Minggu, 16 September 2012

Mimpi dan Kenyataan


Saya lagi menjalani dua kata itu. Saya bermimpi dan menjalani kenyataan. Setiap orang begitu bukan?
Saya punya mimpi untuk bisa keliling dunia ketika saya masih muda untuk dapat berkeliling dengan semangat mudanya, punya tabungan yang banyak dan tidak meminta orang tua lagi, bekerja yang layak dan menyenangkan, dan beberapa tahun kemudian saya menikah. 

Kenyataannya, saya belum sempat dan tidak punya uang berkeliling dunia, saya punya tabungan tapi cuma di celengan yang masih sedikit, kerjaan saya nyaman dan saya senang karena belajar, dan belum kepikiran untuk menikah.
Saya stres? Tidak juga. Saya putus asa? Tidak juga. Saya yakin saya bisa ke eropa untuk sekali seumur hidup. Saya tidak bisa menargetkan kapan. Kalaupun saya sudah tua kesana, saya sangat bersyukur. Setidaknya saya bisa menikmati impian saya.

Semua orang lagi mengejar impiannya. Ada yang emang bawaannya kaku dan fokus, ada yang bawaannya nyantai. Tergantung semua orang bukan?
Saya tetap punya mimpi. Tapi saya tidak mau dibutakan oleh mimpi saya yang malah ujung ujungnya saya melupakan hidup saya sendiri.
Hidup sudah indah seperti apa adanya. Dibalik rasa lelah atau putus asa, asa saja hal kecil yang bikin saya bersyukur saya masih bisa merasakannya.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Natrarahmani
Maira Gall