Sabtu, 09 Desember 2017

Stay-at-home Mom. Kenapa tidak?

Di zaman milenial sekarang, pergulatan dunia ibu terus berkembang dan meluas. Saking banyaknya informasi yang dari berbagai arah maka banyak muncul kubu kubu. Mulai dari ibu asi vs ibu sufor, ibu rumah tangga vs ibu pekerja, melahirkan normal vs melahirkan caesar, BLW vs Disuapin makannya. Gak habis habis pembahasan dari berbagai sisi mana yang terbaik. Tak jarang hal tersebut bikin sang Ibu tertekan dan merasa gak percaya diri. Yang menyakitkannya lagi, komen yang menjatuhkan tak lain tak bukan adalah ibu lainnya yang bagaimanapun harusnya mengerti bagaimana peliknya menjadi seorang Ibu.

Saya adalah ibu rumah tangga yang sekaligus mompreneur alias punya usaha online shop kecil kecilan. Dulu, saya tidak punya pemikiran sama sekali bahwa saya akan menjadi ibu rumah tangga. Karena saya termasuk gila bekerja pada saat saya masih kerja kantoran. Bahkan saya bilang sama pacar saya (yang sekarang suami) kalo jangan marah kalo saya gak bisa masak dan gak bisa beresin rumah karena menurut saya saat itu jiwa saya itu bekerja. Keinginan punya anak jika baru menikah pun tidak ada dalam pikiran saya. Karena saya bayangkan ribet dan bosannya jadi ibu rumah tangga.

Sekarang saya bisa bilang saya bangga menjadi ibu rumah tangga. Karena saya bisa 24 jam melihat perkembangan anak saya. Pernah gak merasa iri dengan ibu kantoran? BANGET. Saya rindu dandan setiap pagi dan rushing untuk ke kantor. Rindu dengan gaji bulanannya.Bahkan sambil ngetik ini pun masih kebayang serunya dunia kantoran. Tapi saya mencoba bersyukur dengan apa yang saya punya. Saya bisa memantau perkembangan anak saya dari hari ke hari, bisa punya waktu fleksibel untuk  memulai usaha,  bisa belajar punya hobi lain atau ikut komunitas.

Apakah pernah merasa bosan? YA PERNAH. Saya gak boong. Tapi saya mengakali bosan saya dengan sesekali mencuri waktu keluar rumah untuk sekedar mencicipi kopi enak di cafe. Keluarnya bukan sendirian ya. Tetap bawa anak. Biarpun hanya 2 jam itu bikin refresh pikiran saya lagi. Tiap ibu punya kegemaran masing masing. Saya gemarnya duduk di cafe sambil menyeruput kopi. Itu sudah 'me time' bagi saya.

Pilihan menjadi ibu rumah tangga atau kantoran tidaklah masalah. Yang penting bagaimana menyeimbangkan antara keluarga dan diri sendiri. Saya sampai sekarang masih struggle. Still mess here and there. Still figure it out what to do next. but this is beautiful mess. Suatu saat saya akan rindu sekali kerempongan mengurus anak dan tetap menyeimbangkan diri saya pribadi seperti ini. ibu kantoran pun punya struggle sendiri yang kita tidak tau seperti apa. Women should empower each other not judge one another.

Karena ini hanya masalah waktu. Waktu yang tidak terasa bahwa anak pertama saya sudah 2 tahun. Masalah waktu yang dari pertama saya buta sekali merawat anak sampe sudah mulai bisa dan terus belajar. Masalah waktu bagaimana saya men-set prioritas mana yang harus saya didahulukan. Karena semua itu bakal hilang dan anak anak bakal mandiri dengan sendirinya.

Sedikit pengingat buat saya kelak.



Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Natrarahmani
Maira Gall