Senin, 25 Januari 2010

Setengah...

Tadi malam saat aq lagi nonton, tepat jam 12 malam aq mikir. Mengapa perempuan begitu komplikated?
Jawabannya kami semua memperhitungkan yang terjadi dalam hidup dalam kadar "setengahuk ".
Kadang kalo kita duduk di coffee shop trus ada cowok cakep lewat, perempuan pasti menilai mungkin 7 1/2 atau 8 1/2 dari segi fisik maupun lainnya.

Atau kalo kita mw beli baju atau ngeliat pameran lukisan, kita menilai dengan embel embel "setengah".
Apa hal itu itu termasuk kita perempuan merupakan mahkluk yang suka menghakimi atau karena kita masih bimbang dengan penilaian kita?.

Setengah dalam kamus perempuan maksudnya ada kadar dimana kita memberikan apresiasi lebih dan tidak suka menggenapkannya karena banyak yang dipertimbangkannya.
Mungkin kesannya menghakimi atau plin plan ,tapi begitulah pemikiran perempuan. "setengah" bisa berarti lebih atau setingkat memuaskan, maka dari itu perempuan suka melabelkan suatu hal dengan kata " setengah" karena angka genap belum tentu menggabarkan apa yang kita lihat dimata perempuan.
Kadang setengah mengandung banyak arti. Tapi bukan berarti kata "setengah" menjadi patokan kita dalam berhubungan.

Setiap perempuan tidak pernah "setengah-setengah" dalam menyukai seseorang.
Jika kita merasa kita klik dengan seseorang, kita membuang kata "setengah" untuk dia dan memberikan nilai "sepuluh".h Mungkin kita pikir kita terlalu berlebihan, tapi begitulah hati perempuan. Jika hati sudah memilih, kita lebih suka mengganti jadi kata"sepuluh".

Semua yang kita rasakan untuk mencintai seseorang selalu dengan kadar genap dan memuaskan.
Begitulah jika para perempuan jatuh cinta. Jadi " setengah" hanya kata luaran seorang perempuan terhadap permukaan saja, tapi jika sudah mencapai hati " sepuluh" yang akan diberikan.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Natrarahmani
Maira Gall