Perjalanan ke Malaysia adalah trip pertama bersama keluarga ke luar negeri. Persiapan tentu bukan sebulan dua bulan, kami sudah merencanakan trip ini sejak bulan Maret 2019 tepatnya. Bermula dari keinginan bikin passpor karena kebetulan suami juga sudah punya duluan, tertariklah mengikutsertakan anak-anak. Niat saya, setahun sekali ada liburan ke luar kota. Taun lalu kami ke Banda Aceh - Sabang yang bisa dibaca disini.
Sebelumnya aku sudah pernah ke Malaysia tahun 2006 saat SMA keperluan Study Tour. Setelah 13 tahun berselang, memutuskan untuk kesini lagi bersama keluarga. Sempat bimbang antara dua pilihan yaitu Penang atau Kuala Lumpur sebagai tujuan pertama kita ke Malaysia. Setelah diskusi cukup panjang, akhirnya kita memutuskan untuk explore Kuala Lumpur. Karena banyak arena bermain dan tempat family friendly yang mungkin bisa kita datangi karena membawa dua anak kecil yang aktif.
APA YANG HARUS DIPERSIAPKAN?
Pertama-tama, aku membuat passport terlebih dahulu untuk 3 orang (aku dan 2 anakku). Pembuatan passport saat itu awal April dan tidak memakan waktu lama. Passpor yang dibuat 24 halaman berkisar 350 ribuan/orang. Kemudian,aku memesan tiket pesawat setelahnya. Waktu itu belom ada isu tiket pesawat melonjak gila gilaan seperti sekarang ini. Karena kita terhitung 3 orang tiket penuh + satu baby yang hampir dua tahun yang masih dihitung untuk biaya bagasinya aja sih (sekitar Rp 150.000). Jadi total untuk tiket Pulang-Pergi sekitar 3 juta untuk empat orang. Rencananya kami akan menghabiskan 4 hari 3 malam disana.
Bulan Mei, aku memutuskan searching hotel untuk menginap selama disana. Pencarian hotel ini cukup alot mengingat lokasi, budget, dan review hotel. Cukup banyak pilihan tersedia, bahkan ada kamar yang tanpa breakfast atau pake breakfast. Sungguh ku baru tahu (atau memang aku yang kurang update sepertinya). Pilihan kami jatuh ke Prescott Hotel KL Sentral ( bintang 3). Total pengeluaran selama 3 malam berkisar 1,5 juta sudah termasuk sarapan.
Setelah itu, mulai persiapan list baju, obat, serta perlengkapan lain lain yang memang tidak terasa pelan pelan sudah masuk akhir Juli. Tidak lupa persiapan budget selama disana, wisata yang akan kita datangi, list transportasi. Niatnya kita memang mau santai bawa anak anak dan untuk shopping masuk urutan paling terakhir. Karena apa? Karena realistis kalo udah liburan bawa dua anak, tentu kegiatan belanja tidak leluasa. Jadi suami berpesan "Sedapatnya saja. Kalo kebetulan lewat dan sempat bisa singgah, kalo nggak ya nggak usah jadi pikiran". Jadi akunya juga ubah prioritas kalo niatnya Liburan ini untuk santai menikmati tempat baru dan bonding sama keluarga.
Aku men-challenge diri sendiri untuk bawa hanya satu koper kecil dan dua backpack untuk kemana-mana. Ternyata memang muat donk untuk 2 orang dewasa dan dua orang anak kecil, Kuncinya adalah tahu berapa baju yang akan dipakai selama berapa hari. Dan sisipkan baju cadangan apalagi bawa anak kecil yang terkadang kotor. Selain itu, kuncinya adalah cara packing dengan konmari method. Digulung kecil dan dipadatin banget sampe gak ada celah. Selain itu, pindahkan skincare dalam tube kecil agar mudah dibawa. Untuk urusan ini aku sudah menyiapkan tube mini yang ditempatkan dalam pouch bening jadi nggak ribet nyarinya selama di perjalanan.
Sebelumnya aku sudah pernah membahas tips membawa balita naik pesawat dan masih aku terapkan sampai sekarang. Selalu sukses sih tips nya, kalo minat bisa baca disini.
DAY 0 :PENGALAMAN DI BANDARA (KUALANAMU DAN KLIA)
Sebelumnya cerita dulu saat kami memulai trip ini dan pengalaman selama di bandara. Kami mengambil penerbangan kebetulan hampir menuju maghrib, tepatnya jam 6 sore. Kami sudah jalan menuju ke bandara 4 jam sebelum keberangkatan dari rumah mertua yang memakan waktu hampir 40 menit ke bandara Kualanamu. Sudah bawa bekal jika nanti lapar. Tentunya kami hanya punya satu bagasi saja yaitu koper kecil yang sebelumnya aku bahas.
Di dalam bandara ada mini playground sebelah Excelso. Bersih dan beragam juga mainannya. Sementara anak-anak main, kami pun bercengkrama sambil mantau anak. Oh iya, bandara Kualanamu tersedia stroller loh yang cakep banget dan sayangnya aku lupa potoin. Huhuhu. Ini letaknya tentu dekat ruang tunggu ya. Kualanamu juga menyediakan bioskop gratis tapi sayangnya kami gak sempat coba karena waktunya juga udah pas-pasan untuk langsung masuk ke ruang tunggu internasional yang tentu harus melewati bagian imigrasi. Seneng deh sama Kualanamu. Bersih, fasilitasnya juga lengkap, dan tersedia ruangan diaper room bagi yang punya bayi yang nyaman dan harum.
Kami boarding jam 6 sore lewat. Priceless banget ngeliat ekspresi Aidan yang udah lama nggak naik pesawat. Terakhir itu tahun lalu ke Banda Aceh. Penerbangannya smooth hanya memakan waktu 40 menit. Gak lama. Tersedia juga flight entertainment di Batik Air. Nyampe disana kita langsung disambut dengan Kuala Lumpur yang sudah gelap. Area bandaranya luas banget sampe kita kebingungan sendiri harus kemana. First thing first sebelum ke imigrasi adalah mencari provider biar bisa internet selama di Kuala Lumpur. Pilihan kita adalah DIGI Card dengan tarif 24 ringgit selama seminggu. Kuota nya 2GB kalo nggak salah.Cukuplah. Kita belik dua kartu.
Tantangan selanjutnya adalah bagian imigrasi karena ternyata panjang sekali. Sampe liatnya aja udah capek duluan.Haha. Tapi tetap harus antri dan waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Bagian imigrasi hanya memakan waktu 30-40 menit dan anak-anak sebenarnya sudah capek. Setelah melewati proses imigrasi, langsung masuk ke bagian Bandara KLIA yang lain untuk mengambil bagasi. Ternyata memang disini bertaburan high-end brand ya. Pantesan banyak yang buka jastip khusus bandara. Untuk pengambilan bagasi kita naik train.
Setelah bagasi aman, pilihan kita ada dua untuk menuju hotel. Naik Grab atau KLIA Express. For the sake of experience,kita nyoba KLIA Express yang biayanya 135 ringgit untuk 4 orang. Lebih mahal setengahnya kalo naik Grab. Tapi namanya juga coba. Eitttss... perjalanan naik KLIA Express ini memakan waktu 25 menit dan turun di KL sentral. Barulah dari sini kami naik Grab ke Prescott Hotel KL SEntral. Akhirnya kami nyampe di hotel jam 11 malam dan sebelumnya disempatkan makan di resto bawah hotel karena sudah kelaperan.
DAY 1 : ZOO NEGARA MALAYSIA DAN EXPLORE KLCC - BUKIT BINTANG
Hari pertama kami sudah merencakan ke Zoo Negara yang letaknya 30 menit dari Prescott hotel tempat kami menginap. Karena masih belom paham jalur bus GO-KL , kami memutuskan naik Grab langsung ke tujuan dengan biaya 22 ringgit. Tepat jam setengah sembilan, kami bergerak dengan membawa perlengkapan karena bakal sampai malam diluar, tak lupa sunscreen dan topi.
Sesampainya di Zoo Negara cuaca lagi bersahabat dan kami sempatkan foto di depan sebelum menuju counter tiket. Zoo Negara masih sepi karena mungkin baru buka. Harga tiket untuk 4 orang adalah 135 ringgit. Anak diatas 3 tahun sudah bayar tiket sendiri. Baru masuk kami langsung disambut dengan petugas yang mengarahkan buat berpose berkali-kali, ternyata tujuannya untuk di cetak dan kita beli hasil cetakannya. Dan memang sangat persuasif sekali dengan beragam promo cetak. Untuk satu foto saja di pigura dibandrol harga 45 ringgit. Sungguh mahal sih hitungannya. Tapi mau nggak mau dibeli karena seperti yang aku bilang sangat persuasif sekali mbaknya.
Setelah itu barulah kami dapat leluasa berjalan-jalan. Zoo negara bisa ada dua pilihan untuk menikmatinya : Bisa menggunakan Tram dengan bayar 11 ringgit/orang atau bisa berjalan kaki menjelajah sendiri. Kami memilih yang kedua karena lebih seneng jalan kaki.
Zoo negara ini luas banget dan area nya rindang. Dalamnya bersih. Saat itu,tiket masuk kami sudah sekalian dengan melihat Panda dari dekat. Kami disana selama 3 jam dan menurut aku memang worth it kalo dinikmati perlahan. Jangan takut, di dalam Zoo Negara ini tersedia gerai resto kecil dan vending machine kalo lapar maupun haus. Disini juga disediakan maps bagi pengunjung.Tapi tanpa itupun penunjuk jalannya juga cukup jelas untuk eksplor.
Perjalanan tidak akan terkenang manis kalo tidak ada kejutannya bukan? Nah berangkat dari sini kami masih menggunakan grab ke tempat makan. Langsung saat search kita search Bukit Bintang Street Food yang baru kita tahu kalo itu adalah JALAN ALOR yang bukanya tentu saja sore-malam. Zonk langsung nyampe sana resto baru mau siap-siap buka sementara kita udah kelaperan.Haha. Tapi akhirnya dapat juga di pinggir jalan ini yang udah buka siang dan halal. Total makan hanya 21 ringgit .Oh iya,kalo mau kesini sore - malam hari ya dan usahakan terlebih dahulu tanya makanannya halal atau nggak. Jangan segan bertanya karena disini emang kebanyakan nyampur sih.
Selepas makan sekedar mengisi perut,kami memutuskan jalan kaki untuk explore Bukit Bintang kala siang. Ketemu sama gerai kebab, langsung bungkuskan buat makan anak-anak. Harganya 10 ringgit untuk beef kebab. Tujuan selanjutnya kita pengen ke Aquaria, tapi bingung naik bus Go-KL yang mana. Again, kami pengen like a local coba tanpa naik Grab. Memutuskan naik yang Pink karena mengarah langsung ke KLCC. Waktu sudah menunjukkan jam setengah 3 dan kami menunggu di halte sekitar 20 menit. Untung snack selalu tersedia di tas jadi ibu aman. Padat banget yang naik bus Go-KL ngarah ke KLCC dan pas banget weekend juga.
Jalanan macet dimana-mana dan nyampe di KLCC padatnya ampun. Memutuskan masuk dulu ke Suria KLCC buat duduk sebentar mengambil napas dan mengganti baju anak-anak. Capek tapi sumpah happy banget. Setelah nongkrong bentar di Coffee Bean&Tea Leaf, kamipun bergerak keluar buat siap-siap ke Aquaria. Sempetin sebentar foto di depan the famous Twin Tower. Memutuskan naik Grab ke Aquaria adalah jalan keliru karena macetnya setengah jam lebih. Padahal jaraknya hanya 300 meter saja,memutuskan tidak jalan kaki karena anak-anak udah capek.
Nyampe di Aquaria ternyata sejam lagi mau tutup. Sayang uangnya kan kalo gak puas apalagi tiket masuknya 64 ringgit/orang. Kita pun coret Aquaria dalam rencana. Kemana lagi kita? Saat itu sudah hampir malam dan kita mencoba menggunakan jembatan penyebrangan dari Aquaria. Awalnya memang inpulsif kagak tau ini ntar kemana ujungnya penting jalan dulu. Naik Grab nggak dulu karena masih macet.
Ternyata tembusnya ini ke Pavilion. Hahaha. Gak nyangka kami jalan hampir 2 km nggak berasa sama sekali. Sambil cerita-cerita dan ini jembatan penyebrangannya bersih banget dan lebar. Dan banyak juga yang jalan disini sambil melihat gemerlapnya Kuala Lumpur malam minggu. Puas melihat Pavilion yang padetnya ampun,barulah sekitar jam 9 malam kami kembali ke hotel buat istirahat.
DAY 2 : GENTING HIGHLAND
Sehabis sarapan, kami mulai bergerak jam 8.30 pagi naik Grab ke KL Sentral untuk beli bus ke genting Highland. Nyampe sana sudah jam 9 dan KL sentral emang besar banget dan rushing dengan banyak orang lalu lalang. Apalagi saat itu hari Sabtu. Berbekal membaca petunjuk dan bertanya ke Officer/Satpam, kami pun mengarah langsung ke lantai bawah tempat bus Genting Highland. Ternyata oh ternyata bus nya sudah berangkat jam 9 dan kami sungguh telat. Mau ikut ngantri lagi buat bus selanjutnya untuk keberangkatan jam 2. Terlalu siang pikir kami. Niatnya memang gak nginap di sana. Sempat kecewa, tapi akhirnya kami memutuskan langsung naik Grab untuk mencapai genting Highland.Sungguh impulsif kan? Haha.
Biayanya sekitar 80 ringgit (sekitar 270 ribu) dari KLSentral - Genting Highland. Tak mengapa. Sebelum memesan Grab , tentu singgah dulu ke McD beli burger, hash brown, dan coffee latte. Karena tahu hari ini bakal panjang dan ngerasa snack dalam tas pasti nggak cukup. Berangkatlah kami tepat jam 10 kurang. Cuaca saat itu sangat cerah dan kami melewati tol yang bersih banget. Perjalanan kesana memakan waktu sekitar sejam. Mulai berasa berkabut saat sudah dekat Genting Highland. Untungnya anak-anak sempat tidur di mobil.
Karena sudah tahu Genting ini dingin, aku udah prepare bawa sweater dan jaket buat keluarga. Sesampainya disana kami memutuskan beli dulu tiket bus balik ke KL. Ternyata bener antriannya udah panjang dan suami memilih Pekaliling sebagai tempat pemberhentian (karena yang di KL Sentral sudah full). Pekaliling dimana? Ya kagak tau yang penting pulang dulu pikir kami. Hahah. Ntar bisa diurus kalo udah nyampe sana. Sungguh diluar rencana.
Tiket bus 10 ringgit/orang yang berangkat jam setengah 5 sore. Cukuplah kami explore genting selama 3 jam,karena saat itu waktu sudah menunjukkan waktu hampir jam 1 siang. Ternyata di Sekitar Awana Cable Car ini banyak juga pertokoan dan tetep ya aku ke Family Mart dulu buat cemilan karena burger Mcd nya udah habis. Surga bagi aku itu adalah makanan yang berderet-deret di Family Mart. Receh banget anaknya. Beli tom yam semangkuk, roti, dan minuman sebelum ke Cable Car. Banyak juga sih resto tapi tentu kami nggak sempat karena takut antri lagi ntar.
Beli tiket Awana Cable Car bisa self service tersedia mesin nya. Tinggal pilih mau yang standar, express, atau glass floor. Bisa dipilih mau one-way atau sekalian pp. Tentu kami memilih PP donk biar nggak ribet dan memilih express. Perbedaan harga antara Standar dan Express adalah 5 ringgit. Jadi kalo express itu 13 ringgit/orang (anak dibawah 3 tahun nggak bayar), sedangkan yang standar 8 ringgit/orang. Awalnya nggak ngerti apa beda standar dan express, ternyata dari service nya. Gak nyesel pilih express karena tanpa antri panjang sementara kalo yang standar antriannya mengular. Untunglah karena bawa anak-anak jadi biar gak crancky. Jadi mending kalo bawa anak-anak pilih yang Express ya buk-ibuk. Beneran bebas hambatan.
Akhinya kami naiklah ke Cable Car. Terakhir aku naik ini 13 tahunan yang lalu. Time Flies. Tentu yang ketakutan adalah Pak Suami soalnya takut ketinggian dia tuh. Kalo anak-anak mah mukanya lempeng. Nyampe sana kita langsung keliling dan emang nggak niat coba Permainannya disana. Karena masih mikirin anak-anak masih kecil dan gak worth it waktunya yang seiprit saja. Banyak resto berjajar dan Sky Aveneu Mall yang bisa dijelajah. Kami sempatkan makan di Harry Ramsay pesen Fish&Chip sambil menikmati udara dingin di luar dan melihat orang lalu-lalang. Priceless bisa quality time di kota lain.
Kami memutuskan untuk turun saat waktu sudah setengah empat sore. Sudah pas biar gak terburu buru nunggu bus. Sempat istirahat sebentar ngemil sambil menunggu bus. Dan memang bus nya disiplin, jam setengah lima udah antri dan 5 menit kemudian sudah disuruh masuk. Tokcer dah. Petugasnya juga gesit dan rapi amat antriannya. Salut.
Busnya bersih dan perjalanannya smooth. Asli gak terasa satu jam kami pun nyampe di Pekaliling. Dan ternyata sahabat itu adalah parkir/terminal utama bus Go-KL. Hahah sungguh impulsif yang manis sekali karena dari sana tinggal pilih bus mau kemana. Tak menunggu lama kami menaiki bus Go-KL merah. Gak nyesal karena dari bus itu kami bisa melihat museum negara, mesjid jamek, dan petaling street. kami pun memutuskan untuk kembali dulu ke hotel untuk bebersih sebelum malamnya keluar lagi untuk mencari makan.
Setelah tentu saja istirahat sebentar dan disempatkan packing karena besok subuh sudah berangkat ke bandara, jam setengah sembilan kami pun keluar buat mencari makan. Kami memutuskan berjalan kaki dengan santai sambil berbaur dengan pemandangan kuala lumpur di malam hari. Karena memang dekat dengan street food.
Malam terakhir dan aku malah betah. Suami ternyata juga begitu. Banyak sekali surprise baik menyenangkan maupun menjengkelkan. Tapi semua itu membuat kami makin kokoh dan nggak sabar buat Travelling bareng lagi sama anak-anak. Malam terakhir kami makan pinggir jalan dan nyobain ayam bakar ala Mail di Upin Ipin. Beneran dimasaknya juga kayak gitu dan asli enak banget. Bumbunya meresap sampe kita pun bungkus buat cemilan di bandara.:D
Tepat jam 10 malam kita kembali ke hotel karena jam 3 pagi kita harus ke bandara. Lumayan buat istirahat sebentar.Tentu kami berniat kembali lagi kesini.Ngerasa hari terakhir malah kami udah makin luwes dan udah menikmati cantiknya Kuala Lumpur. Tapi harus pulang dan menabung mimpi suatu hari nanti bakal kesini. Niatnya mau ke Penang dan Melaka. Semoga kesampaian. :D
Setelah itu barulah kami dapat leluasa berjalan-jalan. Zoo negara bisa ada dua pilihan untuk menikmatinya : Bisa menggunakan Tram dengan bayar 11 ringgit/orang atau bisa berjalan kaki menjelajah sendiri. Kami memilih yang kedua karena lebih seneng jalan kaki.
Zoo negara ini luas banget dan area nya rindang. Dalamnya bersih. Saat itu,tiket masuk kami sudah sekalian dengan melihat Panda dari dekat. Kami disana selama 3 jam dan menurut aku memang worth it kalo dinikmati perlahan. Jangan takut, di dalam Zoo Negara ini tersedia gerai resto kecil dan vending machine kalo lapar maupun haus. Disini juga disediakan maps bagi pengunjung.Tapi tanpa itupun penunjuk jalannya juga cukup jelas untuk eksplor.
Perjalanan tidak akan terkenang manis kalo tidak ada kejutannya bukan? Nah berangkat dari sini kami masih menggunakan grab ke tempat makan. Langsung saat search kita search Bukit Bintang Street Food yang baru kita tahu kalo itu adalah JALAN ALOR yang bukanya tentu saja sore-malam. Zonk langsung nyampe sana resto baru mau siap-siap buka sementara kita udah kelaperan.Haha. Tapi akhirnya dapat juga di pinggir jalan ini yang udah buka siang dan halal. Total makan hanya 21 ringgit .Oh iya,kalo mau kesini sore - malam hari ya dan usahakan terlebih dahulu tanya makanannya halal atau nggak. Jangan segan bertanya karena disini emang kebanyakan nyampur sih.
Selepas makan sekedar mengisi perut,kami memutuskan jalan kaki untuk explore Bukit Bintang kala siang. Ketemu sama gerai kebab, langsung bungkuskan buat makan anak-anak. Harganya 10 ringgit untuk beef kebab. Tujuan selanjutnya kita pengen ke Aquaria, tapi bingung naik bus Go-KL yang mana. Again, kami pengen like a local coba tanpa naik Grab. Memutuskan naik yang Pink karena mengarah langsung ke KLCC. Waktu sudah menunjukkan jam setengah 3 dan kami menunggu di halte sekitar 20 menit. Untung snack selalu tersedia di tas jadi ibu aman. Padat banget yang naik bus Go-KL ngarah ke KLCC dan pas banget weekend juga.
Jalanan macet dimana-mana dan nyampe di KLCC padatnya ampun. Memutuskan masuk dulu ke Suria KLCC buat duduk sebentar mengambil napas dan mengganti baju anak-anak. Capek tapi sumpah happy banget. Setelah nongkrong bentar di Coffee Bean&Tea Leaf, kamipun bergerak keluar buat siap-siap ke Aquaria. Sempetin sebentar foto di depan the famous Twin Tower. Memutuskan naik Grab ke Aquaria adalah jalan keliru karena macetnya setengah jam lebih. Padahal jaraknya hanya 300 meter saja,memutuskan tidak jalan kaki karena anak-anak udah capek.
Nyampe di Aquaria ternyata sejam lagi mau tutup. Sayang uangnya kan kalo gak puas apalagi tiket masuknya 64 ringgit/orang. Kita pun coret Aquaria dalam rencana. Kemana lagi kita? Saat itu sudah hampir malam dan kita mencoba menggunakan jembatan penyebrangan dari Aquaria. Awalnya memang inpulsif kagak tau ini ntar kemana ujungnya penting jalan dulu. Naik Grab nggak dulu karena masih macet.
Ternyata tembusnya ini ke Pavilion. Hahaha. Gak nyangka kami jalan hampir 2 km nggak berasa sama sekali. Sambil cerita-cerita dan ini jembatan penyebrangannya bersih banget dan lebar. Dan banyak juga yang jalan disini sambil melihat gemerlapnya Kuala Lumpur malam minggu. Puas melihat Pavilion yang padetnya ampun,barulah sekitar jam 9 malam kami kembali ke hotel buat istirahat.
DAY 2 : GENTING HIGHLAND
Sehabis sarapan, kami mulai bergerak jam 8.30 pagi naik Grab ke KL Sentral untuk beli bus ke genting Highland. Nyampe sana sudah jam 9 dan KL sentral emang besar banget dan rushing dengan banyak orang lalu lalang. Apalagi saat itu hari Sabtu. Berbekal membaca petunjuk dan bertanya ke Officer/Satpam, kami pun mengarah langsung ke lantai bawah tempat bus Genting Highland. Ternyata oh ternyata bus nya sudah berangkat jam 9 dan kami sungguh telat. Mau ikut ngantri lagi buat bus selanjutnya untuk keberangkatan jam 2. Terlalu siang pikir kami. Niatnya memang gak nginap di sana. Sempat kecewa, tapi akhirnya kami memutuskan langsung naik Grab untuk mencapai genting Highland.Sungguh impulsif kan? Haha.
Biayanya sekitar 80 ringgit (sekitar 270 ribu) dari KLSentral - Genting Highland. Tak mengapa. Sebelum memesan Grab , tentu singgah dulu ke McD beli burger, hash brown, dan coffee latte. Karena tahu hari ini bakal panjang dan ngerasa snack dalam tas pasti nggak cukup. Berangkatlah kami tepat jam 10 kurang. Cuaca saat itu sangat cerah dan kami melewati tol yang bersih banget. Perjalanan kesana memakan waktu sekitar sejam. Mulai berasa berkabut saat sudah dekat Genting Highland. Untungnya anak-anak sempat tidur di mobil.
Karena sudah tahu Genting ini dingin, aku udah prepare bawa sweater dan jaket buat keluarga. Sesampainya disana kami memutuskan beli dulu tiket bus balik ke KL. Ternyata bener antriannya udah panjang dan suami memilih Pekaliling sebagai tempat pemberhentian (karena yang di KL Sentral sudah full). Pekaliling dimana? Ya kagak tau yang penting pulang dulu pikir kami. Hahah. Ntar bisa diurus kalo udah nyampe sana. Sungguh diluar rencana.
Tiket bus 10 ringgit/orang yang berangkat jam setengah 5 sore. Cukuplah kami explore genting selama 3 jam,karena saat itu waktu sudah menunjukkan waktu hampir jam 1 siang. Ternyata di Sekitar Awana Cable Car ini banyak juga pertokoan dan tetep ya aku ke Family Mart dulu buat cemilan karena burger Mcd nya udah habis. Surga bagi aku itu adalah makanan yang berderet-deret di Family Mart. Receh banget anaknya. Beli tom yam semangkuk, roti, dan minuman sebelum ke Cable Car. Banyak juga sih resto tapi tentu kami nggak sempat karena takut antri lagi ntar.
Beli tiket Awana Cable Car bisa self service tersedia mesin nya. Tinggal pilih mau yang standar, express, atau glass floor. Bisa dipilih mau one-way atau sekalian pp. Tentu kami memilih PP donk biar nggak ribet dan memilih express. Perbedaan harga antara Standar dan Express adalah 5 ringgit. Jadi kalo express itu 13 ringgit/orang (anak dibawah 3 tahun nggak bayar), sedangkan yang standar 8 ringgit/orang. Awalnya nggak ngerti apa beda standar dan express, ternyata dari service nya. Gak nyesel pilih express karena tanpa antri panjang sementara kalo yang standar antriannya mengular. Untunglah karena bawa anak-anak jadi biar gak crancky. Jadi mending kalo bawa anak-anak pilih yang Express ya buk-ibuk. Beneran bebas hambatan.
Akhinya kami naiklah ke Cable Car. Terakhir aku naik ini 13 tahunan yang lalu. Time Flies. Tentu yang ketakutan adalah Pak Suami soalnya takut ketinggian dia tuh. Kalo anak-anak mah mukanya lempeng. Nyampe sana kita langsung keliling dan emang nggak niat coba Permainannya disana. Karena masih mikirin anak-anak masih kecil dan gak worth it waktunya yang seiprit saja. Banyak resto berjajar dan Sky Aveneu Mall yang bisa dijelajah. Kami sempatkan makan di Harry Ramsay pesen Fish&Chip sambil menikmati udara dingin di luar dan melihat orang lalu-lalang. Priceless bisa quality time di kota lain.
Kami memutuskan untuk turun saat waktu sudah setengah empat sore. Sudah pas biar gak terburu buru nunggu bus. Sempat istirahat sebentar ngemil sambil menunggu bus. Dan memang bus nya disiplin, jam setengah lima udah antri dan 5 menit kemudian sudah disuruh masuk. Tokcer dah. Petugasnya juga gesit dan rapi amat antriannya. Salut.
Busnya bersih dan perjalanannya smooth. Asli gak terasa satu jam kami pun nyampe di Pekaliling. Dan ternyata sahabat itu adalah parkir/terminal utama bus Go-KL. Hahah sungguh impulsif yang manis sekali karena dari sana tinggal pilih bus mau kemana. Tak menunggu lama kami menaiki bus Go-KL merah. Gak nyesal karena dari bus itu kami bisa melihat museum negara, mesjid jamek, dan petaling street. kami pun memutuskan untuk kembali dulu ke hotel untuk bebersih sebelum malamnya keluar lagi untuk mencari makan.
Setelah tentu saja istirahat sebentar dan disempatkan packing karena besok subuh sudah berangkat ke bandara, jam setengah sembilan kami pun keluar buat mencari makan. Kami memutuskan berjalan kaki dengan santai sambil berbaur dengan pemandangan kuala lumpur di malam hari. Karena memang dekat dengan street food.
Malam terakhir dan aku malah betah. Suami ternyata juga begitu. Banyak sekali surprise baik menyenangkan maupun menjengkelkan. Tapi semua itu membuat kami makin kokoh dan nggak sabar buat Travelling bareng lagi sama anak-anak. Malam terakhir kami makan pinggir jalan dan nyobain ayam bakar ala Mail di Upin Ipin. Beneran dimasaknya juga kayak gitu dan asli enak banget. Bumbunya meresap sampe kita pun bungkus buat cemilan di bandara.:D
Tepat jam 10 malam kita kembali ke hotel karena jam 3 pagi kita harus ke bandara. Lumayan buat istirahat sebentar.Tentu kami berniat kembali lagi kesini.Ngerasa hari terakhir malah kami udah makin luwes dan udah menikmati cantiknya Kuala Lumpur. Tapi harus pulang dan menabung mimpi suatu hari nanti bakal kesini. Niatnya mau ke Penang dan Melaka. Semoga kesampaian. :D
Cant waaait ibuuuk ❤❤❤
BalasHapusSerunya jadi kepikiran mau traveling ke Malaysia gara-gara liat foto mbak. Padahal kemarin dari medan murah banget tiket pesawat ke kuala lumpur ini.
BalasHapusCepet banget ya ka 40 menit samapi ke KL. Luar biasa jalan-jalan bersama dua anak kecil. Aku kebayang gimana repotnya. Hehe tapi pasti seru banget karena anak-anak biasanya lebih excited.
BalasHapusSamaan nih kita. Kalau ada kesempatan ke Malaysia lagi juga pengennya ke Malaka atau Penang. Tetapi, waktu itu 5 hari di KL juga rasanya belum cukup :D
BalasHapusAduh, sayang banget nggak dapat bus menuju Genting, Natra. Tapi memang begitulah kalau baru traveling pertama kali ke suatu tempat asing, pasti ada episode kesasar di tempat itu, dan kesasar itu cukup untuk bikin waktu jadi delay :)
BalasHapusEnak ya KL deket Medan, mbak. Aku sering banget nemu promo tiket murah ke KL. Hehehe
BalasHapusNiat banget itu ke Genting sampai naik Grab. Selain cable car, aku taunya Genting itu popular karena kasino. :)))
wah asyiknya travelling ke malaysia, tentunya banyak pengalaman yang didapat, dan bisa happy fun bersama keluarga tercinta
BalasHapusYa Allah baca ini aku jadi inget waktu jalan-jalan ke KL bertahun-tahun yang lalu waktu anakku masih sebiji. Sekarang anakku udah 3 biji haha. Tapi waktu itu aku nggak pake persiapan yang matang kayak gini. Jadinya emang nggak puas. Next deh kalau di kasi rejeki lagi buat jalan-jalan kesana mau nyoba cara kayak gini juga
BalasHapuswah asyiknya Mba Natra abis liburan ke Malaysia. Penasaran selama di Malaysia bawa masker juga gak mba, maskeran disana hihihi :D
BalasHapussaya tiap tahun ke kuala lumpur... buat nonton MotoGP heheheheheh... tahun ini keknya mau sekalian jalan jalan
BalasHapusAku kalau ke KL wajib banget anakku main di KLCC karena ada playground dibelakangnya itu, anak main dan emaknya foto-foto deh.
BalasHapusSeru ya
BalasHapusAku juga kepikiran mw ajak anak2 ke malaysia
Apalagi tiket pesawat ke malaysia lebih murah dibandingkan tiket penerbangan domestik
Seru banget nih traveling sekeluarga. Tapi kalo dari Medan, tiketnya emang murah ya? Kan deket. Dari Jakarta juga murah sih asal pintar nyari promo.
BalasHapusMbak thanks banget udah sharing perjalanannya, soalnya ada rencana mau jalan ke KL bareng keluarga. Wah nanti kalau aku mau tanya-tanya wapri ya mbak hihihi
BalasHapusKalau tempat mendukung mah yaa...jalan 2 km pun jadi gak terasa yaa...
BalasHapushehehe...
Kalau di Indonesia kok udah hah-hooh gitu..
Mom Natra..seru banget jalan-jalannya ke KL. Lain kali dipisah hari ke berapa atau per tujuan gitu biar lebih banyak fotonya..hahah #request pembaca nih
BalasHapusTerus waktu di imigrasi enggak diminta je jalur tersendiri ya kalau bawa anak di KLIA. Biasa sih didulukan dan enggak antri kalau ajak anak, ke loket khusus kalau di bandara negara lain. Belom pernah sih aku ke KL
Ahhhh.. jadi pengin jalan-jalan ke KL ngajak anak-anak. Selain bikin paspor, musti pandai-pandai hunting tiket murah serta hotel murah tapi bagus yaa (harga promo).
BalasHapusWah,bisa jadi panduan nih buat biaya yang harus dipersiapkan dan tujuan wisata ke Malaysia
BalasHapusSeru banget lihatnya, apalagi liburan keluarga kaya gini
BalasHapusKoper kecil utk berdua juga sebetulnya cukup ya Mom. Biasanya yang bikin ngga cukup itu kebanyakan alat tempur (read: pakaian, sepatu, make-up dan sejenisnya) buat persiapan foto selama di negara tujuan tampak apik dan ciamik. Jadi lini masa Sosial media juga terlihat manis. Heheheh
BalasHapusSeru ya mba.
BalasHapus