Kamis, 07 Februari 2019

TIPS LENGKAP MEMBAWA BALITA NAIK PESAWAT



Liburan merupakan kebutuhan ya sahabat. Bahkan pulang ke kampung halaman pun sudah jadi hal yang ditunggu tunggu. Terutama jika sudah mempunyai anak, tentu jadi tantangan sendiri. Tak terasa lebaran dalam hitungan bulan, sudah mulai donk prepare tiket pesawat buat mudik atau ke kota yang sudah lama diimpikan. Punya bayi atau balita adalah hal yang menegangkan jika ingin membawa mereka pertama kali naik pesawat. Karena transportasi ini adalah moda yang riskan membuat anak mudah bosan karena ruang lingkupnya terbatas untuk bergerak . Betul nggak? 

Kalo naik bus atau mobil pribadi, tentu banyak yang dilihat di sepanjang jalan dan bisa berhenti rehat sejenak jika anak mulai rewel. Berbeda dengan pesawat yang mengharuskan kita untuk stay di tempat selama jam penerbangan. Suasana asing, perubahan tekanan udara, banyaknya penumpang lain, dan ruang gerak yang terbatas  adalah hal yang memicu anak menjadi rewel dan tidak nyaman.

Bagi sebagian orang tua termasuk saya, membawa bayi bahkan balita menyita pikiran juga. Kita pengennya bisa menjaga mood anak selama di atas dan tidak menganggu orang di sekitarnya. Namanya anak anak mood nya kan susah diprediksi, makanya perlu persiapan matang sebelum naik pesawat. Berbekal dari pengalaman saya sudah pernah beberapa kali bawa Aidan menaiki pesawat saat masih bayi dan pengalaman terbaru membawa dua balita sekaligus  terbang ke Aceh, berikut saya jabarkan tips yang bisa Ibu ibu contoh ya, semoga bisa diterapkan beberapa diantaranya. 


PILIH PENERBANGAN PAGI ATAU BERDEKATAN DENGAN JAM TIDUR NYA.



Penerbangan pagi  yang paling sering aku pilih jika membawa anak. Penerbangan pagi adalah waktu terbaik karena mood penumpang lain dalam keadaan segar sehabis mandi dan baru memulai hari. Jadi jika pun anak kita crancky, penumpang yang lain masih maklum. 
 
Jika dapat penerbangan pagi banget yang mengaruskan sampai ke Bandara setelah subuh berikut ada caranya. Contoh, ketika kami sekeluarga pergi ke Aceh tahun lalu dapat jam terbang pukul 8 pagi yang mengharuskan kami sampai di Bandara paling lambat jam 6 pagi (karena waktu check-in 1.5 jm sebelum keberangkatan).

Anak anak tidak kami mandikan, hanya mengganti baju bersih dan lap pake kain hangat.  Tujuannya agar badannya nggak kaget dengan mandi terlalu pagi, yang bisa menimbulkan mood jelek. Karena saat itu kami bergerak dari rumah menuju Bandara sehabis subuh agar meminimalisir keterlambatan.  Alhamdulillah pilihan jam terbangnya pas dengan waktu tidur adek, jadi sepanjang perjalanan tidur dan bisa focus memperhatikan Abang saat itu. Pemilihan waktu 2 jam sebelum keberangkatan juga ada baiknya loh. Karena waktu nya santai jadi bisa membiasakan anak dengan lingkungan Bandara sebelum naik ke pesawat.

Untuk penerbangan jarak pendek, kalau bisa jangan sore atau malam, yang mana memang waktu istirahat. Alasannya penumpang lain sudah dalam keadaan capek, melihat anak kita yang crancky juga sangat menganggu mereka. Bikin keadaan tidka kondusif dan kita sebagai orang tua makin salah tingkah melihat anak yang rewel. Malam juga waktu istirahat kan buat anak anak. Kecuali penerbangan jangka panjang, waktu yang terbaik adalah sore atau malam hari.

Jadi pastikan penerbangannya dalam jarak pendek atau panjang agar bisa diatur waktu keberangkatan yang pas buat si Kecil. Tujuannya untuk menjaga mood si Kecil, orang tua, juga kenyamanan penumpang lain.
 
 
LIST BARANG HAND CARRY  DALAM PESAWAT

Ibu- Ibu kalo keluar rumah beberapa jam saja, isi tasnya pasti penuh dengan printilan si kecil. Kalo  bisa seluruh isi lemari dibawa. Haha. Berbeda dengan Hand Carry di pesawat atau tas tentengan kita, perlu di perhatikan isinya dengan seksama. Karena tas yang terlampau berat, akan menghambat gerak kita di Bandara yang notabene harus berjalan lebih cepat sambil menggendong anak.  Terlampau sedikit, resiko ada barang tertinggal padahal cukup penting untuk dibawa . Usahakan selalu dalam satu tas ya agar bebas melangkah dan tidak tercecer.

Karena sudah kebiasaan, tas tentengan pun selalu aku buat list di note kecil. Biasanya aku buat sehari sebelum keberangkatan, bisa di double-check malam hari begitu semua sudah di packing.
Berikut barang yang saya masukin ke hand carry dan pastinya ada  beberapa  item yang sering banget kita bawa :

  • Earmuff.  Ini sangat penting menjaga telinga bayi tetap nyaman selama penerbangan. Karena tekanan udara yang drastis dapat membuat pendengarannya sakit bahkan nyeri. Earmuff gunanya agar menjaga mood bayi tetap nyaman,. Jikalau tidak tersedia, bisa digantikan dengan cara disusukan saat take off bagi bayi yang masih asi, penggunaan kapas yang disumbatkan ke telinga, atau mengunyah snack yang kita bawa. Selain itu pelukan jugamembuat si Kecil nyaman.
  • Snack dan perlengkapan minum.. Bisa buah, homemade food, atau biscuit kesukaan si kecil. Gunanya menjaga bayi atau balita tetap sibuk ditempatnya dan mengurangi faktor tekanan udara dengan mengunyah.  Jangan lupa air mineral dan susu. Karena yang namanya anak anak, kalo perut kenyang tentu dia tenang. Asalkan pilihan snack nya gak bikin dia sugar rush ya. Jadi kalo bisa hindari permen. 
  • Buku bacaan dan mainan. Beberapa kali penerbangan aku selalu siapkan buku bacaan, stiker book, dan mainan kecil seperti mobil mobilan buat abang. Jadi bisa stay beberapa saat sambil bonding dengan anak. Khusus buat adek saat itu berumur 6 bulanan ada mainan teether dan boneka.
  • Tissue basah, tissue kering, baju ganti, selimut kecil, diaper, minyak telon, topi
  • Obat obatan. Ini penting buat pesiapan di hand carry. Biarpun didalam pesawat juga menyediakan kebutuhan medis, tapi tidak ada salahnya membawa untuk jaga jaga. Biasanya aku bawa paracetamol, vitamin, obat mabuk khusus anak jika diperlukan. 
  • Dompet, charger, kamera pocket. Barang paling krusial jadi usahakan sebelum berangkat periksa dahulu agar menjaga kenyamanan. Gak enak donk udah nyampe bandara ternyata dompet ketinggalan. Pastinya selalu ada tanda pengenal. Bawa cash seperlunya.

3.       AFFIRMASI POSITIF

Anak sudah mengerti sebenarnya apa yang kita ucapkan. Dulu, ketika Aidan berumur 3 bulan pertama kali terbang menuju Palembang. Pemilihan umur anak juga penting. Alasannya karena umur 3 bulan adalah masa Aidan sudah cukup ‘kuat’untuk berkenalan dengan kondisi baru, yang bagi bayi adalah langkah besar. Ada baiknya berkonsultasi dahulu dengan DSA  kapan waktu terbaik untuk mengajak bayi terbang pertama kali.

Seminggu sebelum keberangkatan  pertama kali, aku selalu mengajak cerita ke Aidan bahwa kami akan melakukan perjalanan jauh. Cara ini memberikan suggest ke diriku sekaligus Aidan untuk anteng selama perjalanan. Begitu terus setiap hari sampai tiba waktunya. Tujuannya supaya anak dan ibu saling mengerti dan  ibu punya ‘bekal’ yang cukup untuk mentalnya membawa anak. Percayalah  ternyata sangat manjur loh.

Kebiasaan itu terus aku terapkan saat membawa dua  balita liburan ke Aceh tahun lalu. Dari jauh hari, ayah dan ibu sudah memberikan pengarahan akan tempat yang kami tuju. Terus ayah dan ibu sudah punya pembagian tugas yang jelas dan saling menjaga mental satu sama lain. Jadi yang namanya travelling bukan hanya tugas ibu saja loh untuk ngajak main atau menenangkan, ayah punya peranan yang sama juga. Biar jalan jalannya aman dan nyaman. Sukses loh penerbangan pertama kami membawa dua balita tahun kemaren. Alhamdulillah.
 
PERSIAPKAN TUBUH SEBELUM BERANGKAT

Yang namanya keluar kota, bahkan melakukan perjalanan dengan pesawat, tentu membuat anxious. Apalagi kita bawa balita. Penting menjaga kesehatan sebelum berangkat supaya tetap prima dan aktif. Suka gak tega kan kalo liat anak sakit pas hari keberangkatan. Pasti orang tua dua kali lebih capek dari biasanya.  

Lebih baik menghindari hal tersebut dengan cara menjaga asupan beberapa hari sebelum keberangkatan. Jikalau sakit pas hari H , pastikan membawa obat dan vitamin agar cepat memulihkan daya tahan tubuhnya. Bukan hanya anak saja ya, orang tua juga penting memperhatikan asupannya. 
 
4.     
  TETAP TENANG DAN HAVE FUN



Yang terakhir dan tak kalah pentingnya adalah orang tua harus tetap tenang menjaga emosi selama penerbangan. Karena anak anak bisa sekali merasakan kalau kita panik, yang membuat suasana makin runyam. Usahakan datang ke bandara lebih awal dari waktu keberangkatan. Karena waktu yang santai bisa kita pergunakan untuk bonding dengan si Kecil dan mengenalkan lingkungan Bandara. Karena suasana yang santai tanpa tergesa gesa, mempengaruhi mood satu anggota keluarga loh.

Membawa bayi atau balita membuat kita deg degan emang, tapi jangan stress bahkan sampai menyita pikiran. Dulu aku awal awal bawa Aidan, sempat loh mau batalin karena udah panik duluan. Tapi setelah diskusi dan belajar , ternyata mood orang tua yang paling penting dahulu. Anak anak pasti ketularan deh.

Selalu usahakan ajak anak ngobrol saat di pesawat, untuk menghindari mereka bosan. Sesekali bisa ajak anak ke lorong jika sudah mulai ada tanda tanda rewel. Penumpang lain pasti mengerti, asal kita sebagai orang tua yang memegang kendali. Apakah Aidan atau Nayla pernah nangis kejer? Alhamdulillah belom pernah sama sekali bahkan waktu Aidan masih Bayi. Hanya  merengek kecil  minta susu karena sudah ngantuk. Kalo Nayla karena baru sekali, sukses di percobaan pertama tidur sepanjang perjalanan.

Last but not least, have fun and enjoy the trip.Nah, itu tips membawa bayi atau balita naik pesawat. Semua berdasarkan pengalaman yang sudah pernah aku terapkan. Ambil yang baiknya ya Mommy dan nikmati  perjalanan bersama keluarga.







18 komentar

  1. Sip makasih tipsnya ya mbak, kebetulan mau ngajak anak 5 bulan ke Jakarta :)

    BalasHapus
  2. Membawa serta anak-anak dalam perjalanan memang membutuhkan persiapan yang extra ya mom. Terutama bagi kita nih para moms, sudah harus tahu apa saja yang harus dipersiapkan untuk tiap anak dan harus bisa menjaga keadaan.
    Kalau orangtuanya nyaman, anak pun juga merasa nyaman selama perjalanan.

    BalasHapus
  3. Wahhh.. iniiii.. tipsnya oke banget, mom. Kebetulan saya punya balita. Siapa tahu suatu saat nanti saya ajak naik pesawat, jadi udah tahu persiapan ya.

    BalasHapus
  4. Gak apa2 yah kak bawa bayi ikut traveling juga asal persiapan ya matang. Btw doakan yah sy jg bsa menjadi seorg ibu ��

    BalasHapus
  5. Setuju sekali xengan tipsnya..yang utama have fun and enjoy the trip, karena jika dibawa happy Insya Allah perjalanan lancar dan menyenangkan

    BalasHapus
  6. Earmuff! Itu yang paling pertama aku cari buat si kecil pas first flightnya dulu mba. Ternyata pas udah hari H, gak kepakeeee hahahhaa. Doi malah anteng dan hepi nikmatin tripnya. Emang sih aku kasih maem dan minum jadi amaan. Makasih tipnya ya mba

    BalasHapus
  7. nah ini tips nya lengkap banget. aku belum pernah ajak nafeesa flight lagi usia balita sih, kayanya bakalan lebih repot. karena dulu masih bayi jadi relatif lebih diem hehehe

    BalasHapus
  8. Waaa menariq ini...kmrn anakku sempet udh pernah naik pesawat dan tidur pulas...senangnya mamak

    BalasHapus
  9. Jadi keinget terakhir bawa Maxy sendirian dari Sby ke Jkt horor hahaha. Untung penumpangnya baik2 ada yang bantuin bawain barang. Trus pas Maxy nangis gak ada yg ngomel2. Moga2 hehe.
    Iya kuncinya tetep tenang yaaa. Pas itu soalnya panik pertama kali terbang ma anak sendirian :D

    BalasHapus
  10. Tipsnya berguna banget nih buat nanti travelling sama baby. Secara yaa ga travelling aja bawaannya segambreng. Hehe

    BalasHapus
  11. Iya juga yaa.. memilih waktu penerbangan yg pas jam tidur anak ini membantu banget. Kok ya ga kepikiran kesana ya. Kmrn2 mikirnya hanya harga murahnya saja. Dan bersyuk harga murah di jam2 anak ngantuk. Ma kasih tipsnya, Kak

    BalasHapus
  12. Noted mbaa, kebetulan dalam waktu dekat ini insya Allah mau berpergian naik pesawat dan pas baca ini jadi agak tenang nih, hihii. Soalnya, first time bawa si kecil

    BalasHapus
  13. Betul bgt ya mom pilih yg sesuai jam tidur anak 😁 intinya mom n dad kudu stay calm ha no matter happen, hehe. Aki blm pernah sih tp insya Allah tahun ini mudik ke Sulawesi

    BalasHapus
  14. Melihat kayak beginian. Pengen segera jadi ibu. I hope as always. Ibukk atta keren bangett..

    BalasHapus
  15. iya nih aku agak was was kali jadi ke Bali besok Naufal gimana ya. naik kereta aja ini anak gamau diem e mbak. kudu prepare banget ya

    BalasHapus
  16. Mba Natraaa keren sharing dan tips nyaa.. InshaAllah bakal bermanfaat banget, kebetulan aku punya 2 anak balita tapi belum pernah naik pesawat bareng,baru perjalanan jauh naek mobil aja. Hehe setuju yang penting mood ortu juga harus bagus dan tenang ya..

    BalasHapus
  17. Samaaa isi tasnya hehe. Tapi aku ga kasih earmuff, aku pakein yang earplug. Soalnya ga sempet cari rentalan earmuff waktu itu huhu

    BalasHapus
  18. Wah makasih banyak mba tipsnya,aku udah lama.si gk naik peswat lg semenjak ankku 3,jd yg udah pernah aku ajk naik peswat tuh baru ankku yg pertama waktu itu pas umur dy 1y9m trus 2y1m,ke bali sama lombok,setelah itu blm prnh lg nih liburan yg pake pesawat😆mngkn klo ada rejeki mau traveling naik peswat tipsnya berguna banget mba secara sekarang bawa pasukan udh banyak

    BalasHapus

© Natrarahmani
Maira Gall