Liburan merupakan kebutuhan ya sahabat. Bahkan pulang ke
kampung halaman pun sudah jadi hal yang ditunggu tunggu. Terutama jika sudah
mempunyai anak, tentu jadi tantangan sendiri. Tak terasa lebaran dalam hitungan
bulan, sudah mulai donk prepare tiket pesawat buat mudik atau ke kota yang
sudah lama diimpikan. Punya bayi atau balita adalah hal yang menegangkan jika
ingin membawa mereka pertama kali naik pesawat. Karena transportasi ini adalah
moda yang riskan membuat anak mudah bosan karena ruang lingkupnya terbatas untuk
bergerak . Betul nggak?
Kalo naik bus atau mobil pribadi, tentu banyak yang dilihat
di sepanjang jalan dan bisa berhenti rehat sejenak jika anak mulai rewel. Berbeda
dengan pesawat yang mengharuskan kita untuk stay di tempat selama jam penerbangan.
Suasana asing, perubahan tekanan udara, banyaknya penumpang lain, dan ruang
gerak yang terbatas adalah hal yang
memicu anak menjadi rewel dan tidak nyaman.
Bagi sebagian orang tua termasuk saya, membawa bayi
bahkan balita menyita pikiran juga. Kita pengennya bisa menjaga mood anak
selama di atas dan tidak menganggu orang di sekitarnya. Namanya anak anak mood
nya kan susah diprediksi, makanya perlu persiapan matang sebelum naik pesawat. Berbekal
dari pengalaman saya sudah pernah beberapa kali bawa Aidan menaiki pesawat saat
masih bayi dan pengalaman terbaru membawa dua balita sekaligus terbang ke Aceh, berikut saya jabarkan tips
yang bisa Ibu ibu contoh ya, semoga bisa diterapkan beberapa diantaranya.
PILIH PENERBANGAN PAGI ATAU BERDEKATAN DENGAN JAM TIDUR NYA.
Penerbangan pagi yang paling sering aku pilih jika membawa anak. Penerbangan pagi adalah waktu terbaik karena mood penumpang lain
dalam keadaan segar sehabis mandi dan baru memulai hari. Jadi jika pun anak kita
crancky, penumpang yang lain masih maklum.
Jika dapat penerbangan pagi banget yang mengaruskan sampai ke Bandara setelah subuh berikut ada caranya. Contoh, ketika kami sekeluarga
pergi ke Aceh tahun lalu dapat jam terbang pukul 8 pagi yang mengharuskan kami sampai di Bandara paling lambat jam 6 pagi (karena waktu check-in 1.5 jm sebelum keberangkatan).
Anak anak tidak kami mandikan, hanya mengganti
baju bersih dan lap pake kain hangat. Tujuannya agar badannya nggak kaget dengan
mandi terlalu pagi, yang bisa menimbulkan mood jelek. Karena saat itu kami
bergerak dari rumah menuju Bandara sehabis subuh agar meminimalisir
keterlambatan. Alhamdulillah pilihan jam
terbangnya pas dengan waktu tidur adek, jadi sepanjang perjalanan tidur dan bisa
focus memperhatikan Abang saat itu. Pemilihan waktu 2 jam sebelum keberangkatan juga ada baiknya loh. Karena waktu nya santai jadi bisa membiasakan anak dengan lingkungan Bandara sebelum naik ke pesawat.
Untuk penerbangan jarak pendek, kalau bisa
jangan sore atau malam, yang mana memang waktu istirahat. Alasannya penumpang lain sudah
dalam keadaan capek, melihat anak kita yang crancky juga sangat menganggu
mereka. Bikin keadaan tidka kondusif dan kita sebagai orang tua makin salah
tingkah melihat anak yang rewel. Malam juga waktu istirahat kan buat anak anak. Kecuali penerbangan jangka panjang, waktu yang terbaik adalah sore atau malam hari.
Jadi pastikan penerbangannya dalam
jarak pendek atau panjang agar bisa diatur waktu keberangkatan yang pas buat si
Kecil. Tujuannya untuk menjaga mood si Kecil, orang tua, juga kenyamanan penumpang lain.
LIST BARANG HAND CARRY DALAM PESAWAT
Karena sudah kebiasaan, tas tentengan pun selalu aku buat list di note kecil. Biasanya aku buat sehari sebelum keberangkatan, bisa di double-check malam hari begitu semua sudah di packing.
Berikut barang yang saya masukin ke hand carry dan pastinya
ada beberapa item yang sering banget kita bawa :
- Earmuff. Ini sangat penting menjaga telinga bayi tetap nyaman selama penerbangan. Karena tekanan udara yang drastis dapat membuat pendengarannya sakit bahkan nyeri. Earmuff gunanya agar menjaga mood bayi tetap nyaman,. Jikalau tidak tersedia, bisa digantikan dengan cara disusukan saat take off bagi bayi yang masih asi, penggunaan kapas yang disumbatkan ke telinga, atau mengunyah snack yang kita bawa. Selain itu pelukan jugamembuat si Kecil nyaman.
- Snack dan perlengkapan minum.. Bisa buah, homemade food, atau biscuit kesukaan si kecil. Gunanya menjaga bayi atau balita tetap sibuk ditempatnya dan mengurangi faktor tekanan udara dengan mengunyah. Jangan lupa air mineral dan susu. Karena yang namanya anak anak, kalo perut kenyang tentu dia tenang. Asalkan pilihan snack nya gak bikin dia sugar rush ya. Jadi kalo bisa hindari permen.
- Buku bacaan dan mainan. Beberapa kali penerbangan aku selalu siapkan buku bacaan, stiker book, dan mainan kecil seperti mobil mobilan buat abang. Jadi bisa stay beberapa saat sambil bonding dengan anak. Khusus buat adek saat itu berumur 6 bulanan ada mainan teether dan boneka.
- Tissue basah, tissue kering, baju ganti, selimut kecil, diaper, minyak telon, topi.
- Obat obatan. Ini penting buat pesiapan di hand carry. Biarpun didalam pesawat juga menyediakan kebutuhan medis, tapi tidak ada salahnya membawa untuk jaga jaga. Biasanya aku bawa paracetamol, vitamin, obat mabuk khusus anak jika diperlukan.
- Dompet, charger, kamera pocket. Barang paling krusial jadi usahakan sebelum berangkat periksa dahulu agar menjaga kenyamanan. Gak enak donk udah nyampe bandara ternyata dompet ketinggalan. Pastinya selalu ada tanda pengenal. Bawa cash seperlunya.
3.
AFFIRMASI POSITIF
Anak sudah mengerti sebenarnya apa yang kita ucapkan.
Dulu, ketika Aidan berumur 3 bulan pertama kali terbang menuju
Palembang. Pemilihan umur anak juga penting. Alasannya karena umur 3 bulan adalah
masa Aidan sudah cukup ‘kuat’untuk berkenalan dengan kondisi baru, yang bagi bayi adalah langkah besar. Ada baiknya berkonsultasi dahulu
dengan DSA kapan waktu terbaik untuk mengajak
bayi terbang pertama kali.
Seminggu sebelum keberangkatan pertama kali, aku selalu mengajak cerita ke Aidan bahwa kami akan melakukan perjalanan jauh. Cara ini memberikan suggest ke diriku sekaligus Aidan untuk anteng selama perjalanan. Begitu terus setiap hari sampai tiba waktunya. Tujuannya supaya anak
dan ibu saling mengerti dan ibu punya ‘bekal’ yang cukup untuk mentalnya
membawa anak. Percayalah ternyata sangat
manjur loh.
Kebiasaan itu terus aku terapkan saat membawa dua balita liburan ke Aceh tahun lalu. Dari jauh hari, ayah dan ibu sudah memberikan pengarahan
akan tempat yang kami tuju. Terus ayah dan ibu sudah punya pembagian tugas yang jelas dan saling menjaga mental satu sama lain. Jadi yang namanya travelling bukan hanya tugas ibu saja loh untuk ngajak main atau menenangkan, ayah punya peranan yang sama juga. Biar jalan jalannya aman dan nyaman. Sukses loh penerbangan pertama kami membawa dua balita tahun kemaren. Alhamdulillah.
PERSIAPKAN TUBUH SEBELUM BERANGKAT
Yang namanya keluar kota, bahkan melakukan perjalanan dengan
pesawat, tentu membuat anxious. Apalagi kita bawa balita. Penting menjaga
kesehatan sebelum berangkat supaya tetap prima dan aktif. Suka gak tega kan
kalo liat anak sakit pas hari keberangkatan. Pasti orang tua dua kali lebih capek dari biasanya.
Lebih baik menghindari hal tersebut dengan cara menjaga asupan beberapa
hari sebelum keberangkatan. Jikalau sakit pas hari H , pastikan membawa
obat dan vitamin agar cepat memulihkan daya tahan tubuhnya. Bukan hanya anak
saja ya, orang tua juga penting memperhatikan asupannya.
4.
TETAP TENANG DAN HAVE FUN
Yang terakhir dan tak kalah pentingnya adalah orang tua
harus tetap tenang menjaga emosi selama penerbangan. Karena anak anak bisa
sekali merasakan kalau kita panik, yang membuat suasana makin runyam. Usahakan
datang ke bandara lebih awal dari waktu keberangkatan. Karena waktu yang santai
bisa kita pergunakan untuk bonding dengan si Kecil dan mengenalkan lingkungan Bandara. Karena suasana yang santai tanpa tergesa gesa, mempengaruhi mood satu
anggota keluarga loh.
Membawa bayi atau balita membuat kita deg degan emang, tapi
jangan stress bahkan sampai menyita pikiran. Dulu aku awal awal bawa Aidan,
sempat loh mau batalin karena udah panik duluan. Tapi setelah diskusi dan
belajar , ternyata mood orang tua yang paling penting dahulu. Anak anak pasti
ketularan deh.
Selalu usahakan ajak anak ngobrol saat di pesawat, untuk
menghindari mereka bosan. Sesekali bisa ajak anak ke lorong jika sudah mulai
ada tanda tanda rewel. Penumpang lain pasti mengerti, asal kita sebagai orang
tua yang memegang kendali. Apakah
Aidan atau Nayla pernah nangis kejer? Alhamdulillah belom pernah sama sekali
bahkan waktu Aidan masih Bayi. Hanya merengek kecil minta susu karena sudah ngantuk. Kalo Nayla
karena baru sekali, sukses di percobaan pertama tidur sepanjang perjalanan.
Last but not least, have fun and enjoy the trip.Nah, itu
tips membawa bayi atau balita naik pesawat. Semua berdasarkan pengalaman yang
sudah pernah aku terapkan. Ambil yang baiknya ya Mommy dan nikmati perjalanan bersama keluarga.
Sip makasih tipsnya ya mbak, kebetulan mau ngajak anak 5 bulan ke Jakarta :)
BalasHapusMembawa serta anak-anak dalam perjalanan memang membutuhkan persiapan yang extra ya mom. Terutama bagi kita nih para moms, sudah harus tahu apa saja yang harus dipersiapkan untuk tiap anak dan harus bisa menjaga keadaan.
BalasHapusKalau orangtuanya nyaman, anak pun juga merasa nyaman selama perjalanan.
Wahhh.. iniiii.. tipsnya oke banget, mom. Kebetulan saya punya balita. Siapa tahu suatu saat nanti saya ajak naik pesawat, jadi udah tahu persiapan ya.
BalasHapusGak apa2 yah kak bawa bayi ikut traveling juga asal persiapan ya matang. Btw doakan yah sy jg bsa menjadi seorg ibu ��
BalasHapusSetuju sekali xengan tipsnya..yang utama have fun and enjoy the trip, karena jika dibawa happy Insya Allah perjalanan lancar dan menyenangkan
BalasHapusEarmuff! Itu yang paling pertama aku cari buat si kecil pas first flightnya dulu mba. Ternyata pas udah hari H, gak kepakeeee hahahhaa. Doi malah anteng dan hepi nikmatin tripnya. Emang sih aku kasih maem dan minum jadi amaan. Makasih tipnya ya mba
BalasHapusnah ini tips nya lengkap banget. aku belum pernah ajak nafeesa flight lagi usia balita sih, kayanya bakalan lebih repot. karena dulu masih bayi jadi relatif lebih diem hehehe
BalasHapusWaaa menariq ini...kmrn anakku sempet udh pernah naik pesawat dan tidur pulas...senangnya mamak
BalasHapusJadi keinget terakhir bawa Maxy sendirian dari Sby ke Jkt horor hahaha. Untung penumpangnya baik2 ada yang bantuin bawain barang. Trus pas Maxy nangis gak ada yg ngomel2. Moga2 hehe.
BalasHapusIya kuncinya tetep tenang yaaa. Pas itu soalnya panik pertama kali terbang ma anak sendirian :D
Tipsnya berguna banget nih buat nanti travelling sama baby. Secara yaa ga travelling aja bawaannya segambreng. Hehe
BalasHapusIya juga yaa.. memilih waktu penerbangan yg pas jam tidur anak ini membantu banget. Kok ya ga kepikiran kesana ya. Kmrn2 mikirnya hanya harga murahnya saja. Dan bersyuk harga murah di jam2 anak ngantuk. Ma kasih tipsnya, Kak
BalasHapusNoted mbaa, kebetulan dalam waktu dekat ini insya Allah mau berpergian naik pesawat dan pas baca ini jadi agak tenang nih, hihii. Soalnya, first time bawa si kecil
BalasHapusBetul bgt ya mom pilih yg sesuai jam tidur anak 😁 intinya mom n dad kudu stay calm ha no matter happen, hehe. Aki blm pernah sih tp insya Allah tahun ini mudik ke Sulawesi
BalasHapusMelihat kayak beginian. Pengen segera jadi ibu. I hope as always. Ibukk atta keren bangett..
BalasHapusiya nih aku agak was was kali jadi ke Bali besok Naufal gimana ya. naik kereta aja ini anak gamau diem e mbak. kudu prepare banget ya
BalasHapusMba Natraaa keren sharing dan tips nyaa.. InshaAllah bakal bermanfaat banget, kebetulan aku punya 2 anak balita tapi belum pernah naik pesawat bareng,baru perjalanan jauh naek mobil aja. Hehe setuju yang penting mood ortu juga harus bagus dan tenang ya..
BalasHapusSamaaa isi tasnya hehe. Tapi aku ga kasih earmuff, aku pakein yang earplug. Soalnya ga sempet cari rentalan earmuff waktu itu huhu
BalasHapusWah makasih banyak mba tipsnya,aku udah lama.si gk naik peswat lg semenjak ankku 3,jd yg udah pernah aku ajk naik peswat tuh baru ankku yg pertama waktu itu pas umur dy 1y9m trus 2y1m,ke bali sama lombok,setelah itu blm prnh lg nih liburan yg pake pesawat😆mngkn klo ada rejeki mau traveling naik peswat tipsnya berguna banget mba secara sekarang bawa pasukan udh banyak
BalasHapus