Semenjak aku pindah dari Bandung – Medan tahun 2015, café di kota Medan nggak semenjamur sekarang. Kirain semuanya bakal di pusat kota saja,
ternyata setelah ditelusuri terdapat café baru launching tahun 2018 di daerah Taman Setiabudi. Salah satunya adalah Ompugende
Coffee. Hasil penasaran dengan scrolling timeline dan kebetulan dekat dengan
rumah mertua, berangkat full squad kesana.
Tak susah menemukan café satu ini, masuk Taman Setiabudi 1
dan melewati bank mandiri. Pas diperempat Jalan Chrysant IV No.76 sebelah kiri,
terdapat rumah dengan cat berwarna mint. Awalnya sempat ragu , tapi setelah
dipastikan ada namanya Ompugende Coffee kita pun melangkah masuk. Jam
menunjukkan pukul sepuluh pagi dan cuaca lagi bersahabat dengan mendung syahdu.
“Ah, pas sekali minum kopi dengan suasana seperti ini” Lantas aku
tersenyum. Saat memasuki ruangan,
langsung disambut dengan bagian pemesanan sebelah kiri. Desain interior nya chic-minimalis dengan
ornament lemari kayu, tanaman monstera, pajangan barang vintage di sudut lemari,
serta sarung bantal yang eye catching.
Saya pun sigap memesan terlebih dahulu sebelum eksplore
ompugende coffee ini. Melihat list menu
terdapat berbagai jenis kopi . Terdapat pula manual brew dengan beragam teknik
yang bisa kamu coba. Untuk list makanannya tidak terlampau banyak tapi sesuai
dengan image ompugende untuk nongkrong cantik.
Aku melilih Picollo,
Ice Lemon Tea, Spagetti Oglio Olio, dan Spagetti Carbonara untuk menemani
snacking time kami. Dengan tersenyum, kasir nya memberikan totalan harga Rp
106.000 yang dibayarkan cash, karena belom tersedia mesin EDC. Kami pun memilih
duduk di depan bagian kasir. Ternyata sudah cukup banyak juga yang berlalu
lalang untuk menikmati pagi dan mengobrol. Kebanyakan adalah anak kampus yang
baru pulang kuliah pagi atau memang sedang mengerjakan tugas kelompok.
Ruangannya di bagi menjadi empat area yaitu area dekat
kasir, area dekat kamar mandi, area dekat taman, dan area taman itu sendiri.
Dengan kaca besar dan juga tanaman minimalis yang mempermanis tempat ini.
Kesemuanya harmony memanjakan mata apalagi yang paling aku demen itu adalah
warna dindingnya yaitu warna telur asin dan design kursi kayu. Homey dan
hangat kesannya.
Pramusaji mengantarkan kopi yang sudah kutunggu untuk
booster hari itu yang bakal sibuk dengan acara keluarga di rumah mertua.
Sejenak “melarikan diri" sebelum sibuk beberes.
Tak lama berselang datang lah ice lemon tea untuk suami dan spaghetti oglio olio yang merupakan
pesenan untukku sendiri. Suami dan anak anak jatahnya adalah spaghetti
carbonara.
Satu dua orang memasuki café ini dan menempati kursi yang
masih kosong. Piringku sudah habis tak bersisa, tapi pesenan spaghetti
carbonara tak kunjung datang. Mencoba konfirmasi ke pramusajinya saat itu dan
dikatakan bahwa sedang dibuat. Baik aku menunggu sambil membawa anak anak ke
area taman. Sudah bebas lah mereka
berlarian kesana kemari.
Tamannya sendiri tak terlalu besar tapi memang enak untuk
duduk disitu. Kalo di instagramnya, sempat melihat kalo dihamparkan terpal dan meja untuk yang
memilih duduk di area taman. Bahkan dari semuanya ini yang paling mencuri
perhatian, apalagi kalo liat di feeds mereka, area malam sangat cantik dengan
lampu kecil yang menaungi di atasnya. Mungkin ada jamnya ya untuk memakai taman
itu karena memang kami datangnya pagi menjelang makan siang.
Tersedia musola berbentuk gazebo bercat putih. Kalo kamu
lupa bawa mukena, disini menyediakan mukena yang clean (karena aku sempat cek
dan cium). Di sebelah musola terdapat area khusus untuk ambil wudhu. Nilai plus
nih sama ompugende coffee yang menyediakan area solat segini propernya. Jarang
jarang soalnya, ada yang menyediakan kadang tapi kecil dan pengap. Atau bahkan
nggak menyediakan sama sekali.
Duduk di area gazebo dan sempat menikmati taman, akupun melihat jam dan merasa sudah cukup lama bermain
di taman hampir 20 menit. Mengecek ke dalam ternyata spaghetti carbonara belom
juga datang. Wah, sudah setengah jam lebih yang kami lewatkan untuk menunggu satu makanan
terakhir yang tak keluar. Agak kesal karena anak udah nanyain kapan makanannya
datang. Karena udah gak kondusif lagi, kami pun memutuskan pulang karena sudah ssatu setengah jam kami berada disana.
Seperti biasa
aku harus konfirmasi dahulu (lagi) menanyakan pesanan kami, ternyata belom
dibuat sahabat. Sempat tercengang aku karena sebelumnya udah aku Tanya juga.
Pramusajinya minta maaf dan tanpa ba bi
bu langsung menawarkan retur uang. Kecewa berat sebenarnya karena nggak ada
penjelasan rinci. Mungkin ompugende harus memperbaiki service nya kedepannya,
karena setengah jam lebih adalah waktu yang cukup lama untuk spaghetti
carbonara.
Makanan dan minumannya enak menurut aku, harga nya standar dengan range 20 – 45 ribu. Ambience oke
untuk nongkrong lama lama . Plusnya, ompugende coffee memberikan free flow
infused water yang bisa kamu refill. Pemilihan pernak pernik dalamnya cantik .
OMPUGENDE COFFEE, MEDAN
Jl. Chrysant VI no.76, Tanjung Sari, Medan Selayang
Instagram : @ompugendecoffee