Selasa, 07 Agustus 2012

Rumah


Yah. Tahun ini saya tidak pulang kerumah.
Rumah tercinta saya tempat saya menghabiskan masa kecil.
Masa kecil saya indah biarpun orang tua gak bisa menemani saya.
Saya telah ditinggalkan orang tua waktu umur 5 tahun.
Setahun sekali orang tua saya pulang.
Tapi saya tidak marah apalagi menangis.
Karena saya tau orang tua saya mencari nafkah untuk saya kelak.
Ya. saya tidak pulang ke rumah tahun ini.
Baru tahun ini dan saya merasa dada saya semakin sesak hari demi hari.
Saya tau mereka juga merasakan hal yang sama.
Saya tau lebaran adalah tempat berkumpul paling pas dan saling berjumpa satu sama lain.
Ya. Tahun ini saya tidak pulang kerumah.
Saya rindu. Saya sedih. Saya mendesah.
Rumah yang begiru saya cintai dan kangeni.
Karena ada orang spesial disana, menunggu saya,
Bukan, bukan pacar saya.
Tapi keluarga saya, adik saya, kakak saya, sepupu saya.
Saya mau bilang apa. Belum saatnya kata saya.
Saya belum berhasil disini.
Tapi saya bertekad tahun depan saya harus pulang. Karena rindu tak tertahankan.
Bukannya itu hidup yah? Kita berkelana sejauh apapun, kita butu tempat 'berpulang'.
Itu membuat kita mengerti bahwa ada di sana, orang yang menunggu kita dan menerima semua kekurangan kita sebagai anugrah.
Itu membuat kita mengerti arti dari perjumpaan yang membuat dada berdesir dan mata basah karena air mata.
Itu membuat kita mengerti bahwa rumah tetaplah rumah yang selalu dirindukan.
Setelah jauh kau 'bertualang' kau hanya perlu mengisi lagi semangat dan kembali kerumah.
Belum saatnya saya pulang, kata saya.
Biar saya pupuk rindu ini dahulu, saya kirimkan ciuman jauh bagi keluarga saya.
Dengan airmata dan doa.
Dan saya kangen rumah.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Natrarahmani
Maira Gall