Senin, 27 Agustus 2012

Senja


Senja datang, di abercerita padaku.
"Kau tau apa itu, cinta?" Dia bertanya.
Aku diam dan menggeleng.
Senja mencintai matahari.
Dengan sabar dia menunggu matahari yang bermain bersama siang dan pagi.
Senja tak cemburu, dia tau ada masa untuk dirinya.
Saat matahari datang menyambutnya, dia tersenyum.
Layaknya orang yang jatuh cinta pertama kali.
Pipinya bewarna jingga, dihiasi semilir angin dan mata yang jelita.
Dia memeluk matahari, mendekapnya, dan bercerita dengannya.
Dia mencium matahari layaknya sang istri.
Tapi dia tau dia tak bakal jadi istri.
Dia hanya kekasih matahari yang hanya beretmu beberapa menit dan berpisah lagi.
Tapi senja tidak muram. Dia tersenyum menatap mataku.
Dia bilang "aku mencintai matahari. Aku mencintainya dengan ikhlas. Saat bertemu dengannya adalah hal yang tak dapat dibayangkan. Aku mencintainya. Tapi aku tak memaksa" Katanya.
Aku tersentak.
Bagaimana mungkin, senja yang begitu cantik hanya cinta kepada matahari.
Dia mengajarkanku untuk mencintai seseorang dengan ikhlas.
tanpa balasan.
Karena dia tau cintanya begitu murni.


Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Natrarahmani
Maira Gall