Selasa, 10 Desember 2013

Kisah Cinta : Tentang Kamu dan Aku


Ini sebuah kisah cinta yang sangat sederhana. Saya akan menceritakan kisah yang orang anggap biasa saja, bagi saya adalah sebuah anugrah. Tentang seorang laki laki yang bertemu perempuannya di awal ospek perkuliahan. Yang awalnya hanyalah rasa penasaran, karena kita dahulu satu sekolah SMA tapi berbeda kelas dan tingkat. Dia adalah laki laki yang membuat saya bertanya. Dandanan aneh, rambut gondrong keriting, dan kurus ceking. Siapa sangka bahwa kami dipekerkenalkan juga oleh kakak jurusan saya.

Dia yang tidak saya sangka mencuri hati saya. Dari yang awalnya sangat betah mendengar saya berceloteh selama berjam jam tanpa henti di bulan puasa (saya rasa tidak ada yang tahan). Tapi Dia sanggup menemani saya. Saling berbalas sms, saling ketemu dan curi curi pandang, bahkan pembicaraan yang mencoba mengenal dan meraba hati masing masing.

Kamu yang selalu suka gaya jalan saya. Kamu yang pada tanggal 15 September 2013 sore hari mengajak untuk pertama kali berkencan. Jujur, saya takut. Karena baru kali ini saya terpisah sangat jauh dari orang tua dan mengenal orang asing sangatlah riskan. Kamu yang dengan gayamu yang nyentrik, meyakinkan saya. Saya menunggu kamu menjemput. Saat hati tidak karuan dan baju apa yang cocok saya pakai. Saya cuma tidak tau dibawa kemana. Saya akhirnya memutuskan memakai kaos, sneaker, dan jaket. Kamu datang.. dengan vespa biru dan senyum cemerlang.

Saya masih tidak berani memeluk kamu. Saya tak henti hentinya bertanya kemana akan dibawa. Kamu selalu memenangkan saya. Saat tiba tiba kamu membawa saya ke Dago atas, saya terdiam. Saya tak henti hentinya melongo dan tersenyum senang. Kamu tau membuat saya jatuh cinta. Akhirnya kita ke bukit bintang. Dua minggu PDKT adalah waktu yang cukup mengenal kita. Di dinginnya malam, cahaya kota, dan langit yang berbintang, kamu memberi coklat. Katamu agar aku tak merasa kedinginan. Dua batang silver queen yang saya ingat cuman makan sedikit. Karena kata yang keluar dari mulut kamu membuat saya terdiam. "Abang sayang sama atha". Ahhh.. kamu membuat saya speachless dan membuat kamu menunggu jawaban.

Esoknya di bawah pohon rindang kampus, tepat hari Minggu tanggal 16 September 2007, saya menyuruh kamu datang. Kamu duduk, kita berhadapan, dan saya menjawab "Atha gak bisa bang..". Kamu tertunduk lesu. Aku tersenyum jahil, kemudian saya melanjutkan "Gak bisa nolak jadi pacar abang."  Aku masih ingat bagaimana ekspresi senang kamu, lucunya kita malah bersalaman, dan sibuk mendengarkan earphone masing masing. Aneh? iya. tapi saya suka keanehan kita.

Sekarang, kamu dan aku sudah 6 tahun 4 bulan. Semakin tinggi hubungan kita, semakin banyak badai. Walau begitu, aku bersyukur Tuhan mengenalkan kamu padaku, menghabiskan waktu bersamaku, dan aneh bersama sama. Kamu tau aku terlalu sayang sama kamu. Sayang yang bahkan saya tidak sanggup menjelaskannya dan hanya bisa menangis kejer kalo kamu udah pergi jauh. Saya bisa apa. Kamu bilang saya nggak boleh terlalu sayang. Iya saya tau, gak baik buat kamu dan saya. Saya belajar mencintai kamu dengan cara lain. Hanya kamu yang saat ini mampu mencuri hati saya, tempat saya berpulang, berkeluh kesah, tempat saya menumpahkan impian dan cita cita, tempat saya mengenal diri saya dan menerima kekurangan saya. Kamu yang sanggup mencintai setiap kelebihan dan kekurangan saya, yang memberi rasa hangat yang tak habis habisnya, yang sanggup mendengar saya berceloteh sepanjang hari.

Semoga kita berada di satu titik untuk terus bersama sama. Kamu dan aku.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Natrarahmani
Maira Gall