yang termasuk kerja Monday to Friday. Sabtu - minggu saya gunakan untuk istirahat, mengerjakan hobi, dan menghabiskan waktu dengan orang terdekat.

Selama 3 tahun saya bekerja, pelajaran yang saya dapat begitu banyak. Di dunia kerja, saya tidak bisa seenaknya. Saya harus mengeluarkan sisi baik saya dan membungkam sisi buruk saya. Karena saya menemukan berbagai type orang di perusahaan saya, saya belajar mengendalikan emosi dan lebih sabar. Alhamdulillah teman saya termasuk team yang support satu sama lain.
Ternyata mencari uang itu susah. Kadang kita dimarahi, membuat kesalahan, deadline menumpuk. Hal itu kadang nggak sebanding dengan apa yang saya dapatkan. Jawabannya ternyata cuma satu : Lebih bersyukur. Karena diluar sana banyak yang masih susah mencari pekerjaan. Saya tidak mau menjadi orang yang terus terusan mengeluh. Untuk apa? dengan mengeluh tidak membuat saya sukses. Saya memutuskan belajar.  

 Saat bekerja,saya lebih menghargai uang yang saya dapatkan dari hasil kerja saya. Tidak mudah. Saya bersyukur dengan apa yang saya punya sekarang. Pertama kali bekerja tentu kita ingin merasakan uang sendiri dengan berfoya foya. Itu wajar, tapi kedepannya juga banyak yang dipikirin bukan? Apalagi sekarang semuanya serba naik. Bensin, makanan, lifestyle. Nah yang paling terakhir itu yang susah dibungkan untuk saya. Saya pecinta film, pecinta kopi, pecinta buku, travelling, bahkan shopping. Saya pengen menonton film di bioskop, miminal seminggu sekali (kalau memang filmnya bagus). Kalau sudah ke mall, otomatis ada acara nongkrongnya. Pasti gak bisa dihindari dari coffee shop atau semacamnya. Kadang nemuin baju atau sepatu lucu yang udah lama dipengenin dan sale pula. Buku juga termasuk kelemahan saya. Tiap main ke Gramedia, ada aja buku baru yang greget pengen saya beli. Ujung ujungnya uang lagi.

Cara saya mengakalinya adalah saya membuat tabungan sendiri yang saya beri nama "lifestyle". Tabungan ini saya isi setiap hari sesuka saya minimal saya sanggupnya berapa. Cara lainnya, saya melakukan penghematan dari senin - jumat dengan masak dan tidak jajan keluar. Nah uang hasil penghematan dan tabungan itulah yang saya gunakan untuk weekend tanpa mengganggu pengeluaran yang lain. Kadang tabungan lifestyle ini lumayan juga loh untuk beli tiket pesawat untuk liburan setaun sekali. Kalau tidak begitu, saya tidak bisa menyalurkan hobi saya dan uang bisa habis begitu saja.

Tapi nyatanya manusia itu nggak pernah puas. Pengen yang lebih tinggi.
Untuk saya, saya belum menemukan passion saya. Biarpun ada keinginan saya untuk bekerja sebagai desain interior (karena saya sangat suka decor rumah), tapi kendala saya hanya satu, saya tidak punya Ijazah untuk jurusan Desain Interior. Jadi keinginan saya cuma bisa dipendam dan saya salurkan untuk pribadi. Ada keinginan untuk membuat line fashion sendiri, tapi kendala modal yang belum mencukupi.
Sanpai sekarang saya masih belajar.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Natrarahmani
Maira Gall