Senin, 30 April 2018

CREATIVEPRENEUR SERIES PART 2 : RESOURCES


creativepreneur
Postingan blog tentang Creativepreneur series ini memang lama baru update lagi. Karena pengalaman sendiri lah makanya nulisnya pake dirasa rasa dan dipahami. Semoga yang baca bisa ngambil hal yang baik ya. Kali ini mau bahas tentang Resource.

Pembahasan awal kita sudah berkenalan bagaimana saya membangun Amelie dari awal banget. Untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di CREATIVEPRENEUR SERIES PART I. Konsep brand awal mula sudah terbentuk, selanjutnya yng tak kalah penting adalah dimana sumber kamu bisa memproduksi barang. Banyak sekali pertimbangan untuk sampai ke finishing produk dengan kualitas yang mumpuni. Tombak buat produk kamu yang bakal dikenal sama masyarakat. Gak bisa sembarangan dan banyak banget yang jadi pertimbangan untuk jadi produk yang layak jual.

Untuk bahan sepatu itu banyak banget jenisnya. Mulai dari suede, artificial lether, patent leather, lux, tiberias, canvas, dan lain lain. Eits bukan hanya itu yang dipelajari tapi juga harus tau metode pengerjaan, jenis sepatu apalagi sepatu perempuan, dan juga jenis tapaknya. Di kasus saya sampe sekarang masih belajar secara otodidak, jadi begitu akan buat model baru dengan gamblang saya jelasin detail ke vendor biar dia tau bagaimana hasilnya nanti. kalo saya aja nggak ngerti, vendor juga nggak bakal mudeng sama permintaan saya.
amelie-shoes

Amelie sendiri konsepnya adalah brand sepatu handmade wanita yang mengedepankan kenyamanan tapi tetep chic&affordable.  Pertanyaan mendasarnya adalah : Apakah kamu akan memproduksi sendiri atau memakai jasa vendor?. Nah untuk kasus di Amelie sendiri adalah kita masih memakai jasa vendor. Dikarenakan pengrajin di kota asal belom mumpuni atau tidak sebanyak yang di Bandung dengan kualitas yang oke punya. Sampai sekarang PR Amelie ini adalah mencari pengrajin sepatu handmade yang ada di Medan agar lebih enak pengaturan model dan bahan. Tapi emang belom nemu. Jadi kamu yang tau pengrajin oke bolehlah saya dibagi ya

Untuk urusan memilih vendor ini seperti mencari pasangan yang tepat. So many trial and error. Awal mula proses pencarian vendor ini adalah searching via google. Thank God kita hiudp di zaman yang serba digital ini. Dari situ didapatlah beberapa nama. Eits tapi nggak langsung dihubungi toh harus riset lagi mana konsepnya yang hampir berdekatan dengan image brand kita. Jujur, komunikasi hanya melalui chat dan telpon. Belom pernah ketemu langsung bahkan saat Amelie sudah berumur 3 tahun. Tapi saya percaya pada nyali bahwa ini harus dimulai. Thanks to Kak echi yang jadi vendor Amelie pertama kali sampe sekarang.

Proses pencarian vendor ini kalau menurut saya ditentukan oleh 3 hal : KOMUNIKASI, KUALITAS, HARGA. Karena tidak selamanya vendor yang murah hasilnya juga bakal rapi, atau tidak selamanya harga yang mahal itu bakal jangka panjang kerjasamanya jika komunikasinya kurang. Komunikasi menurut saya adalah key point. Karena dari sini bisa diukur apakah kerjasama ini akan langgeng. Kita pengennya kan ya dia ngerti maunya kita dan punya big picture tentang model yang akan kita buat.

Amelie sendiri sampai sekarang punya 3 vendor. Masing masing punya keunikan sendiri dan hasil finishingnya berbeda beda. Jadi sudah tau untuk model yang mana lebih cocok vendor yang mana. Dari segi harga gak beda jauh, yang membedakannya gaya komunikasi dan hasil akhir produk. Yang namanya vendor itu so pasti kita harus ngerti term and condition dari dia, begitupun dia harus mengerti rules dari kita. Jadiemang harus transparan kalo menurut aku. Baik itu masalah harga, bahan, kuantitas, dan kualitas.
amelie-shoes
best seller : BRIENNE

Karena pasangan antara klien dan vendor itu harus didasari sama sama maju, sama sama menerima kritik dan saran, dan niat baik satu sama lain. Vendor Amelie yang ada di Bandung bukan berarti mulus terus. Terkadang ada yang salah bahan, salah size, dan finishing yang jelek. Untuk quality control sendiri berada di dua pihak. Baik dari vendor kita sendiri maupun di Amelie. Sistem kerjasamanya bisa retur dan ganti produk. Beneran challenging dan kadang menguras emosi loh. Apalagi kalo udah mepet mepet tenggat waktunya dan konsumen yang sudah menanyakan ketersediaan barang. Sementara vendor punya alasan yang jelas kenapa mengulur waktu. beginilah seninya. Atau barang yang nyampe ke saya packagingnya hancur dikarenakan ekspedisi yang asal asalan atau tiba tiba ketika nyampe ke saya malah ada cacatnya. Disini kadang sering sering ngambil nafas panjang kalo lagi mumet. Pengen menyendiri (halah). 

Kebutuhan konsumen yang pengen dapat sepatu yang long-lasting tapi ramah kantong itu yang jadi cambuk kita terus. Belajar model setiap hari dan belajar juga trend yang muncul tapi coba nggak lupa 'akar' Amelie sendiri.

Doakan semoga Amelie nanti punya home-based dan bisa merumahkan para pengrajin ya. Itu next project Amelie. Untuk part selanjutnya bakal dikupas soal content social media. So stay tune.

Selasa, 24 April 2018

DIY Natural Home Remedies

Cuaca akhir akhir ini sering nggak menentu. Sebentar panas banget, kemudian hujan lebat, atau berangin kencang diiringi mendung. Alhasil badan pun kena imbasnya. Jadi masuk angin, sakit kepala, dan pilek. Bener bener gak fit dengan musim yang suka berganti ini. Selain cuaca, sebenarnya badan udah nggak enak  karena semenjak melahirkan anak kedua saya nggak pernah lagi olahraga. Padahal dulu getol banget yoga buat mendapatkan tubuh yang yang kencang. Apa daya sekarang kasur lebih menggoda karena udah dapat tidur nyenyak aja udah kemewahan banget. Ayo siapa yang senasib sama saya? Ngacung. :D

Terinspirasi dari kak Astri Puji Lestari atau yang dikenal melalui akun instagramnya @atiit ,maka saya pun pengen ngebuat resep Natural Home Remedies ini. Kak Astri ini udah lama aku ngikutin lini masanya dan jadi kontributor di Living Loving. Aku mupeng dengan campaignya soal FoodPrep atau suka ngebuat homemade keperluan rumah seperti sabun cuci piring, scrub, homemade jam, lifestyle yang sehat. Selain itu, kak Astri ini juga menggalakkan lesswaste dalam artian meminimalkan sampah.  Plusnya rumah kak Astri ciamik dan rapi banget. Semacam jadi cambuk bahwa aku juga harus beberes rumah. Coba deh follow dan kamu juga pasti jatuh cinta sama kayak aku. Berguna semua untuk emak emak macam saya ini.

Karena saya lagi masa menyusui, jadi kalo gak enak badan nggak pengen minum obat obatan karena takut ngaruh ke si kecil yang masih menyusu. Pengennya yang alami saja. Bahan bahan buat Natural Home Remedies ini sederhana banget dan selalu ditemukan di rumah. Bahan utamanya adalah Lemon, Jahe, Kayu Manis, Madu. Seperti yang kita tahu bahan bahan yang dipakai ini udah terbukti khasiatnya dari dulu untuk kesehatan. . Konsepnya sama dengan Kak Astri buat tapi minus Star Anise. Berikut saya jabarkan ya.

BAHAN

  • 1 buah Lemon dipotong
  • 3 ruas jahe geprek
  • 3 batang kayu manis
  • madu
  • air bersih
 PEMBUATAN
  • Rebus air 4 gelas sampai mendidih kemudian kecilkan api
  • cemplungin semua bahan yang udah di prepare dan masak sampai 30 menit
  • kemudian saring dan campur madu
  • minum selagi hangat

Hasilnya beneran bikin hangat badan dan lumayan ngeredain flu. Sisanya aku simpan di Mason Jar dan ditaruh di kulkas. Jadi kalau mau minum tinggal di hangatin. Cocok buat senua anggota keluarga. Aku minum tiap hari buat nambah daya tahan tubuh juga. So far bakal dirutinkan. Thank you kak Astri dan Living loving untuk simple recipe nya. Gak susah loh, kalian bisa juga coba dirumah.

Rabu, 18 April 2018

REVIEW KIEHLS MIDNIGHT RECOVERY BOTANICAL CLEANSING OIL

kiehls-midnight-recovery-botanical-cleansing-oil
Saya skin care addict dan lipstick junkie tentunya. Untuk urusan lipstick paling demen sama brand lokal karena ya itu selain mereka kantong friendly, juga shade nya tak kalah dibandingkan brand luar negeri sana. Tapi untuk urusan skin care, dominasi di beauty case saya adalah merek luar dan ada beberapa merek lokal juga seperti wardah atau mustika ratu.

Baca juga : Review Personal 5 Local Brand Lipmatte

Perkenalan saya dengan brand Kiehls adalah 4 tahun lalu. Saat itu saya baru pindah ke Medan yang sebelumnya dari Bandung. Tau kan perubahan iklim dari Bandung ke Medan yang biasanya sehari hari sejuk tiba tiba ke daerah yang panas banget. Kulit langsung berminyak parah dan bruntusan. Sudah coba beberapa brand lokal tapi didn't work for me. Sudah ganti ganti dokter kulit dan nggak bisa nyelesaikan masalah kulit yang ampun ampunan dan  malas ngeliatnya juga. Alhasil browsing brand apa yang cocok buat kulit seperti ini, ketemulah dengan Kiehls. Brand Kiehls ini adalah pioneer brand skin care asal Amerika yang bahannya alami dari tanaman terbaik dan sudah diteliti selama bertahun tahun. Langsung pergi ke counter Kiehls yang ada di Medan tepatnya di Sun Plaza. Setelah konsul gratis dengan mereka, akhirnya pilih perawatan Blue Herbal. Dan suprisingly cocok dan  dalam pemakaian dua minggu udah ilang itu bruntusan. Aku langsung sumringah. Memang harganya agak pricey tapi worth to buy.

Cleansing oil lagi happening belakangan ini dan saya pun termasuk yang ikut andil didalamnya. Beberapa brand mengeluarkan produk ini karena animo masyarakat yang besar akan kesehatan dan kebersihan kulit wajah. Jamannya sekarang itu double cleansing. Apa itu double- clenasing? Pembersihan wajah yang bisa pakai micellar water atau cleansing oil, setelah itu dilanjutkan dengan facial foam atau facial wash.Karena udah kenal sama Kiehls makanya saya nyoba keluaran dari mereka apalagi series Midnight Recovery. Untuk size 40ml ini harganya Rp 110.000.

Oke balik lagi ya soal Kiehls Midnight Recovery Botanical Cleansing Oil ini, saya akan bahas satu persatu kehebatannya. Here we go

PACKAGING

kiehls-midnight-recovery
Kiehls Midnight Recovery Botanical Cleansing Oil ini tersedia ukuran besar dan kecil. Yang besar beratnya 175 ml dan bentuk tutupnya pump dan harganya 400 ribuan, sedangkan yang punya aku  beratnya 40ml dan Travel Friendly. Untuk orang yang sering bolak balik dari rumah mertua - rumah sendiri kayaknya repot kali kalo harus bawa yang besar, so i purchase this bottle. Seperti series Midnight Recovery yang lain, tone warna botolnya adalah dark blue dengan tulisan emas terpampang nyata informasi produknya. Packagingnya efektif. Gak bulky dan gak makan tempat. Pas dibawa kemana mana.

Bentuk tutupnya adalah Flip top. Pas baru beli, ada penutup bentuknya stiker antara si tutup dengan botolnya, jadi beneran bersih dan aman. Jadi kita harus buka dulu penutup stikernya untuk bisa memakai Kiehls Cleansing Oil ini.

INGREDIENTS

kiehls-midnight-recovery-botanical-cleansing-oil
Bahan yang terkandung dalam Kiehls Cleansing Oil ini adalah campuran aromatic minyak botanic, seperti essential Lavender, Squelene dan Lipida yang bagus buat Kulit, Bunga mawar malam atau lebih dikenal dengan  Evening Primrose Oil yang merupakan tanaman liar yang sudah terkenaldengan khasiatnya menyembuhkan jerawat dan meredakan luka, yang dimana bahan bahan itu bersatu untuk menghasilkan formula cleansing oil yang non-comedogenic, mineral oil-free, bebas sulfida, bebas bahan sabun , dan  uji oftalmologi untuk daerah mata.

Bener bener campurannya murni dari beberapa tumbuhan terbaik. Dan saya penasaran apa itu maksudnya non-comedogenic. Ternyata artinya produk itu tidak akan menyumbat pori pori yang bisa memicu jerawat atau komedo karena memang ada beberapa bahan yang bisa bikin breakout. Dan Kiehls ini nge-klaim dirinya non-comedogenic. Super yeaaaayyy buat kulit acne prone kayak aku. Mineral oil-free itu juga atinya paraben free, jadi aman buat kulit. Kalau uji oftalmologi sendiri adalah produk ini jika dipakai didaerah mata tidak akan menimbulkan penyakit ataupun kerusakan mata. Jadi memang bener bahan yang terkandung didalm Kiehls Midnight Recovery cleansing oil ini bisa membersihkan seluruh area wajah.

Pemilihan skin care apalagi cleansing oil menurut aku sangat tricky ya. Karena memang kan pengennya ngebersihin total tanpa membuat kulit jadi greasy ataupun efek setelahnya yang menimbulkan breakout atau bruntusan. Dan pengennya juga ngasih vitamin buat ke kulit. Karena sudah pernah pakai skin care Kiehs yang lain makanya aku pilih produk ini. Cocok di aku dan aman buat kulit alias gak nimbulin kemerahan.

TEKSTUR

Ini best part nya menurut aku. Tekstur dari Cleansing Oil dari Kiehls ini adalah oil yang suprisingly very lightweight. Bentuknya agak cair. Kemudian akupun bertanya, apakah efektive pembersihannya karena teksturnya yang ringan? Suprise suprise sangat efektif. Kirain bakal gak nendang sama hasilnya karena kok ya awalnya liat tekturnya kayak gini. Ini beneran bisa ngebersihin make up berat atau kotoran nih? Secara kalau di aku prinsipnya gak mau rugi kan. Ngapain beli lumayan pricey tapi kalo gak oke. Ternyata oh ternyata saya salah besar.

Wanginya beneran super calm dan relaxing buat perawatan malam hari. Karena kandungan yang aku sebutin di atas tadi yang bikin kaya aroma. Bukan karena ditambahin parfume ya didalamnya, Kiehls sendiri udah ngeklaim bahan mereka semua alami dan udah diuji coba. Konsistensinya sendiri oil-to-milk yang dihasilkan dari penambahan sedikit air saat pemakaian.

PEMAKAIAN

Awalnya aku gak tau nih cara pemakaiannya. Jadi awal beli aku totolin ke muka, dipijet, terus pake kapas pembersih. Eh malah kok berminyak dan greasy. Udah mau nangis karena takut salah beli. Ternyata aku yang salah penggunaan. Duh maaf diriku yang kudet ini.

Pemakaian yang benar itu totol beberapa titik di muka diiringi dengan pijatan lembut bahkan sampai ke area mata, kemudian tambahkan sedikit air ke muka kemudian pijat untuk menghasilkan susu pembersih yang ringan, setelah itu baru dibersihkan menyeluruh menggunakan air bersih.

Tadaaaaaa.. setelah dicoba akupun langsung jatuh cinta. Efeknya tidak meninggalkan residu oil di muka, beneran bisa menghilangkan make up bahkan yang stubborn make up sekalipun especially maskara, Tidak membuat kulit kering bahkan kandungannya jadi bikin kulit lebih smooth dan supple, dan bikin kulit lebih cerah hanya beberapa kali pemakaian juga. The best part is gak bikin breakout atau bruntusan. Somehow, bikin kulit muka aku jadi lebih calm. dan muka jadi bersih dan semua kotoran luruh. Super love sama Kiehls!

CONCLUSION

Pros
+ Menggunakan bahan alami
+ Travel Size Friendly
+ Paraben Free
+ Non-comedogenic (produk yang tidak menutup pori pori jadi tidak menghasilkan komedo atau jerawat) dan uji aftolmologi pada mata (tidak menyebabkan penyakit pada mata jika digunakan di area mata)
+ super lightweight
+ wanginya berasa di spa dan relaxing
+ Packaging produk yang rapi dan tertutup
+ Hasilnya langsung berasa di pemakaian pertama kali

Cons
- Harga sedikit pricey apalagi ukuran besarnya
- Untuk Size ini agak susah dapatnya kalau di toko offline jadi belinya lewat website


Jadi kamu biasanya pake cleasing oil apa nih?







Rabu, 11 April 2018

REVIEW TRISIA COSMETICS : OILY SOLUTION APRICOT FACIAL FOAM & MOISTURIZER LOTION

trisia-cosmetics
Kulit mukaku berminyak cenderung berjerawat, susah banget nentuin skincare yang cocok buat kulit seperti ini. Kalau nggak pinter pinter jatohnya makin parah jerawatnya dan keliatan kusam. Ini banget yang jadi momok buat aku. Karena kalau wajah kita kusam dan beruntusan, otomatis pake make up apapun nggak bakal nempel dan nggak cantik. Ya kan bu ibu? Iyaaaaaaaaa.

Perkenalan dengan Trisia Cosmetics ini adalah stalking stalking instagram nya @trisiacosmetics. Banyak banget skin care brand lokal yang cukup diperhitungkan termasuk Trisia ini. Kirain mereka cuman ngeluarin kosmetik doank, ternyata mereka juga ngeluarin skin care juga loh. Eng Ing Eng penasaran lah aku sama Oily Solution Apricot Facial Foam dan Moisturizer Lotion dari Trisia ini. Mari kita bahas yuk satu persatu

INTRODUCTION

Trisia adalah Brand lokal yang berdiri tahun 1999 dengan arti "Putri Asia". Selain itu juga mempunyai arti Mulia dalam mencapai tujuan hidup dan menggapai Impian. Selain kosmetik, mereka juga memproklamirkan berbagai macam skin care yang cocok untuk kulit wanita Indonesia.  Terdiri dari rangkaian skin care Whitening Series, Anti Acne Series, Anti Aging Series, Anti Wrinkle Series, dan Oily Solution. Wah banyak ya dan kamu bisa banget coba skin care yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu. Untuk pemesanannya  bisa diakses langsung lewat website TRISIA. 

Selain website, mereka juga punya akun instagram dengan nama @trisiacosmetics. Monggo di cek kali aja kecantol. Duuhhh ada nggak ya outlet resminya? eits ada banget. Outlet Resmi Trisia tersebar di beberapa kota di Indonesia. Gak usah khawatir kalo kepengen megang dan coba konsul langsung dengan tenaga ahlinya. Satu lagi Trisia ini mengusung PARABEN FREE alias mengandung bahan bahan alami. Cocok banget kan buat invest kulit kita.

PACKAGING

trisia-cosmetics-oily-solution-apricot-facial-foam-moisturizer-lotion
Seperti Facial Foam pada umumnya packaging Trisia Oily Solution Apricot Facial Foam ini ada Tube memanjang. Bentuk yang seperti ini sangat pas di gengaman dan nggak bulky. Cocok untuk berpergian karena bentuknya yang Travel Size. Gak makan tempat dan nggak ribet. Tutupnya berbentuk Flip top. Jadi begitu buka ya langsung pencet untuk penggunaan produknya. Terus ini agak transparan jadi bisa kelihatan tuh warna dan bentuk produknya di kemasan. Design warna kuning bercampur cream emang menegaskan kalo produk ini sesuai dengan bahan utamanya yaitu buah apricot.

Untuk Mosturizer Lotionnya sangat minimalis dan clean packagingnya. Aku demen nih yang begini. Dengan tulisan salur brand Trisia nya sendiri. Ini juga travel size dan cocok banget dibawa kalo berpergian. Gak usah lagi tuh harus masukin ke jar.


TEKSTUR
tekstur-trisia-cosmetics-facial-foam
Dari awal aku coba facial foam trisia ini beneran bikin penasaran. Secara dari packagingnya udah keliatan itu bentuk nya. Terdapat buliran halus yang emang tujuannya sekalian ngebersihin muka juga mengangkat sel kulit mati yang menjadi penyebab kulit kusam. Double cleansing. Ekstrak apricotnya ini ngebuat facial foam ini wangi dan after nya jadi syeger. Aku demen emang yang begini. Karena kadang untuk kulit yang oily kayak aku, facial foam sekaligus exfoliator ini perlu banget dan hemat waktu. Tapi aku makenya sedikit aja karena udah berasa banget butirannya dan dipijet lembut ya ke seluruh wajah biar nggak kering jatohnya. Kalau terlalu bersemangat menggosoknya yang ada kulitnya bisa kemerahan. Yang sewajarnya aja.

Apa sih keistimewaan buah apricot ini? mari kita telaah ya. Buah berwarna orange kemerahan ini sangat kaya akan antioksidan yang bisa memerangi radikal bebas pada tubuh. Jadi mengurangi penuaan dini. Buah aprikot mengandung Vitamin C dan E yang sangat tinggi yang sangat bagus untuk menutrisi kulit yang berminyak. Kandungan Vitamin C nya dapat berkhasiat untuk mencerahkan kulit dan menyabarkan noda hitam. Karena kaya akan nutrisi maka buah aprikot ini sangat bagus menjadi kekenyalan kulit. Siapa yang nggak mau punya muka awet muda terus dan supple kan? Kecil kecil cabe rawit nih buah. Makanya Trisia Cosmetic Facial Foam ini diambil dari Ektsrak Aprikot yang gak usah ragu lagi manfaatnya buat kecantikan. Super yeaaaayyy. Range harga untuk Facial Foam ini Rp 32.500.



Untuk tekstur Moisturizer Lotion ini semi padat dan tidak lengket.Tekstrurnya berwarna putih .Untuk pemakaian sehari hari ini sangat cocok ya. Cukup ditotol tipis tipis ke kulit muka setelah pemakaian toner. Efeknya gak greasy ke muka alias menyerap ke kulit. Karena zuzur, aku paling nggak suka sama pelembab yang efeknya setelah pemakaiannya jadi kayak berminyak. Nah Trisia Moisturizer lotion ini beneran oke karena memang mengandung AMINO ACID yang berfungsi menyimpan air di kulit kita sehingga tidka berminya. Makin cinta nggak tuh. Nah si Lotion ini bisa dipakai untuk All skin type ya. Harga nya berkisar Rp 42.500 yang bisa dipesan di website Trisia Cosmetics langsung atau outlet yang ada di kota kamu. 

Produknya bagus sih menurutku, cuman kalau boleh saran sih brand campaignya lebih ditingkatkan lagi biar awareness terhadap Trisia Cosmetics ini sih makin melejit. Karena sayang kalo brand lokal nggak kita dukung kan . Pemesanan yang saya tahu melalui Whatsapp, LAZADA, atau website mereka langsung.

Jadi yang mana nih yang cocok buat kulit kamu?


TRISIA COSMETICS
IG : @trisiacosmetics
Web : trisiacosmetics.com
Lazada : Trisia Cosmetics

Senin, 09 April 2018

Wisata Taman Hewan Pematang Siantar (Siantar Zoo)


Sudah lama sebenarnya pengen ke kebun binatang, bahkan ketika si adek masih didalam perut. Alasan klasiknya pengen bawa Aidan biar langsung liat hewan hewan yang bukan dari buku dan bisa belajar langsung. Padahal emang emaknya aja yang kepengen. Kenyataannya itu sekedar wacana sampai adek tadi lahir dan hampir 6 bulan barulah keinginan itu terlaksana.

Kenapa nggak ke kebun binatang Medan aja yang lebih dekat dari rumah istilahnya ngesot langsung sampai? Karena kebun binatang Medan pada bilang kalo kurang terawat dan hewan disana udah banyak yang nggak ada.Langsung sempat pupus mau kemana lagi secara taunya cuman yang ada di Medan doank. Eits ternyata eh ternyata Setelah ngobrol sama Nande pas arisan, terbitlah keinginan untuk ke kebun binatang Siantar atau lebih dikenal Taman Hewan Siantar yang katanya bagus dan hewan didalamnya beragam. Baiklah. Sudah diwanti wanti oleh saya  untuk siapkan waktu seharian melancong kesana mumpung suami cuti. Untuk menuntaskan rasa penasaran saya yang iyanya. Anaknya mah doyan doyan aja yang penting jalan.


Kami mulai bergerak dari Medan di jam setengah 7 pagi di hari Senin yang cerah. Udah prepare dari kemaren malam untuk bawa keperluan apa aja biarpun ya nggak pake nginep tapi tetep ini merupakan perjalanan jauh kami naik mobil selain pergi ke kampung tentunya. Namanya bawa anak anak ya pasti banyak printilannya. Apalagi persiapan nge-piknik dengan bawa tikar untuk makan siang disana. Ribet ya. Gak apa yang pentinh have fun. Perjalanan dari Medan - Siantar memakan waktu 4,5 jam. Cuaca lagi bersahabat dan jalanan pun nggak macet. Rencananya mau masuk lewat tol Medan - Siantar. Jeng Jeng apa mau dikata ternyata belom dibuka. Tapi lewat jalan biasa juga lancar jaya tanpa hambatan. Yaaassshhh.


Tepat Jam setengah sebelas kami sampai di Siantar dan langsung menuju ke Taman Hewan Siantar. Tiket masuk per orangnya Rp 25.000 (anak 2 tahun belom bayar). Bentuknya adalah gelang yang dipake ketika masuk ke area sana. Taman Hewan Pematang Siantar ini tepatnya di Jl.MH.Sitorus No.10 Kota Pematang Siantar, Sumut. Taman Hewan ini sudah milik Swasta tepatnya dikelola oleh PT.Unitwin Indonesia Medan kepunyaan Bapak Dr.H.Rahmat Shah yang merupakan pengusaha dan bapaknya Raline Shah. Itu loh aktris indonesia yang lagi gemilangnya dan sekarang Brand Amabassador Pantene. Kenapa jadi bahas Raline ya? Oke balik lagi ke pembahasan.

Area taman hewan pematang siantar ini luasnya berkisar 4,5 hektar dengan pembagian daerah yang spesifik. Kesan pertama adalah Busyeeeett ini besar banget dan adem biarpun saat itu cuaca Siantar lagi terik teriknya. Suasana adem dan asri didapat pohon pohon besar menaunginya dan juga jalanan sekitar yang rapi dan bersih. Tanaman nya pun di tata dengan rapi disekililing area ini. Apakah sepi di hari Senin? Oh tidak ternyata kami salah. Ternyata rame dengan anak anak sekolah. Jadi emang tiap hari disini rame tapi nggak sepadat ketika hari Libur atau Hari besar.

Area terbagi antara penangkaran hewan, area bermain, kolam renang, tempat makan. Di setiap jalan tersedia penunjuk jalan dan tempat duduk. Cukup luas jadi bawaannya udah laper biarpun setengah jam juga disana. Ya secara gendong anak bayi juga kemana mana . Aidan super excited menjelajah semua dan bapaknya yang capek ngejar dan jagain. Nanya ini dan itu. Ngeliat berbagai bentuk hewan dan bisa megang bikin dia happy. Apalagi dijajanin es krim sama Ibu yang emang kalo sehari hari susah banget didapat. Ya gak apa emang itu tujuannya.

jilat terus Dan. Jangan kasih kendor.

Apakah hewan disana banyak jenisnya? Banyak dan beragam. Dari mulai burung, unta, singa, harimau, kucing, monyet, zebra, dll. Dibagi per area sesuai jenis binatangnya. Sangkarnya kalo menurut aku kurang luas ya tapi mungkin karena banyaknya hewan yang ditampung sementara Area nya sudah sempit. Sebenarnya menurut aku Taman Hewan Siantar ini oke punya. Pengelolaannya terstruktur dan disini sebenarnya konsep mereka adalah Konservasi hewan. Jadi di beberapa spot ada ruangan khusus Konservasi nya. Area restorannya ada beberapa tapi kami memilih yang di atas naik beberapa anak tangga untuk sampai disana. Tinggal bawa tikar dan mulailah kami piknik disana. Banyak juga loh yang piknik disini. Bahkan Ttaman Hewan ini juga menyediakan penyewaan tikar. Gak tau sih kalo harganya, nanti bisa ditanyakan ke petugas terdekat.

potret keluarga muda yang capek keliling taman
Aidan senang banget bisa megang zebra dan ngeliat unta. Beberapa jenis hewan pun bikin dia loncat sna loncat sini karena saking senangnya ngeliat. Untuk soal kebersihan, sayangnya kurang. Karena menurut saya pengunjungnya sih yang belum terlalu aware untuk buang sampah pada tempatnya. Padahal banyak disediakan tong sampah. Untuk hewannya juga ada beberapa yang kurang terawat jadi keliatannya kurus dan lemas. Apalagi rumah kucingnya super bau. Sedihnya.Padahal kalo terawat dan wangi mau banget ngajak Aidan main disana. Tapi mungkin ada jadwal pembersihannya kali ya jadi pas kita datang kemaren kebetulan emang kurang bersih. So far aku suka di Taman Hewan ini dan pengen explore lebih banyak lagi. Informai di setipa kandang hewannya pun detail. Terus lucunya di setiap kandang ada palang nama panggilan hewannya. Lucu deh. Kemaren selama hampir dua jam kesana kerasa kurang dan beberapa area yang belom dijelajah. Next trip, semoga.

Pulangnya tak lupa membawa oleh oleh Roti Ganda yang sudah melegenda. Jadi teman teman sudah pernah ada yang kesini atau tertarik kesini?








Selasa, 03 April 2018

Wisata Pemandian Air Panas Debuk Debuk Berastagi

Setiap bulan suami dapat cuti selama 2 minggu. Maklum kami adalah pasangan Long Distance Marriage (LDM) dan bertemu saat suami cuti saja. Kalau lagi kumpul, agenda wajib adalah bawa anak anak jalan jalan. Ya karena kami beda kota jadi bawa anak jalan jalan itu sangat sulit dikarenakan kami masih punya baby yang masih kecil, jadi hanya ketika ayah mereka ada baru kita bisa bebas kesana kemari. Jadi ketika suami pulang memang udah set waktu kegiatan ngeblog dihentikan dan fokus ke keluarga. Makanya blog post nya ada lagi kalo suami udah balik lagi kerja. :D

Kali ini kami berkunjung ke wisata pemandian air panas belerang Debuk Debuk Berastagi. Alasan kesini sebenarnya selain melepas penat dari kota juga untuk menyembuhkan anak pertama kami yang beberapa waktu lalu sempat kena tungau atau kutu kasur. Tentang penyakit ini akan saya jelaskan detail ya di blog post selanjutnya agar ibu ibu dan saya juga bisa menghindari tungau ini. 

Perjalanan dari medan-debuk debuk memakan waktu hampir 2 jam. Kami sengaja memilih waktu bukan hari libur karena kebayang rame nya dan gak nikmati waktu selama disana. Meluncurlah kami disana dan saat itu cuaca lagi mendung yang berasa makin pas kami datang. Karona Family ini ada papan penandanya untuk langsung ketempat mereka.Sebenarnya ada beberapa pemandian air panas di daerah ini cuman kami melilih Karona Family karena kata mertua tempatnya bersih.

Sebelum sampai ketempat wisatanya kita ada iuran retribusi daerah wisata  bayar Rp4000/orang. Nah sampai ke Karona Family nya kita ada juga bayar tiket masuk Rp8000/orang (kecuali anak anak tidak bayar).Sesampainya disana kami disambut dengan tempat parkir yang luas dan emang bersih. Penataan joglonya pun oke dengan beberapa tanaman yang membuat Karona Family ini terkesan asri. Ditambah hamparan gunung yang manjain mata banget. 
Joglo yang kami pilih paling ujung karena ini kolamnya yang belom ditempati alias berasa milik pribadi. Tidak ada sewa joglonya. Langsung dibayar di uang masuknya tadi dan bisa sesukanya pilih tempat. Aku saranin bawa ambal kecil atau karpet kecil ya karena tempatnya terbuat dari kayu dan mereka gak nyediain penyewaan karpet. Bisa bawa makanan dari luar alias piknik kecil. Karena sebenarnya tempat ini enaknya kalau ramai ramai bersama keluarga.Bagi kalian yang nggak bawa makanan dari rumah, disini juga menyediakan restoran kok. Tinggal pesen dan bisa diantar langsung oleh pramusaji nya. Gak ribet. Saya sih pesennya pop mie karena cuaca nya mendukung makan yang anget anget.


Jangan takut dengan kamar mandinya sedikit atau jorok. Salah banget. Total jumlah kamar mandi/kamar ganti mereka ada 14 kamar. Dan area kamar mandinya juga luas. Disekitaran pemandiannya disediakan ember atau gayung buat kenyamanan pengunjung. Areanya pun terbagi dari joglo, kamar mandi, kolam pemandian, tempat duduk, parkir, dan restoran.  Bersih gak tempatnya? Bersih banget. Aku perhatiin setiap ada pengunjung yang pergi langsung dibersihkan sama petugasnya. Kolamnya gimana? Bersih dengan total ada 7 kolam pemandian air panas dan besar. Air panasnya pas alias gak panas panas kali. Kata suami saya pas berendam disana kayaknya badan langsung ringan. Anak pertama saya sudah nyebur nyebur main air karena kesenengan dan emang hobi juga main air. :D

Saya nggak ikutan berendam karena masih ada anak bayi yang harus full dijagain. Anak bayinya saya ilap ilap aja air panasnya ke badannya dan gak buka baju ya. Jadi sengaja pake jumper dan dibasuhin disekitar kaki dan tangan. Gak diajak berendam karena bau belerangnya nyengat kali. Ntar kalo udah setahunan baru diajak mandi mandi bareng abangnya. Kalo bawa anak bayi atau dalam kasus saya anak 5 bulan, wajib bawa alas kasur dan selimut. Karena daerah Debuk Debuk ini dingin dingin syahdu. Daripada ntar masuk angin kan kasian.
Khusus penyakit tungau anak saya, beneran ngefek loh setelah pulang disini langsung kering dan gak gatal lagi. Syukur wal hamdulillah.  Karena kasian liat dia tiap malam garuk garuk. Jadi ini dirutinkan sama kita biarpun anak kami udah sembuh. Mending menghindari kan daripada mengobati. Karena jujur obat dari dokter hanya sedikit menyembuhkan. Tetap belerang emang paling ampuh nanganin penyakit kulit ini.

Ngabisin waktu disini itu berlama lama gak berasa. Kami disini selama hampir satu jam lebih.  Karena semua dapat. Ya wisatanya, ya tempatnya, ya suasanya. Semuanya complete buat ngabisin waktu sama keluarga. Jadi bagi kamu yang pengen wisata lain yang ada di Berastagi bisa coba Debuk Debuk ya. Aku saranin kesini kalo bisa hari biasa biar dapat waktu liburannya yang nggak rame sama pengunjung lain. 


PEMANDIAN AIR PANAS BELERANG
KARONA FAMILY
Debuk Debuk, Berastagi
Tiket masuk : 8000/Orang

© Natrarahmani
Maira Gall