Senin, 21 September 2015

Maliq D'essential dan Saya

 (Courtesy : Google.com)

Mari saya perkenalkan bagaimana saya bisa sangat tergila gila dengan group band satu ini. 
Zaman SMA adalah zaman dimana kita mulai mencari kesukaan dan hobi.
Apalagi radio pada zaman itu (tepatnya 2005) adalah hiburan satu satunya akan musik selain isi lagu mp3 di counter counter mall.  Radio yang notabene adalah tempat berkumpulnya lagu keren. Terdengarlah sama saya musik jazz dengan alunan merdu. Saya mencari siapa nama band ini. Akhirnya terkuak bahwa saat itu saya mendengarkan Maliq D'essential - untitled. Saat itu musik jazz tidak begitu populer, kebanyakan pop sendu. 

Saya langsung jatuh cinta. Mencari tau lagu apa lagi yang mereka hadirkan. Deretan Judul seperti untitled, tediam, dan kangen. Saya putuskan saya pengikut group band ini. Dahulu Maliq lebih banyak personilnya, lama kelamaan keluar satu persatu. Main vocal nya ada kak Angga dan kak Widi. Lulus SMA, saya pun merantau ke pulau seberang. Tepatnya kota Bandung. Kota sejuta seni dan pertunjukan yang hadir setiap minggunya. Gerbang kesempatan yang membuka saya lebih mengenal band dan penyanyi yang hanya saya dengarkan lewat radio.

Kecintaan saya dengan Maliq D'essential berlanjut. Saya pun mengikuti setiap lagu baru yang mereka hadirkan. Memori yang paling melekat adalah waktu itu sekitar tahun 2008 - 2009 ( kalo saya tidak salah ingat tahunnya), di Ciwalk ada acara peluncuran minuman baru Nu green tea. Tepat malam minggu ketika saya dengan pacar (yang sekarang sudah menjadi suami) berhasil memborong jaket wrangler jeans yang lagi diskon dan pakai jaket itu saat itu juga. Saat itu kami sudah mau pulang, dan didepan ciwalk sang MC teriak ada Maliq D'essential. Sumpah, saya mau nangis karena saking senangnya. Karena asli saya tidak tau ada Maliq saat itu. Maliq D'essential membawakan 10 lagu dan mereka berpakaian putih putih. Lagu lagu terbaik mereka bawakan sampai lagu baru. Saat itu lagu Pilihanku adalah lagu terbaru milik Maliq D'esssential. Lagu penutup yang dibawakan Maliq di malam minggu itu diiringi hujan Balon yang menambah suasana romantis saat itu. Maliq D'essential mampu membuat saya memegang erat memori itu sampai sekarang.

Pada tahun 2013, tepatnya malam Tahun baru saya berburu tiket konser Maliq D'essential lagi yang saat itu diadakan di hotel Bandung. Dan karena saya tahu malam Tahun Baru waktu itu saya sendirian karena pacar pulang kampung. Saya yang sejak jauh hari sudah hunting informasi dan berburu tiket yang harganya 400 ribu dan bersiap siap malamnya. Saat di venue, semua orang bawa pasangan atau teman teman. Nah saya sendiri. Yah, sendirian. Tapi saya sangat menikmati performance Maliq D'essential saat itu. Saat itu album baru Mereka Setapak Swideri (CMIIW). Lagu baru dan lagu lama berpadu menambah harmoni pergantian Tahun waktu itu. Lagu Pilihanku adalah lagu masterpiece yang dibawakan di akhir pertujukkan. Saya puas dan saya berterima kasih Maliq D'essential menemani malam saya.

Saya bertemu Maliq D'essential lagi ketika saya memutuskan honeymoon bersama suami. Ketika iseng melihat twitter inforbandung bahwa ada acara O.M.G di Sasana Budaya Ganesha, saya pun makin bersemangat. Saya dan Maliq D'essential berjodoh lagi untuk menikmati lagu lagu mereka. Saya pun memboyong suami untuk berburu tiket konser O.M.G. Maliq D'essential saat itu tampil jam 7 malam sesuai dengan rundown acara dari panitia. Makin bersinarlah saya. Saya dan suami sudah datang ke acara dari jam 5. Menikmati bazaar makanan yang ada disitu, sebelum masuk ke konser. Karena kami yakin pasti bakal sesak. Benar saja, saya yang badannya kecil agak susah mencari spot  untuk menonton. Karena ternyata sudah padat. Maliq D'essential membawkan beberapa lagu tembang mereka. Saat itu mereka juga membawakan "Semensta" yang merupakan soundtrack fil filosofi kopi yang diangkat dari novel sama karangan Dewi Lestari. Malam ini terasa magic. Honeymoon, suami ikuta bernyanyi, Maliq D'essential, dan acara spektakuler.

Terima Kasih Maliq D'essential. Saya masih penggemar nomor satumu. Semoga kita dapat berjodoh lagi untuk bertemu dan menonton konser kalian.


© Natrarahmani
Maira Gall