Senin, 30 Juli 2018

MUSEUM EDUKASI HEWAN : RAHMAT INTERNATIONAL WILDLIFE MUSEUM & GALLERY (MUSEUM RAHMAT)



Setiap suami cuti selalu menyempatkan untuk datangin tempat yang udah masuk list. Mumpung ada ayahnya kan lebih enak jalan sambil ngajakin anak anak, karena ada yang siap siaga mengejar. :D. Tanggal 27 Juni kemaren kami mengunjung Museum Rahmat Gallery yang terletak di Jl.S Parman No.309, Kota Medan. Museum Rahmat gallery ini kepemilikannya sama dengan Taman Hewan  Siantar. Dua bulan lalu kami udah kesana, kali ini kami mengunjungi museumnya. Gak afdol orang medan sendiri tapi belom pernah main kesini, padahal sering kali lewat  tapi baru kali ini kesampaian.
harga tiket masuk museum rahmat

Saat itu pukul dua siang dan tidak begitu padat pengunjung. Cuaca terik tapi tak memudarkan semangat Aidan, padahal baru nyampe pintu masuk doank udah kesenangan. Gimana nanti kalo masuk. Karena hari itu hari terakhir ayah cuti,  sebelum nanti jarang keluar lagi kalo ayahnya kerja. Jadi dinikmati banget samakami berempat.

Museum Rahmat atau dikenal juga Rahmat International Wildlife Museum&Gallery ini jam bukanya dari 09.00 - 17.00 WIB. Museum Rahmat Gallery ini dimiliki oleh seorang pengusaha dan pemburu professional yang bernama H. Rahmat Shah. Beliau adalah ayah dari aktris cantik kenamaan yaitu Raline Shah. Tak hanya itu beliau juga pemilik dari Taman Hewan Siantar yang sudah saya jelaskan di awal.
rahmat-international-wildlife-museum-gallery

rahmat-international-wildlife-museum-gallery

Letak museum ini didalam gedung 3 lantai. Kalo dari luar kayak nggak yakin itu museum karena ya macam gedung biasa hanya ada hiasan badak besar beserta penanda nama. Harga tiket Masuk Rahmat International Wildlife Museum&Gallery ini terbagi menjadi beberapa golongan. Untuk Dewasa harga tiketnya Rp 50.000, Anak usia 3-12 tahun Rp 40.000, pelajar minimal 25 orang Rp 25.000/0rang. Lebih murah memang kalo pake rombongan makanya museum ini rame didatangi kelompok sekolah sampe kadang macet disekitaran jalan S.Parman karena bus bus pariwisata. Jadi minimal 25 orang bisa dapat free pass untuk 1 orang guru. Lumayan kan. Nah khusus untuk Turis biaya masuknya Rp 150.000/orang.

Kita dikasih gelang untuk bisa masuk ke dalamnya. Saat menginjakkan kaki kedalam museum mata  disuguhkan dengan hewan hewan besar yang ditempatkan artistik sesuai dengan klasifikasinya. Di lantai pertama juga udah liat berbagai macam gajah, burung, beruang, buaya, jenis harimau, dan rusa. Suhu ruangan didalam museum ini sejuk,  karena selain untuk membuat pengunjung nyaman juga ditujukan pemeliharaan dari koleksi satwa nya juga.
rahmat-international-wildlife-museum-gallery



Agak kasian sebenarnya liat hewan hewan nya tapi memang ada tujuannya sih dibuat kayak gini. Selain menampilkan koleksi berbagai satwa liar, museum ini juga tersedia hall, perpustakaan, toko suvenir, dan hunter's cafe yang juga menyediakan audio visual tentang konservasi. Terdapat juga berbagai koleksi pribadi barang dari tokoh kenamaan dan memorabilia , serta  dipajang memenuhi ruangan dekat toko suvenir dan di hall (aula). Niat banget ya koleksi kayak gini. Dan emang banyak.

Penataan tiap koleksi satwa liar dispesifikasikan sesuai dengan jenisnya. Dengan pencahayaan dan ornamen yang mengikuti tiruan  habitat aslinya menjadi daya pikat di museum ini. Disetiap klasifikasi  terdapat informasi hewan apa saja dan berasal dari mana.  Biarpun harus saya akui untuk koleksi sebanyak ini, lahannya terbatas dan kesannya sempit. Tapi untunglah biarpun saat itu lumayan rame, tpi gak kegerahan sama sekali karena ada pendingin ruangan. Ada juga night safari di lantai dasar. Tapi saya nggak masuk karena ya itu bawa bayi takut dianya kejer karena suara suara. Kalo Aidan jangan ditanya udah lari lari dan excited nanya ini itu, padahal emak bapaknya juga pengen tuh berlama lama di satu tempat. Biar nambah gitu ilmunya. Tapi yang ada belom sempat baca sampe habis, udah harus pindah ketempat lain. Yaaa namanya juga ini liburan dia ya kan, yang penting anak hepi.
rahmat-international-wildlife-museum-gallery

rahmat-international-wildlife-museum-gallery

Lantai dua selain koleksi hewan lainnya juga terdapat ruangan khusus yang menyimpan kerangka hewan purba dan berbagai jenis kupu kupu yang ditempatkan dalam frame. Cantik. Selain itu terdapat koleksi serangga yang sumpah aku skip karena saking jijik dan takut. hahaha. Di lantai dua ini terdapat toko suvenir dimana kalo mau masuk harus melepaskan sandal atau sepatu. Lantainya dari kayu dan tempatnya bersih. Di museum ini tersedia kamar mandi yang space nya cukup luas dan diutamakan bersih. Selain itu juga terdapat musola. Perpindahan dari satu lantai ke lantai lainnya itu lewat tangga ya. Lumayan ngos ngosan juga sambil gendong bayi. :D
rahmat-international-wildlife-museum-gallery

rahmat-international-wildlife-museum-gallery


Museum ini menyimpan koleksi mengagumkan dari seluruh penjuru dunia. Dan dinobatkan menjadi museum satwa liar pertama di Asia Tenggara nih. Koleksi didalamnya lebih dari 2000 satwa yang diawetkan dan diburu di seluruh dunia. Ini merupakan koleksi pribadi dari H.Rahmat Shah. Eitttss katanya perburuan hewan ini nggak sembarangan loh alias bukan perburuan liar. Tapi merupakan perburuan resmi yang bertujuan untuk untuk menjegah satwa liar dari kepunahan. Standar berburu ini dikenal dengan nama conversation by utilization.Jadi mencegah pertumbuhan satwa liar di habitat asli mereka sendiri dan menjaga kelestariannya.. Museum ini telah menerima penghargaan baik nasional maupun Internasional.
rahmat-international-wildlife-museum-gallery

Kalo mau foto foto disini diperbolehkan kok, asal tidak menggunakan blitz kamera ya. Karena disini merupakan hewan yang diawetkan, blitz kamera dapat membuat rontok bulu hewan tersebut katanya. Sudah ada larangan yang ditempelkan di berbagai spot mengenai hal ini. Jadi sama sama menjaga kelestarian museum ini ya baik pengelola mupun pengunjung.

Tak terasa sudah sejam lebih kami berkeliling menjelajah museum Rahmat gallery ini, sudah kadung gempor juga pegangin anak. Biarpun Aidan belom begitu puas tapi harus pulang karena mau packing barang suami yang besoknya udah terbang lagi buat kerja. Till next review ya.


RAHMAT INTERNATIONAL WILDLIFE MUSEUM & GALLERY 
Jl. S. Parman no.309, Kota Medan
Jam buka : 09.00 - 17.00 WIB
Tiket Masuk : Dewasa Rp 50.000, Anak 3-12 tahun Rp 40.000, Pelajar min 25 orang Rp 25.000



Kamis, 26 Juli 2018

REVIEW THE ORDINARY NIACINAMIDE 10% + ZINC 1%


review-the-ordinary-niacinamide-zinc

Untuk urusan skin care saya paling susah di racuni, dan sering make berulang ulang produk yang cocok di muka. Type kulit saya itu oily, large pore, bekas jerawat sedikit, dan dull skin. Untuk masalah bekas jerawat tinggal sedikit lagi sih, cuman yang paling ganggu itu ya pori pori yang besar dan kulit yang kurang terhydrasi jadi nampak lelah dan tua. This is seriously my concern. Pengennya ya kan umur mendekat 30, tapi kulit masih kayak 20 an.:D

Sebelumnya saya udah pakai rangkaian Clearly Corrective White Kiehls lengkap beserta serumnya. Bakal dibahas juga ya di post selanjutnya tentang brand ini.  Nah tetiba kepengen nyoba serum lain dan penasaran dengan The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%. Karena ini nge-hype dikalangan beauty blogger yang katanya ampuh banget memudarkan bekas jerawat, mengecilkan pori pori, dan mengontrol sebum. Apakah benar?

ABOUT BRAND

review-the-ordinary-niacinamide-zinc

The  Ordinary merupakan anak perusahaan dari DECIEM yang diproduksi di Kanada. Base-nya di New York City. Tagline mereka "The Abnormal Beauty Company" yang launching tahun 2013 di Toronto. Deciem diambil dari bahasa Latin , Decima yang artinya "Kesepuluh". Tidak hanya fokus ke skin care tapi juga make up dan hair care. Ada sepuluh brand di bawah naungan DECIEM company dan The Ordinary yang paling mencuri perhatian. Nama nama produknya ngingatin aku sama zat .sama geek-chemist. Contohnya ya kayak The ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1% ini.

What i love about this brand adalah kesimpelan dan sleek monochrome tone design. Terlihat di tampilan website meerka yang dibalut hitam dan putih. Tak hanya itu pakcaging dan marketing mereka juga straight to the point tanpa tedeng aling aling. You got what you see. Mereka transparant soal bahan yang terkandung didalamnya yang malah bikin DECIEM jadi brand yang stand-out in the crowd. Kita tau beberapa brand malah sugar coating about their product. Yang malah bikin customer bingung karena klaim gak sesuai kenyataan. The Ordinary fokus kepada bahan yang terkandung didalamnya dengan penjelasan secara jujur tentang bagaimana dan efek pemakaiannya. No gimmick. Brand ini menjadi rising star sepanjang tahun 2017 dengan berbagai penghargaan dari media beauty. The Ordinary merupakan skin care yang affordable and simple package. Paling mahal dari brand ini berkisar 300 ribuan.


PRODUCT DESCRIPTION

review-the-ordinary-niacinamide-zinc

Nama Produk : The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%
Brand : dibawah naungan DECIEM
Klaim : High-Strengh Vitamin and Mineral Blemish Formula
Size : 30ml /1 Oz
Harga : 9.80USD/ Rp209.000
ph : 5.50-6.50
Diproduksi Kanada
Bisa di beli di : BENSCRUB


PACKAGING

review-the-ordinary-niacinamide-zinc

Botolnya dari kaca bening dengan penutup karet warna putih agak tebal dan kencang. Jadi kayak langsung dikeluarkan dari laboratorium aja nih packaging.  Kotak pembungkusnya juga warna putih dan tekstur kotaknya kayak beludru. Langsung berasa mewah biarpun minimalis banget designya. Dengan deskripsi nama produk, kegunaan, bahan, asal produk, dan berat. Kusuka produk yang packagingnya begini. Tak bertele tele.

 Botol kacanya tebal  jadi kalo jatuh gak bakal nyesek kali karena takut pecah. Kemaren sempat dijatuhkan sama anak aku dan ga pecah sama sekali bahkan retak pun nggak. Aku udah mau pingsan karena baru banget beli, alhamdulillah aman. Aplikatornya berbentuk pipet dengan tutup berwarna putih. Tutupnya secure jadi aman dan gak bakal takut ketumpahan. Nilai plusnya lagi, travel size jadi mudah dibawa kemana mana.

INGREDIENT

Aqua (Water), Niacinamide, Pentylene Glycol, Zinc PCA, Dimethyl Isosorbide, Tamarindus Indica Seed Gum, Xanthan gum, Isoceteth-20, Ethoxydiglycol, Phenoxyethanol, Chlorphenesin.

Itu merupakan full list bahan yang terkandung di dalamnya. Selain itu The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1% ini Alcohol Free, Gluten Free, Vegan, Cruelty Free,  Nut Free, Silicone Free, dan Oil Free. Seperti nama produknya ada dua bahan yang berperan aktif yaitu Niacinamide dan Zinc. Klaim dari Ther Ordinary tentang produk ini dapat mengontrol sebum di wajah dan memudarkan bekas jerawat. Untuk acne-prone skin dan oily skin cocok dengan produk ini. Mari saya detailkan kegunaan dua bahan ini ya. So here we go:
review-the-ordinary-niacinamide-zinc

NIACINAMIDE : atau disebut Nicotonic Acid adalah  bahan yang mengandung vitamin B3. Didalam kulit kita ada namanya sel Langerhans yang berfungsi mempertahankan dan melindungi kulit. Tapi kalau kulit sering terpapar matahari, maka sel tersebut tidak dapat bekerja. Nah Niacimamide inilah yang membantu pertahanan kulit terluar. Jadi sebagai 'benteng' untuk kulit.

Karena kandungan vitamin B3 nya berfungsi menjaga elastisitas kulit. Jadi memang sifatnya sebagai anti-aging juga, karena kandungan Vitamin B3 nya meningkatkan produksi ceramide yang mengunci kadar air.Tak hanya itu Niacinamide juga mengatasi kemerahan pada kulit dan mengontrol sebum pada wajah. Jadi kulitnya yang berminyak gak bakal menjadi kering. Selain itu, bahan ini juga berfungsi mengurangi acne scar atau bekas jerawat. Tapi dengan pemakaian rutin ya. Yang aku baca butuh 12 minggu untuk melihat hasi kerja Niacinamide ini. Yang namanya skin care mana ada yang instan kan. Plusnya lagi pori pori jadi mengecil dan bersih karena bahan ini mengontrol produksi minyak. Bahkan Niacinamide ini memerangi kulit kusam karena paparan sinar matahari dan mencerahkan wajah. banyak banget manfaatnya di satu bahan.

ZINC : atau yang dikenal dengan nama lain seng. Zinc berperan untuk menyeimbangkan hormon, mengurangi masalah jerawat, dan mematikan bakteri pemicu tumbuhnya jerawat. Jadi zinc ini fungsinya menenangkan kulit yang berjerawat dengan mengontrol minyak didalam kulit dan kotoran yang menumpuk di wajah.. selain itu Zinc berfungsi melawan radikal bebas akibat paparan sinar matahari.


TEKSTUR AND SCENT 

review-the-ordinary-niacinamide-zinc

Tekstur dari The Ordinary ini adalah water gel formula  dan kental medium. Warnanya bening keruh gitu. Kirain bakal sticky/ lengket tapi begitu dioleskan ke muka langsung cepat banget ngeresapnya. Malah sampe bingung karena gak ada residunya sedikitpun karena daya resapnya itu. Sangat ringan dan efek pertama pemakaian gak ada tinglingnya atau cekat cekit. Gak ada aromanya sedikitpun yang jadi nilai plusnya.

CLAIM AND USES
review-the-ordinary-niacinamide-zinc

The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1% adalah High Strengt Vitamin  serum yang berfungsi untuk mengurangi bekas jerawat yang menghitam dan pori pori yang tersumbat (congestion/clogged pores). Karena konsentrasi bahan yang terkandung didalamnya yaitu Naicinamide + Zinc dimana duet zat utama ini mengembalikan kelembapan kulit dan mengontrol sebum di kulit. Nah produk ini tidak menyembuhkan jerawat yang peristen ya hanya berfungsi untuk memudarkan bekas jerawat , membersihkan pori pori, dan mengontrol sebum di muka. Jadi sangat cocok buat kulit acne-prone skin atau oily skin.  Jadi bagi yang mau menangani masalah jerawat yang muncul dan susah hilang disarankan pake Benzoil Peroxyd/ Retinoid Acid. Tidak disarankan juga pake skin care yang mengandung BHA secara bersamaan dengan serum ini.

Pengunaannya adalah pada pagi atau malam hari sebelum memakai cream yang lebih berat.  The Ordinary juga menjelaskan  bahwa penggunaannya tidak boleh digabungkan dengan skin care lain yang mengandung Vitamin C. Karena akan menimbulkan kemerahan pada kulit dan vitamin C tidak akan bekerja dengan baik. Kemerahannya bersifat sementara sih tapi sebaiknya dihindari apalagi yang kulitnya berjerawat. 

Di websitenya  menerangkan penggunaannya terpisah.  Baiknya The Ordinary ini pada pagi hari dan skin care yang mengandung Vitamin C pada malam hari. Gak mau kan ya tiba tiba kulit kemerahan dan cekit cekit kayak kepiting rebus. Tentu setiap orang kulitnya berbeda beda dan penyembuhan pun berbeda. Selain itu, disarankan juga penggunaan sunsreen ya setelah treatment skin care kamu. Bukan karena pake ini juga sih, tapi memang suncreen wajib biarpun didalam rumah.

BACA JUGA : NATURE REPUBLIC ALOE VERA SOOTHING GEL AND MOISTURIZER 92%

FINAL VERDICT

Serum ini nyampe ke rumah tanggal 24 Juni dan besoknya aku langsung pakai. Udah jatuh cinta sama designya yang minimalis dan to-the-point semua yang nyangkut di produk ini. Pas di gengaman tapi emang agak berat karena botol kaca. Tapi packaginya kokoh sih karena kacanya lumayan tebal. Kemaren sempat dibanting sama anak aku dan gak pecah. Alhamdulillaaah ya. 

Nah pipetnya tebal dan ketat banget jadi pertama kali ngeluarin produknya agak payah. Tapi kesininya udah nggak sih. First impression, formulanya water gel bening keruh dan nggak ada bau nya. Awalnya skeptis ini bakal greasy, ternyata daya serapnya cepat banget. Beneran nggak lama dioleskan ke kulit udah langsung nyerap. Aku make ini single use ya gak digabungin dengan regimen Ordinary lain karena memang penasaran sama produk ini. Pemakaiannya aku kolaborasikan sama Kiehls. hasilnya belom terlalu keliatan banget tapi progressnya ada . Karena yang aku tau memang zat Niacinamide ini kelihatan hasilnya berkisar 12 minggu, jadi memang musti sabar.


Kulit aku termasuk yang berminyak dan masih ada sisa bekas jerawat yang dulu dulu begadang pas masa kuliah. Belom hilang apalagi di daerah dagu. Belom tampak mengurangi bekas jerawat. Untuk urusan sebum, the ordinary ini mulai keliatan berkurang di muka aku setelah 3 minggu pemakaian. Tokcer ngontrol minyak di muka jadi gak glossy kali sekarang. Untuk urusan jerawat yang masih ada ini nggak begitu ngaruh ya karena memang klaim dari mereka juga ini bukan untuk menghilangkan jerawat yang persisten tapi menyamarkan bekas jerawatnya aja. Jadi yang punya kulit berjerawat disaranan pake produk lain. Aku biasanya kalo ada jerawat ya di masker pake irisan lemon sih dan didiemin selama 10 menit terus dibilas. Ampuh banget yang natural begini.

Step penggunaan aku dengan serum ini : Facial Foam - Toner - Essence - The Ordinary - Moisturizer - SPF. Biarpun di rumah aku tetap pake sunscreen  biarpun tipis. Aku makenya hanya pagi aja. Tapi biarpun begitu mulai keliatan kalo ini cocok di aku. Pori pori emang belom mengencil tapi yang senangnya muka aku keliatan bersih aja. Jadi pake make up udah senang karena kulitnya gak stress kali. Nanti bakal aku rutinin pemakaiannya setelah 4 bulan ya pengen tau memang sebagus itu. karena selama 4 minggu aja udah cukup signifikan juga. Gak bikin cekat cekit juga di kulit. Apakah repurchase? Bakal liat kalo udah habis satu botol ya. Tapi so far aku demen dan cocok.

PROS
(+) Daya serap cepat
(+) Packaging sturdy dan secure
(+) Travel friendly
(+) Not sticky or greasy. Because water gel formula.
(+) Alcohol Free, Vegan, Cruelty Free, Oil Free, Silicone Free, Gluten Free
(+) Affordable price
(+) Ampuh buat ngontrol sebum di wajah. Gak bikin wajah jadi kering atau berminyak banget.
(+) pori pori lebih clean dan kulit jadi lebih lembab
(+) Bikin wajah jadi lebih cerah biarpun masih pemakaian 4 minggu
(+) Ringan di kulit

CONS
(+) progress nya lambat untuk menghilangkan bekas jerawat .Mungkin karena hanya pake pas pagi hari dan tidak dibarengi sama regimen yang lain.

REPURCHASE : MAYBE YES/MAYBE NO . Lihat sampe pemakaian terakhir.

Rating : 4/5










Minggu, 22 Juli 2018

REVIEW PURE BY PHYTOCARE PAPAYA OINMENT


review-pure-by-phytocare-papaya-ointment

Halo, kembali lagi buat review produk skin care. Kali ini tentang Pure Papaya Ointment by Phytocare. Bulan Juli ini ,cuaca lagi gak bersahabat. Terkadang bisa terik banget , terus tiba tiba sore menjelang malam turun hujan lumayan deras. Bukan hanya urusan cucian aja nih jadi galau, urusan kulit pun ikut terkena dampaknya. Karena cuaca yang moody, keadaan kulit pun bersisik dan bibir kering. Tidak hanya menjaga asupan dari dalam, tapi perlu juga perawatan ekstra dari luar kan. Nah, kemaren aku dikirimin PURE by PHYTOCARE PAPAYA OINTMENT oleh Medan Beauty Blogger. Thank you Medan Beauty Blogger dan Pure Papaya, produknya dibutuhkan banget.  Pssstt.. katanya pure papaya ointment ini multi fungsi dan memang melegenda khasiatnya. Bisa dipake buat segala kebutuhan baik untuk orang dewasa maupun anak anak. Apakah benar? Yuk kita berkenalan lebih jauh perihal si kecil cabe rawit ini.

ABOUT PURE BY PHYTOCARE

review-pure-by-phytocare-papaya-ointment

Pure Papaya by Phytocare ini diformulasikan oleh naturopath yang sudah berpengalaman selama 30 tahun untuk mencari real alternative dari banyaknya skin care yang  mengandung bahan kimia. Tau kan banyak banget skin care yang mengandung Mineral Oil atau Petroleum yang bikin kulit kesulitan untuk 'bernapas' dan mengakibatkan numpuknya racun dalam tubuh. Ku juga baru tau soal Petroleum ini ternyata menghalangi penyerapan nutrisi kulit sehingga memicu penuaan dini. Dan karena menumpuknya racun bisa menjadi salah satu pemicu karsinogenik atau sel kanker.

Pure Papaya skin care  ini bahan utamanya adalah buah papaya atau yang dikenal dengan nama Paw paw. Di Autsralia, Paw Paw ini sudah melegenda dan merupakan buah yang sangat tinggi vitamin C yang berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit dan menangkal radikal bebas karena tingginya nutrisi yang disebabkan enzim Papain yang terkandung didalamnya.

Papaya yang terkandung dalam PURE ini ditanam langsung dan tumbuh natural dari daerah tropis di Queensland, Australia. Dan hanya menggunakan papaya murni atau non GNO ( Not Genetically Modified) papaya. Yang artinya papaya ini tidak dimodifikasi secara genetik.  Stockist mereka selain di Australia, juga tersedia di Indonesia. Dan baru baru ini telah masuk ke Watson Indonesia. Super yeay! Nah khusus Pure Papaya Ointment tersedia ukuran 30ml dan 200ml ya.

Filosofi PURE By PHYTOCARE
 Create products with high quality natural ingredients that work and are genuinely good and effective for the skin. - PURE

WHERE TO BUY

Offline Store : Watson terdekat di kotamu
Website : purepapaya.id 
Instagram : @purepapaya.id



PRODUCT DESCRIPTION

review-pure-by-phytocare-papaya-ointment

Nama Product : PURE By Phytocare Papaya Ointment
Main Ingredients : Paw Paw with Calendula
Diproduksi : Activ Pharmaceutical Pty,Ltd. Autsralia
BPOM No : NB02170102918
Berat : 25g /0.88oz
Panjang : 12cm
Warna : Hitam Dope
Baiknya disimpan : dibawah 30C
Jenis plastik packaging : Polyethylene
Harga : Rp 130.000



PACKAGING

review-pure-by-phytocare-papaya-ointment
Pure Papaya Ointment ini berbentuk tube panjang dengan warna hitam dope. Tubenya sturdy (kokoh).  Tidak ada kotak, hanya dilapisi plastik. Informasi yang tertera pada kemasannya cukup lengkap mengulas keseluruhan produk. Pada bagian depan. tertera nama produk yaitu PURE BY PHYTOCARE PAPAYA OINTMENT, berat produk, khasiat, isi produk. Di bagian belakang tertera versi yang lebih lengkap dari bahan yang terkandung didalamnya, penjelasan produk, detail manfaat, asal produk, alamat produk, barcode, dan klaim dari pure papaya ini yang menerangkan bahwa mereka memang 100% natural sesuai dengan filosofi  mereka.

Tutupnya diputar dan bagian yang paling aku suka itu terdapat segel aluminium foil. Demen sama yang begini. Jadi inti produknya terjaga kebersihannya. Tubenya pas di genggaman dan tidak makan tempat di make up pouch. Kusuka produk yang bisa dibawa kemana mana. Karena seringnya aku mobile dari rumah mertua-rumah sendiri. Ready-set-go. Tutupnya  juga secure gak bikin isinya meluber ke make up pouch. 

Bisa dilihat di bagian belakang ada simbol dengan bentuk segitiga panah dan ada angka 2 dibagian tengahnya  yang menerangkan bahwa kemasan produk  aman dari kontaminasi kimia. Jenis plastik yang digunakan pada Pure Papaya Ointment ini adalah Polyethylene (PE). Dimana sifatnya yang kuat, keras, buram, dan tahan terhadap suhu tinggi. Jadi kemasan dope nya ini mencegah reaksi kimia antara kemasannya  dengan inti produk. Karena PURE Papaya Ointment ini 100% natural. Senang sama brand yang mikirin segini detailnya. Itu artinya mereka memang peduli dengan kepuasan konsumen dan ramah lingkungan.

INGREDIENTS

review-pure-by-phytocare-papaya-ointment
Bahan utama dari Pure Papaya Ointment ini adalah Papaya organik yang ditanam langsung dan tumbuh natural di Autsralia. Papaya dikenal dengan nama Paw Paw ini di fermentasi dan di extract  keselurahan buah Papaya. Baik itu kulit, daging, maupun bijinya. Jadi gak ada yang terbuang percuma. Papaya atau Paw Paw mengandung enzim Papain dimana khasiatnya mengembalikan tekstur kulit, merangsang pertumbuhan kulit baru, menenangkan, melembabkan, dan efektif untuk menyembuhkan luka dan kekeringan. Manfaat yang berjibun untuk buah berawarna jingga ini ya. Karena itu, buah Papaya merupakan bahan utama di semua produk PURE by Phytocare ini termasuk Papaya Ointment nya. Selain Papaya terdapat 4 bahan pelengkap lain yaitu :
  • Macadamia Oil untuk meningkatkan penetrasi nutrisi ke kulit dan rehidrasi
  • Jojoba oil yang memang terkenal untuk melembabkan kulit dari dalam, mengatasi kulit yang yang gatal karena kekerinngan, dan pelembab yang tahan lama. 
  • Shea butter dengan manfaatnya mengembalikan kekenyalan kulit, melembabkan, dan mengurangi peradangan.
  • Calendula mempunya khasiat untuk mengatasi infeksi pada kulit, menenangkan kulit yang sedang bermasalah, dan anti inflamasi.

PURE ini menggunakan bahan 100% natural. Selain itu juga Petroleum Free, Gluten Free, Not tested on animal, Palm Oil Free, No Mineral Oil, No Phatalates, No Parabens, no Paraffin, No Propylene, no Hydrogeneted Castor Oil, No Nano Particles.

Bahkan Mereka mengantongi serifikat NATURE yang notabene merupakan lembaga Non-profit base Eropa yang menetapkan standar tinggi ketika menyangkut kealamian bahan yang tekandung dalam skin care atau kosmetik. Jadi pelanggan juga merasa secure jika suatu produk tertera logo NATURE ini seperti papaya Oint ment ini yang 100% organik dan natural. Jadi aman banget buat kuit sensitif. Dan bahan bahan yang terkandung didalamnya tidak akan menimbulkan iritasi alias kemerahan. Karena memang tidak mengandung bahan kimia. Nggak usah diragukan lagi karena memang produk PURE Papaya Ointment ini segitu seriusnya dalam pengolahan bahannya. Makanya Pure Papaya ini bisa dipake semua kalangan baik itu bayi maupun orang dewasa. Serta dapat digunakan di bagian tubuh mana aja yang kamu butuhkan.

Berikut list lengkap bahan yang terkandung didalamnya :

 Butyrospermum parkii (Shea butter), Macadamia ternifolia oil, Simmondsia chinensis (Jojoba) oil, Carica papaya (Papaya) ferment (60 mg/g), D Alpha Tocopherol (Vitamin E), Tribehenin ( derived from Brassica napus), Sorbitan olivate (Olive derived emulsifier), Beeswax ,Fragrance (naturally derived), Styrax benzoin resinoid, Calendula officinalis flower extract.


 TEKSTUR AND SCENT
review-pure-by-phytocare-papaya-ointment



First Impression pas nyampe di rumah, wanginya udah menguar. Padahal belom buka sama sekali aluminium foil seal nya. Sempat mikir ini wangi apaan dan menerka karena pernah waktu dulu zaman kuliah senang wangi ini. Setelah di cek ternyata ada bahan pelengkapnya yaitu shea butter. Pantesan aku demen sama wanginya. Jadi gak menganggu sama sekali. Warnanya kuning hint orange.

Seperti namanya Pure Papaya ini adalah produk salep. Teksturnya ini buttery agak padat dan sedikit oily. Jadi ketika pertama kali di keluarkan inti produknya, si minyaknya juga ikutan keluar. Saat dioleskan langsung lumer di kulit dan daya serapnya lumayan cepat. Efeknya kulit langsung lembab bahkan pemakaian pertama. Pure Papaya ini   jatuhnya nggak sticky/lengket. Aku sih malah suka begini karena memang manjur efeknya untuk melembabkan Sebaiknya disimpan di bawah 30 Derajat Celcius. Karena jika terkena paparan temperatur tinggi, isi produknya lumer. Sebaliknya jika dalam keadaan dingin maka isi produknya mengeras dan agak susah keluar. Jadi triknya digosokan tube nya pake telapak tangan terlebih dahulu agar isinya hangat dan mudah dikeluarkan.

HOW TO USE
pure-by-phytocare-papaya-ointment
daily use untuk baby nayla. biasanya di sekitar bokong, tangan, dan kaki.

Pure Papaya Ointment ini dioleskan di bagian tubuh yang diinginkan untuk dapat perlindungan atau penyembuhan ekstra.. Cukup sedikit aja dibalurkan merata. Secara garis besarnya manfaat dari Pure Papaya Ointment ini adalah :
  • Kulit dan bibir kering. Apply langsung ke badan, muka, atau bibir yang kering.
  • Menenangkan kulit after laser therapy. Baik laser untuk kesehatan maupun kosmetik yang setelah treatmentnya membuat kulit jadi merah, iritasi, sensitif, dan terasa panas. Pure Papaya ini bisa menyembuhkan dan menenangkan kulit.
  • Ruam Popok, Kerak Kepala, dan proses menyusui. ini yng paling plus bagi aku. Pas banget saat ini punya anak dan bayi yang kulitnya super sensitif. Kandungannya juga 100% natural.Anak aku dua duanya demen sama baunya.
  • Dipakai sehari hari untuk menjaga kelembaban dan kekenyalan kulit.

FINAL VERDICT

Sebagai ibu yang punya dua anak kadang lebih menjaga tubuh mereka dibandingkan tubuh saya sendiri. Untung step skin care muka gak pernah di skip karena tau itu investasi. nah bagian tubuh saya lainnya jarang banget terkena yang namanya lotion. Padahal kan itu tuh juga gak boleh dilupakan. Padahal dulu sebelum menikah rajin banget ngolesin body butter bahkan pagi dan malam. hahahaha.

Sekarang, skin care muka aja dirutinin aja udah sukur banget. Hasilnya kulit tubuh aku kering dan kelihatan lebih tua. Bersyukur banget pas Pure Papaya Ointment ini datang dan aku langsung oleskan ke bibir yang saat itu lagi pecah pecah karena sariawan. Pake sedikit juga langsung lumer di bibir, baunya juga enak karena kandungan shea butter nya.Tiga hari setelah rutin dipake (pagi dan malam), bibir aku udah normal lagi dan lebih lembab. Demen karena secepat itu efeknya.

Selain itu aku pake di sekitaran tangan dan telapak kaki.  Apalagi di daerah telapak kaki yang paling kering dan cracking. Kasar banget kalo dipegang karena jarang diperhatiin Pemakaian rutin pagi dan sebelum tidur. Hasilnya lumayan kelihatan jadi lebih halus dan lembab. Less cracking. Biarpun masih ada, harus dirutinin lagi kayaknya. Karena telapak kaki aku agak kapalan maka di area itu yang paling sering aku pake.

Buat anak bayi Pure Papaya Ointment by Phytocare ini rekomendasi banget lah. Khusus buat  nayla yang lagi teething, area disekitar nipple aku sering perih. Coba oleskan ini disekitaran puting pas dia bangun,  ngaruh biarpun nggak langsung instan.

Terus ibu ibu taulah kalo punya anak apalagi dua yang lagi masa aktif aktifnya, jadi pake pure papaya ini beneran ampuh untuk penggunaan sehari hari. Apalagi buat Nayla, baby aku yang berumur 9 bulan. Karena penggunaan popok yang sering, sesekali terjadi ruam popok atau nappy rash. Jadi sebelum pake popok aku oleskan disekitaran selangkangan dan pantatnya. Untuk Aidan (yang berumur 2 tahun) aku oleskan disekitaran kaki dan tangan karena Aidan punya kulit yang hyper-sensitif. Alias sering gatal kalo kaki atau tangannya dalam keadaan lembab atau karena main panas panasan. Ini jadi senjata buat anak anak aku. Gak ada yang mengecewakan dari Pure Papaya Ointment by Phytocare ini. Two Tumbs up!

PROS
(+) 100% natural. No Paraben, Petroleum Free, No Mineral Oil, Palm Oil Free, No Parafin, No Propylene. All the best ingredients and use best paw paw.
(+) Ramah lingkungan. Not tested on animals.
(+) Tidak ada bahan pengawet
(+) Ringan dan cepat menyerap
(+) Not greasy at all
(+) aman buat bayi, anak anak, ibu hamil dan menyusui. All in one package.
(+) Travel friendly.
(+) Sturdy dan secure tutupnya.
(+) Affordable price untuk produk yang super multi fungsi ini.
(+) Baunya samar dan enak. gak menyengat.


CONS
(-) NOTHING.
Love whole package.

REPURCHASE : Big YES.

RATING :10/10

PURE BY PHYTOCARE PAPAYA OINTMENT
Instagram : @purepapaya.id


Senin, 16 Juli 2018

SETANGKUP KENANGAN DI SABANG PART 2 : FIE RESORT

fie-resort-sabang

This is last post about  Banda Aceh - Sabang  trip. Sampai dua bulan nyelesain part demi part nya. Tapi rasanya masih keingatan sampe sekarang sih efek liburan ini. Gak ada nyesalnya biarpun ada kejadian suami yang sempat susah jalan. In case you've missed it, bagian pertama trip sabang ini bisa dibaca disini ya.

Di hari kedua di Sabang dan merupakan hari terakhir, kami nekat switch penginapan dari Casa Nemo Resort yang memang surga dan servicenya yang juara dan membantu kami yang saat itu tertimpa masalah. This is honest review about that place and we'll comeback someday. Alasan kami pindah karena jujur penginapannya sudah di book dari jauh hari dan no cancel. Sempat diskusi sama suami dan niatannya memang explore sabang di daerah lain biarpun kita tahu hanya bisa mendem di penginapan. 

fie-resort-sabang

Kami dijemput oleh orang dimana tempat kami ngerental mobil. Karena sudah fix kami gak bisa pakai mobil dan merelakan mobilnya teronggok gitu aja semalaman. Sekitar pukul 10 pagi kami berangkat menuju Iboih, tenpat kami menghabiskan malam yaitu di FIE RESORT. Perjalanan kesana memakan waktu 45 menit lewat jalan darat. Explore bagian sabang yang berbeda. Sempat melihat beberapa pulau dari kejauhan karena kami berada di atas. Untuk menuju FIE RESORT sempat bingung karena penunjuk jalannya kecil jadi kalo baru pertama dan tanpa supir mungkin kebingungan ya.  akses jalan kesana bagus dan sudah di aspal. 

fie-resort-sabang

Sesampainya disana kita bingung ini dimana hotelnya karena hanya ada pohon pohon tinggi rimbun di parkirnya, ternyata penginapannya di bawah dan kita harus melewati tangga yang lumayan panjang dan agak curam. Beneran agak jiper loh dan kasian sama suami yang kakinya agi di perban. Tapi kita tetap lanjut jalan ke bawah biarpun dikit dikit berhenti karena bener ngos ngosan sambil gendong bayi pulak. Fie Resort ini nggak punya front desk atau resepsionis ya. Jadi untuk transaksi penginapan langsung pergi ke bagian resto nya yang terletak di bawah dekat dermaga. All in one place. Jadi jangan kaget ya. 

FIE RESORT ini sebenarnya penginapan yang memang untuk honeymoon atau keluarga. Aada dua jalur untuk mencapainya yaitu jalur darat dan jalur laut naik speed boat atau kapal. Sempat cerita dengan pemilik resort ini dan ya ternyata dia juga orang medan. Sama sama sekolah di Al azhar dan tinggalnya di setiabudi. Laaaah ketemunya orang medan lagi. Ternyata FIE RESORT ini baru dibangun setahun yang lalu. Makanya masih banyak progress dan masih pembangunan sedikit di sekitarnya. 

fie-resort-sabang


Kamarnya bersih dengan lantai dari kayu dan atapnya juga dihiasi lampu kecil. Ada space untuk solat dan tersedia dispenser. Tempat tidurnya king size dan disediakan ayunan di tiap kamar. Pas banget kamar kami langsung menghadap laut. Breathaking View dan memang setenang itu suasananya. Harga untuk kamar kami adalah 400 ribuan. Range harga untuk makanan dan minumannya standar berkisar 15-45 ribu.
Untuk makanan mereka hanya menyajikan nasi goreng, mie goreng, atau snack kentang goreng. Saat itu stock bahan makanan mereka lagi menipis jadi hanya menyediakan menu itu. Kalau kopi lumayan tersedia banyak. Restonya enak banget dengan interior kayu berwarna coklat dan bar stool berwarna putih dan untuk menikmati laut ada juga bean bag chair nya. Kalo mau ngemper disekitaran dermaganya. Enchanting sih tempatnya. gak bising dan airnya juga tenang. Disini gak ada pantai hanya dermaga. Tapi aku dan Aidan turun ke airnya dan sempat mandi air. Tapi ya gak berani jauh jauh karena takut ombaknya juga. Sementara bapaknya jagain nayla di kamar ya kami main main air. Nggak nyesal sedikitpun karena gak kemana mana, karena dari awal tujuan utamanya adalah quality time sama anak anak. Dan memang kami jadi lebih bonding dan nggak ngeluh.


Karena besok kami harus check out pagi pagi banget, maka kita jelasin nih ke PIC (person In Charge) kalo minta di sediakan sarapan sebelum jam setengah tujuh. Alhamdulillah mereka mau. Padahal jadwal sarapan di FIE RESORT itu dimulai jam 8 pagi. Selesai sarapan tepat jam setengah tujuh kami dijemput sopir dan langsung menuju pelabuhan Balohan untuk kembali ke Banda Aceh. Udah deg degan takut salah liat jadwal, alhamdulillah keburu dan langsung masuk. Sempat gloomy karena bakal gak liat tempat secantik pulau ini. Tapi kami harus ke Banda Aceh untuk mengejar pesawat sore hari. 
baiturrahman-mesjid-banda-aceh

Kembali ke Banda Aceh kami disambut sama cuaca yang cerah dan dijemput sama supir langganan yang udah kami percaya. Kalo ke Banda nggak afdol kalo nggak mengunjungi Mesjid Baiturrahman. Subhanallah akhirnya bisa menginjakkan kaki kesana dan masuk ke dalamnya. Massive place yet so touchy. Karena menghabiskan waktu disana selama sejam dan sempat meluhat ada yang baru akad nikah disitu. Beranjak dari sana kami meutuskan untuk membeli oleh oleh dan makan ayam tangkap M.NAZAR yang atas rekomdasi gocar langganan kami kalo ini ayan tangkap terenak katanya.

Tak terasa waktu sudah mendekati jam keberangkatan kami da bertolaklah kami menuju bandara. 4 hari 3 malam adalah sebuah perjalanan yang membekas buat keluarga kami. Bahwa memang manusia boleh berencana pergi kesana kemari, tapi nyatanya Allah yang menentukan. Kecelakaan kecil suami membuat saya mngambil pelajaran kalo gimanapun keluarga harus tetap support satu sama lain. Karena iya ini ngaruh banget saat kami menghadapi kecelakaan kecil ini kami berdua coba tenang dan nggak mau mengusik kesenangan anak anak. Dan Alhamdulillah Allah kasih lebih banyak nikmat karena bisa berpeluk pelukan di kamar hotel dan cerita cerita. Semuanya terasa pas dengan niat liburannya. Terima kasih Banda Aceh dan Sabang. Saya janji bakal kembali lagi kesini suatu hari nanti. 


FIE RESORT
Jl. Kilometer Nol, Jurong Teupinlayeu, Iboih, Sukakarya, Kota Sabang, Aceh 23518
Instagram : @fieresort




Jumat, 13 Juli 2018

MENGENANG MAKANAN TEMPOE DOELOE DI WARUNG KOFFIE BATAVIA


Sudah lama ya saya nggak mereview tempat makan/cafe baru di kota Medan. Kali ini saya mendatangi tempat hype yang baru dibuka Sepember 2017 lalu. Sudah sering lewat kesini dan memang belom punya waktu untuk datangi tempat happening ini. TIJILI Square merupakan meeting point yang hype di Medan dengan menyajikan beberapa restaurant/cafe di satu tempat. Dan juga unique space untuk event creative yang berada di jantung kota Medan. Selain itu,  juga menyuguhkan suasana baru dengan interior dan atmosfer yang berbeda dengan tema rustic nya. Saya mengunjungi salah satu cafe nya nih yaitu WARUNG KOFFIE BATAVIA. Tapi saya ceritakan sedikit tentang TIJILI SQUARE ini ya.

tijili-square-medan

Tepatnya di Jl.Pattimura no.324 sejajaran dengan kantor BPJS ketenagakerjaan Medan. Tampilan luarnya adalah brick dengan tone coklat dengan dua lantai dengan penunjuk nama berwarna tosca. Saat memasuki area dalam, mata langsung disuguhkan dengan ornamen kayu dan kursi bergaya classic. Di sudut sudut tertentu ada hiasan bergaya rustic. Mostly warnanya adalah hitam, abu abu, dan coklat dengan sentuhan tanam indoor memenuhi ruangan pintu masuk TIJILI SQUARE ini. Di lantai bawah terdapat area taman atau Tijili Garden, Warung Koffie Batavia, Steve Salon, dan pendatang baru yaitu Jawara Bakery. Di lantai 2 terdapat Trattoria dan Kakatua Lounge. Sudah sering melihat area ini wara wiri di Instagram, apalagi di Instagram Ardent yang sering mengadakan acara disana. Nah mereka juga open space untuk kegiatan event. Yang paling mencuri perhatian sih bagian gardennya.

warung-koffie-batavia-medan
front door

Untuk bagian WARUNG KOFFIE BATAVIA itu di sebelah kiri dengan tulisan hitam neon putih. Cafe ini bergaya classic khas tempo dulu dengan sentuhan kursi kayu berwarna putih dan meja coklat. Lampu lampu gantung buat berderet deret menghiasi bagian atap tempat ini. Selain itu ornamen tanaman disematkan di atas semakin menambah daya pikatnya. Tone warna dindingnya putih dengan aksen batu. Terdapat jendela jendela besar yang langsung menghadap ke Tijili Garden. Terdapat dua area yaitu indoor maupun outdoor.

tijili-square-garden-medan
tijili garden
Nah pilihan saya pastilah ke outdoor karena udah kesemsem sama tamannya. Biasanya ada bean bag nya di area ini jika ada acara tertentu atau pengunjung lagi rame. Tapi bisa kok disediakan kalo kita mau. Jadi pesen makanan dan leha leha disini deh. Enak banget once in a while lesehan sambil nongkrong di area terbuka gini.  Saat itu cuaca juga mendukung dengan mendung mendung syahdu. Anak anak langsung saya lepaskan di area taman dan mereka langsung sumringah lari kesana kemari. Nilai plus banget sama saya punya area yang kids friendly gini. Pas banget saat itu lagi sepi hanya ada kita aja di area outdoornya. Jadi kayak punya private garden. Mumpung temen saya yang ditunggu belom datang jadi bisa quality time sama anak dulu. 

kopi susu-nasi bakar-mie tektek

Baca Juga : JUNCTION CAFE - URBAN CAFE BARU DI KOTA MEDAN

Warung Koffie Batavia ini menyajikan makanan ala tempo dulu khas Jakarta. Pada bagian menu berderet makanan indonesia seperti Mie Tek Tek, Nasi Bakar, Kopi Tubruk, Mie ayam, Bakso, Sop, dan sebagainya. Jadi terdiri dari light meals, makan berat, dessert, dan minuman. Karena memang datang pas jam makan siang saya langsung memesan Nasi Bakar, Mie Tek Tek, Kopi susu, dan Potterjes. Harganya sedikit pricey tapi kebayar dengan makanannya yang enak dan porsinya lumayan banyak. Range harga untuk makanan 25 - 70 ribu. Range untuk minumannya 25- 50 ribu. 

Yang paling enak itu Mie Tek Tek nya kirain gak banyak porsinya ternyata bisa buat makan berdua sama anak aku. Pelayanannya juga ramah dan informasi yang diberikan soal menu juga diacungi jempol. Selain Mi tek Tek, kopi susunya juga enak tapi memang agak sedikit mahal  dan porsinya gak banyak. Kamar mandinya berada di luar sebelah kanan taman. Bersih. Aku belum liat di lantai dua nya. But honestly aku suka ambience nya disini. Hopefully bisa bawa suami kesini pas cuti untuk nikmati duduk di tamannya. Recomended bagi yang nyari tempat yang kids friendly.
area dalam dan area kamar mandi

WARUNG KOFFIE BATAVIA
TIJILI SQUARE
JL. Kapten Pattimura no.342 Medan, Sumatra Utara
Instagram : tijilisquare

Sabtu, 07 Juli 2018

SETANGKUP KISAH DI SABANG PART 1 : CASA NEMO RESORT

kenangan di sabang

Tulisan ini sudah tersimpan lama selama dua bulan di draft. Kali ini saya share dua bagian ya. Trip banda aceh - sabang dilakukan di 4-7 Mei 2018 kemaren, Tapi kenangannya masih bikin senyum dan terpatri janji di hati bahwa akan kembali lagi suatu hari nanti. Untuk bagian Banda Aceh nya silahkan di lihat disini ya LIBURAN SARAT MAKNA : BANDA ACEH .

Seperti di post terdahulu tentang trip lengkap selama di Banda Aceh, maka hari kedua kami bersiap untuk pergi ke Sabang dengan kapal cepat. Dari jauh hari, saya sudah sibuk cari informasi lewat google untuk jam keberangkatannya. Sempat deg degan takut kalo ada perubahan jadwal. Karena mikirin anak anak yang bakal cranky dan hotel yang sudah book dari jauh hari. Kami berangkat dari hotel Grand Nanggroe sekitar pukul 08.00 pagi WIB setelah selesai sarapan. Untuk pergi ke pelabuhan Ulee Lhuee, kami sudah booking gocar yang sehari sebelumnya kami berkenalan. Alhamdulillah dapat driver yang baik banget dan nggak pelit ngasih info sekitaran Aceh.
kapal express bahari sabang
Express bahari

Perjalanan ke pelabuhan lebih kurang memakan waktu setengah jam. Saat itu waktu menunjukkan pukul setengah sembilan pagi. Matahari bersinar cerah dan saya tersenyum karena cuaca sedang bersahabat.  Sesampainya di sana, saya langsung menuju counter tempat pembelian tiket kapal cepat Express Bahari dari pelabuhan Ulee Lhuee (Banda aceh) - Balohan (Sabang). Alhamdulillah jadwalnya keburu dan kita lega. Untuk informasi, setiap kapal  yang berangkat  menuju/balik Sabang ditentukan oleh cuaca. Jika cuaca lagi nggak bagus, mereka akan menunda keberangkatan. Bahkan berangkat lebih cepat dari perkiraan. Jenis kapalnya ada dua yaitu Kapal Cepat atau Kapal lambat.

Untuk kapal cepat perjalanannya memakan waktu 45 menit, sedangkan Kapal Lambat memakan waktu selama 2 jam. Nah bagi kamu yang naik mobil bisa naik Kapal Lambat ya dan biasanya ini antrinya lumayan. Untuk harga tiketnya sendiri berbeda beda bergantung pada jenis kendaraan yang kamu bawa. Baik Kapal cepat maupun kapal lambat dalam sehari melakukan dua kali angkutan.
express-bahari-sabang

Untuk Kapal cepat dioperasikan oleh pihak swasta dan hanya mengangkut penumpang saja. Harga tiket kapal cepat Express Bahari  Rp 80.000/ orang untuk kelas Eksekutif Dewasa dan untuk anak anak dibawah 5 tahun dikenakan biaya Rp 10.000/orang. Jadi trip kami total dua orang dewasa dan dua anak jumlahnya Rp 180.000.  Jadwal keberangkatan Express Bahari jam 10.00 pagi. Suasana pelabuhan  saat itu lumayan padat pengunjung. Pas banget bertepatan hari Sabtu. Banyak juga yang dari Banda Aceh berpelesiran ke Sabang balik hari. Jadi pergi pagi dan pulang di sore hari. Kalau kami akan menghabiskan waktu di Sabang selama dua malam. 

Kami berempat excited sekali, karena pertama kali naik kapal dan harus bawa anak anak serta satu koper besar. Maintaining the kids always tricky part. Di backpack ( masih masing bawa) kami udah prepare segala macam snack, susu, mainan, buku, dan peralatan tempur untuk anak anak. Supaya mereka tetap nyaman, gak bising, dan gak mengganggu orang lain.
pelabuhan balohan sabang


Sebelum naik kapal kita udah kasih pengertian ke Aidan (anak pertama) bahwa harus jadi anak baik dan Andira (anak kedua), saya susuin terlebih dahulu sebelum naik ke kapal karena memang sudah jam tidurnya. Alhamdulillah dua duanya anteng.  Aidan sempat melihat kapal dan nanya ini itu. Udah gak kuat ngantuk akhirnya dia tertidur juga. Jadi ayah ibunya punya waktu buat cerita cerita sambil ngemil snack yang selalu kami bawa. Iya kami sekeluarga emang tukang makan. Express bahari terdiri dari dua tingkat dan jenisnya sesuai dengan kelas yang kita ambil. Seatnya untuk Executive pas pasan space nya dan tiap lorong juga sempit. Tapi masih nyaman untuk duduk. Tersedia TV plasma di dalam kapal.

Tepat jam 11 kurang kami sampai di pelabuhan Balohan Sabang. Sebenarnya udah prepare sebelum berangkat untuk booking mobil selama dua hari tanpa supir (karena suami bisa bawa mobil). Setelah ditelpon berkali kali, tak kunjung diangkat. Padahal kemaren sehari sebelumnya saya sudah ngasih schedule kalo kami besok sampe sekitar jam 11. Saya kesel dengan tipe beginian. Akhirnya suami nenangin dan  kita cari penyewaan mobil lain yang banyak banget di pelabuhan Sabang. Rate nya 300 ribu/ hari tanpa supir. Mobilnya kijang warna hitam. Sesaat saya lupa sama keselnya tadi dan mengingatkan bahwa ini ya seninya travelling. Ada aja yang bikin gedek tapi harus disyukuri bahwa kami bisa sampai sejauh ini.

CASA NEMO RESORT, SABANG

view-casanemo-resort-sabang
view from our room

Pemilihan hotel sudah saya persiapkan dari bulan Februari dari hasil searching google. Jatuh cinta dengan resort ini. Namanya Casa Nemo Resort yang lokasinya berada di Pantai Sumur Tiga, Sabang. Perjalanan dari Pelabuhan ke Hotel hanya memakan waktu 25 menit. Kita hanya mengandalkan maps dan niat kuat buat ngebolang. Jujur saya bukan tipe kalau travelling pake supir yang diambil dari luar. Kesannya saya gak bebas ngapa ngapain dan nggak personal. Biarpun ya resikonya ada kita muter muter nyari hotelnya karena maps nya ngawur.

Sabang telah mencuri hati saya, saat perjalanan ke resort pemandangan yang disajikan adalah hamparan laut beserta pohon pohon kelapa tinggi. Ya Allah benar benar cantik. Pengen nyebur rasanya langsung karena memang sebagus itu dan berkali kali bersyukur karena bisa kesini. Sesampainya di Casa Nemo Resort, kami langsung disambut dengan pelayanan yang ramah dan helpful. Di bagian Receptionist, berderet beberapa penghargaan yang diterima oleh resort ini. Pemiliknya asli orang aceh tapi menikah dengan kewarganegaraan Swedia. Makanya Casa Nemo ini apik. Perpaduan modern touch dan ethnic.
casanemo-resort-sabang

Kamar kami bernama Tiberan yang letaknya di atas. Rate kamar kami Rp475.000/hari include breakfast. Saat masuk ke kamar ,  interiornya menyajikan  ornamen kayu dan sentuhan tirai putih di sisi tempat tidur. Ini mah emang resort buat honeymoon kayaknya, jadi berasa nyesal kenapa lah kita baru ngelaksanain trip ini pas sudah punya anak dua. Ada ayunan gantung disiapkan tiap kamar. Selain itu terdapat kulkas, dispenser, kopi dan teh. Kamarnya pas buat kami berempat, tapi deg degan harus mantau anak karena kami letaknya di atas. Takut mereka jatuh.
casanemo-resort-sabang

Casa Nemo ini daerahnya lumayan berbukit ya, tapi disediakan tangga batu yang lumayan ngos ngosan kalo dari bawah-atas. Sekelilingnya berderet tanaman dan bunga cantik. Betah berlama lama mandangin tempat ini. Dengan pemandangan lau didepan mata, pasir putih dan tanaman yanga sri asri bikin mata jadi fresh. Benar benar liburan.

Restaurannya  ada dua yang letaknya di bawah. Dengan view langsung ke private beach dan lampu gantung yang ciamik. Keseluruhan area bersih dan nggak bising. Hanya terdengar suara laut dan burung. Subhanallah. Saya pengen lama lama disini, karena saking cantiknya tempat ini. Disini juga ada live music yang diadakan menjelang weekend dan leatknya dekat pantai. Cas Nemo ini pantainya terbaik untuk snorkling.

Sempat kami pergi ke pusat kotanya untuk berburu makan siang yang terkenal dengan Mie sedap dan sate guritanya. Eh ternyata itu bukanya menjelang sore. Pantes saya mikir ini kota kok siang harinya rata rata tutup tokonya. Selidik punya selidik ternyata kota Sabang ini buka pas pagi dan sore hari. Wah ya sudah belom rezeki makan Mie Sedapnya. Akhirnya kami memutuskan makan siang di warung yang buka di jalan perdagangan dan kembali lagi ke resort. Nanti dicoba lagi pas sore hari, begitu rencana kami.

Karena udah gak sabar main ke pantainya, turun lah kami. Casanemo ini punya private beach yang pasir nya warna putih. Air lautnya tenang. Yang turun ke laut hanya suami saja. Saya hanya di bibir pantai dengan Andira sementara aidan main pasir. Tak lama berselang 5 menit, suami saya keluar dengan muka meringis. Ternyata dia kena karang di telapak kakinya dan darah yang keluar lumayan banyak. Sempat panik dan langsung datangi resto nya untuk minta pertolongan pertama. Dan crew restonya sangat membantu dan memapah suami saya. Bubar langsung main pantainya. Padahal belom sampai 10 menit disana.
casanemo-resort-sabang

Ternyata luka suami makin parah samae dia menjerit di kamar. Saya pun langsung menuju resepsionis dan minta dibawakan ke rumah sakit terdekat. Alhamdulillah beberapa crew turun dan memapah suami dan bawa pakai sepeda motor. Saya pun bergegas menyusul dibantu ibu yang bekerja disana. Bahkan General managernya pun ikut sibuk mengurusi kami.Saat itu semua terasa cepat dan saya gak sempat mikirin capek atau nggaknya. Yang saya tau saya harus kuat untuk kami berempat.

Setelah ditelisik lebih jauh, ternyata ada karang tertinggal di telapak kaki suami sehingga terjadi peradangan. Setelah menerima dua jaitan, kami balik ke resort. Suami susah banget jalan dan masih dipapah. Suami nggak enak hati sama saya karena merasa sudah menghancurkan liburan yang sudah saya impikan. Padahal kami baru banget sampe di sabang dan masih ada sisa satu hari lagi kedepannya sebelum kami pulang ke medan. Sempat suami sarankan untuk balik pulang saat itu juga, tapi karena bayangin anak anak yang udah capek banget dan udah sore kita memutuskan tetap melanjutkan liburan. Jujur saya capek tapi saya nggak ada kesalnya. Dengan adanya kejadian ini kami bisa quality time di kamar sambil berpelukan biarpun nggak keliling kota Sabang. Next time dikasih rezeki bakal balik kesini
casanemo-resort
Aidan berpose dulu. Ini tempatnya emang surga.

Alhamdulillah saya terharu dengan kemurahan hati Casa Nemo Resort. Ini bukan hanya urusan pelayanan hotel kalo menurut saya, tapi lebih sisi humanity. Baru ini hati saya hangat ketika kami sedang dirudung masalah. Mereka sigap membantu, turut menunggu suami selesai di operasi kecil, dan balik lagi ke hotel dengan bantuan mereka. Tak hanya itu, saat makan malam crew restaurantnya mengantarkan makanan yang kita pesan sampai ke kamar. Padahal peraturan mereka adalah tidak ada room service dan hanya makan di restaurant. Tapi mereka dengan senang hati menolong. Keesokan harinya pun saat kami check out untuk pergi ke hotel lain (karena memang sudah di booking dan no cancel) hati terasa berat ninggalin Casa Nemo. Saat kami jauh dari keluarga, ternyata ada bentuk keluarga lain di Sabang ini. Terima kasih Casa Nemo yang melayani dengan hati. Kami akan kembali lagi kesini lagi suatu hari nanti. Untuk teman teman yang sedang cari penginapan, saya sarankan Casa Nemo resort ini.

CASA NEMO RESORT
Jl. K.H. Agus Salim, Ie Meulee, Sukajaya, Ie Meulee, Sukajaya, Kota Sabang, Aceh 24411
Booking Via App Traveloka











© Natrarahmani
Maira Gall