Di zaman milenial sekarang, pergulatan dunia ibu terus berkembang dan meluas. Saking banyaknya informasi yang dari berbagai arah maka banyak muncul kubu kubu. Mulai dari ibu asi vs ibu sufor, ibu rumah tangga vs ibu pekerja, melahirkan normal vs melahirkan caesar, BLW vs Disuapin makannya. Gak habis habis pembahasan dari berbagai sisi mana yang terbaik. Tak jarang hal tersebut bikin sang Ibu tertekan dan merasa gak percaya diri. Yang menyakitkannya lagi, komen yang menjatuhkan tak lain tak bukan adalah ibu lainnya yang bagaimanapun harusnya mengerti bagaimana peliknya menjadi seorang Ibu.
Saya adalah ibu rumah tangga yang sekaligus mompreneur alias punya usaha online shop kecil kecilan. Dulu, saya tidak punya pemikiran sama sekali bahwa saya akan menjadi ibu rumah tangga. Karena saya termasuk gila bekerja pada saat saya masih kerja kantoran. Bahkan saya bilang sama pacar saya (yang sekarang suami) kalo jangan marah kalo saya gak bisa masak dan gak bisa beresin rumah karena menurut saya saat itu jiwa saya itu bekerja. Keinginan punya anak jika baru menikah pun tidak ada dalam pikiran saya. Karena saya bayangkan ribet dan bosannya jadi ibu rumah tangga.
Sekarang saya bisa bilang saya bangga menjadi ibu rumah tangga. Karena saya bisa 24 jam melihat perkembangan anak saya. Pernah gak merasa iri dengan ibu kantoran? BANGET. Saya rindu dandan setiap pagi dan rushing untuk ke kantor. Rindu dengan gaji bulanannya.Bahkan sambil ngetik ini pun masih kebayang serunya dunia kantoran. Tapi saya mencoba bersyukur dengan apa yang saya punya. Saya bisa memantau perkembangan anak saya dari hari ke hari, bisa punya waktu fleksibel untuk memulai usaha, bisa belajar punya hobi lain atau ikut komunitas.
Apakah pernah merasa bosan? YA PERNAH. Saya gak boong. Tapi saya mengakali bosan saya dengan sesekali mencuri waktu keluar rumah untuk sekedar mencicipi kopi enak di cafe. Keluarnya bukan sendirian ya. Tetap bawa anak. Biarpun hanya 2 jam itu bikin refresh pikiran saya lagi. Tiap ibu punya kegemaran masing masing. Saya gemarnya duduk di cafe sambil menyeruput kopi. Itu sudah 'me time' bagi saya.
Pilihan menjadi ibu rumah tangga atau kantoran tidaklah masalah. Yang penting bagaimana menyeimbangkan antara keluarga dan diri sendiri. Saya sampai sekarang masih struggle. Still mess here and there. Still figure it out what to do next. but this is beautiful mess. Suatu saat saya akan rindu sekali kerempongan mengurus anak dan tetap menyeimbangkan diri saya pribadi seperti ini. ibu kantoran pun punya struggle sendiri yang kita tidak tau seperti apa. Women should empower each other not judge one another.
Karena ini hanya masalah waktu. Waktu yang tidak terasa bahwa anak pertama saya sudah 2 tahun. Masalah waktu yang dari pertama saya buta sekali merawat anak sampe sudah mulai bisa dan terus belajar. Masalah waktu bagaimana saya men-set prioritas mana yang harus saya didahulukan. Karena semua itu bakal hilang dan anak anak bakal mandiri dengan sendirinya.
Sedikit pengingat buat saya kelak.
Selasa, 05 Desember 2017
#Ibuminumkopi : Sensuri Coffee Shop Medan
Kemaren mau nongkrong sama Andira sambil sekalian liat Andira. Pengen nyoba minum kopi di tempat satu ini yaitu : Sensuri. Sebenarnya dari dulu udah penasaran sama Pink Door yang mencuri perhatian dari luar ini. Tidak ada Label didepannya hanya Pink Door saja. Sensuri ini letaknya tepat disebelah Gelato Bar di Jl.Pattimura.
Akhirnya kesampaian lah kesana. Saya datangnya kecepatan 15 menit yang ternyata bukanya jam 10.30 WIB. Tidak saya tidak pantang menyerah dan memilih menunggu. Saat masuk, langsung dilayani oleh Barista nya pesanan saya. Disini hanya menyediakan minuman saja ya yaitu Kopi dan Teh. Tempatnya kecil dengan susunan bangku kayu yang ciamik. Saya suka banget dengan hiasan dindingnya yaitu Peta Dunia yang terbuat dari Kayu. Mencuri perhatian sekali.
Seperti biasa saya memesan kopi hitam. Range harga kopi disini Rp 25000 - Rp 35000. Jika kamu pengen pesan makanan, kamu bisa langsung pesen ke waitress Gelato Bar yang akan mengantarkan menunya. Biarpun letaknya di daerah yang terbilang cukup padat dengan Cafe dan restaurant, tapi Sensuri punya tempat sendiri untuk suasana tenang sambil menikmati secangkir kopi.
Sensuri ini ada dua outlet, yaitu Sensuri Coffee shop yang di Jl.Pattimura dan Sensuri Coffee Workshop yang terletak di Jl.Sei Kera. Nah kalo workshop nya saya belom pernah coba, tapi soon saya akan kesana. Katanya di sana selalu buka kelas untuk belajar jadi Barista. Nah ini salah satu impian saya juga. Belajar gimana meracik kopi yang enak. Karena kita harus tau kan kopi yang dihidangkan itu bagaimana prosesnya. Jadi bagi kamu yang ingin menikmati kopi bisa mengunjungi Sensuri ini. Bonus, cute pink door yang bisa untuk ootd dan very instagramable.
Alamat :
SENSURI COFFEE SHOP
Jl.Kapten Pattimura no.66 (Sebelah Gelato Bar)
Open 10.30 WIB
instagram : @sensuricoffee
Minggu, 03 Desember 2017
#Ibuminumkopi : Sangrai Coffeeshop Medan
Setelah 9 bulan vakum minum kopi karena hamil, setelah melahirkan saya kembali menjalankan hobi saya ini. saya penikmat kopi hitam. Tapi tidak menutup kemungkinan mencoba kopi jenis lainnya. Untuk yang light saya senang cafe latte. Untuk agak sedikit keras saya sukaknya mochiato. Tapi sehari harinya jika dirumah saya suka kopi mandailing atau kopi gayo aceh. Endeus nikmatnya.
Medan sudah bergelora dengan munculnya Coffee shop dengan beragam tema. Kali ini saya berkunjung ke salah satu Coffee Shop yang baru buka November kemaren. Yaitu Sangrai Coffee shop. Terletak di Jalan A.Rivai yang tenang yang kiri kanannya adalah perumahan besar. Sangat ccok untuk yang mau memilih tempat minum kopi yang tidak terlalu heboh suasananya seperti di Mall.
Sampai disana saya langsung jatuh cinta dengan front door bewarna kuning. Interior dalamnya didoninasi warna putih dengan sentuhan unsur kayu. Penataan meja dan lampunya pun apik dengan open space. Jadi kita bisa ngeliat Barista nya ngeracik kopi. Favorit saya adalah stoll yang berderet deret menghiasi coffee shop ini. Cakep dengans sentuhan bunga di detiap stoll nya.
Saya memesan kopi hitam Dormusa yang dimana kata Barista nya adalah kopi yang light dan wanginya unik yaitu ada aroma floral nya. Saat mencoba kopinya enaknya tiada tara. Ini bener gak boong. Mood langsung bagus banget. Pelayanannya helpful dan gak pelit sama info. Oh ya selain kopi, Sangrai ini juga menyediakan dessert. Saya memilih mango shortcake. Oh my god, cake nya bener bener lumer di mulut. Range harga untuk kopi adalah Rp 20.000- Rp. 35.000 ribu per cup nya. Untuk dessernya berkisar Rp 25.000 - Rp 35.000.
Wifi nya kenceng dan ambience nya gak bising bikin betah lama lama nongkrong di Sangrai ini. Apakah saya mau kembali lagi? Definitely.
Alamat :
SANGRAI COFFEE SHOP
Jl. A.Rivai no.4, Medan
Open daily 07.30 am to 08.00 pm
Instagram : @sangraicoffeeshop
Langganan:
Postingan (Atom)