Minggu, 24 Juni 2018

LIBURAN SINGKAT DI DESA GUNUNG TIGA BINANGA


desa gunung tiga binanga

Aku dinikahi lelaki suku karo marga sebayang. Sebagai permen(menantu) sepatutnya memang mengunjungi kampung suami. Letaknya di Desa Gunung Tiga binanga kabupaten Karo. Sudah beberapa kali ke sini semenjak tiga tahun menikah. Dan sudah punya dua krucil yang makin memeriahkan rumah opong di kampung ini.

Liburan kali ini bertepatan dengan Kerja Tahun Desa Gunung. Ini perayaan yang diadakan warga kampung dalam rangka bersyukur atas panen tahun ini.  Tidak hanya itu, kerja tahun ini juga ajang silaturahmi bagi anak kampung yang merantau.  Kerja Tahun ini diadakan  setiap akhir bulan  Juni khusus Kecamatan Tiga Binanga. Acara ini berlangsung selama dua hari. Musik dan lagu saling bersahut sahutan. Desa Gunung ketika waktunya kerja tahun selalu padat dan ramai dengan anak kampung  yang datang  dari Medan. Termasuk kami. Setiap kampung punya penentuan tanggal untuk melaksanakan kerja tahun, jadi tidak dilakukan secara serempak. Khusus Tiga binanga yaitu akhir bulan juni.

los desa gunung

Perjalanan Medan- Desa Gunung memakan waktu 3 jam. Karena masih suasana lebaran dan libur sekolah, Kami sengaja memilih waktu sehabis subuh karena takut terjebak macet. Short getaway yang memang dibutuhkan oleh kami, yang penat dengan rutinitas perkotaan. Ini semacam angin segar dari hari yang penat selepas lebaran kemarin.

Tak lupa saat melewati  kaban Jahe, saya selalu menyempatkan pergi ke kedai kopi IYO. Yang sudah turun temurun dengan roti bakar srikaya yang luber di lidah. Nuansa gedung zaman dulu dengan tembok warna putih pudar. Di sini juga terkenal dengan kopinya yang sedap. Pengennya berlama lama disini tapi kami dikejar waktu.  Kemudian dari situ melanjutkan lagi sekitar 45 menit untuk sampai di desa Gunung. 


Sebelum sampai, kami melewati ladang jagung dengan pemandangan Gunung Sinabung yang sempat erupsi kecil. Sejauh mata memandang pepohonan dan bukit. Ladang jagung yang sudah menguning menambah cantik daerah ini. Sesampainya kami di Kuta(desa) gunung disambut dengan santapan khas karo. Tak ada gadget disini, hidup berjalan lambat, tapi dengan gitu jadi reconnect dengan keluarga dan alam.

Aidan contohnya, selama dua hari di kampung banyak kegiatannya. Main sepeda, mandi sungai, pergi ke ladang opongnya, main sama sepupunya. Makan pun jadi lahap karena ya asik main dan cuaca juga mendukung. Kuta Gunung ini punya satu Los (balai desa) yang terpusat untuk mengadakan acara yang ada di kampung. Letaknya sekitar 10 menit dari Tiga binanga yang merupakan kota padatnya. Setiap hari selasa diadakan pasar kaget. Semua dijual disana bahkan jadi ajang untuk cuci mata juga. Di pasar ini barang yang dijual merupakan hasil panen sendiri dari ladang petani. Termasuk ladang keluarga kami. Kalo saya demennya jajanan kecilnya.






Tak lupa saat di Tiga binanga, ada satu kedai kopi yang mencuri perhatian. Namanya Surya Indah Restaurant. Letaknya di pinggir simpang Tugu. Interiornya yang paling aku cinta. Beragam foto dan ilustrasi ala karo. Khas dan original. Sudah tau kan kalo di Karo kedai kopi selalu tempat paling rame dan interiornya khas dengan speaker besar. Saya setia sama kopi hitam dan sesekali pesen mie rebus. Dingin dingin emang paling pas menikmati yang panas. Harganya murah meriah. Slogannya "tidak perlu komentar bukti yang perlu".  Suka kali aku. Hanya cukup bawa uang 50 ribu sudah cukup banget jajanin 6 orang kopi/teh ditambah dua mie rebus. Perut senang hati senang.

surya indah tiga binanga karo



Untuk kerja tahunnya sendiri, taun ini kurang meriah. Bisa ditandai dengan tidak adanya umbul umbul. Tidak seperti taun lalu. Tapi biarpun begitu tidak mengurangi kegembiraan warna kampung. Hentak tari dan lagu saling berirama, warga setempat turun ke Los dan bersolek di acara setaun sekali ini. Tak ketinggalan suami saya. Seharusnya saya juga ikut menari bersama suami. Tapi apa daya anak anak jam segitu sudah tidur nyenyak dan harus dijaga tidurnya. Jadi suami aja dulu yang tampil. Acara ini bahkan sampe hampir subuh terdengar keyboard dan suara merdu perkolong kolong menyanyikan lagu karo.

Ada niat suami kepengen lebih lama liburan di kampung. Selama seminggu. Tapi nggak sekarang, mungkin saat anak anak sudah mulai mengerti/bisa dibilangin setidaknya. Semoga kita terus sehat biar bisa kunjungi kampung opong.

DESA GUNUNG TIGA BINANGA
KAB.KARO
SUMATERA UTARA

18 komentar

  1. Liburan ke kampung halaman emang yang paling seru mbak, saya aja suka banget kalau dapat liburan ke klaten, kampung saya. Suasananya hampir sama kayak desa mbak.

    BalasHapus
  2. Enak kalau kekampung itu ya udaranya, atmosfernya merubah suasana gitu, bergeh peh (dingin pun) satu lagi yang sering denger mejuah juah kita kerina

    BalasHapus
  3. Yg namananya desa, apalagi di gunung.. Siiiip sekali sebagai tempat melarikan diri dari hiruk pikuknya kota..

    kakve-santi(dot)blogspot.com

    BalasHapus
  4. Wahh seru sekalii.. jadi kangen Medan. Karna sy juga besar di Medan.. Tapi belum pernah main kesini.. Next kedepannya main kesini ahhhh..

    BalasHapus
  5. Whuaat??? Gak ada gadget? Etapi bener ya malah jadi lebih akrab sama orang dan lebih sehat juga kali ya karena gak ada yang mager krn gadgetan mulu.

    BalasHapus
  6. Wah masyAllah bun, bener kerasa ya suasana kampungnya. Saya suka dengan suasana kampung yang bener-bener kampung dan jarang bisa kita nikmati di kota besar. Jadi, sesuatu begitu berkesan jadinya

    BalasHapus
  7. Jadi ingin ke Medan. Oh iya perjalanannya pakai pesawat atau jalur laut mbak atau malah jalur darat?

    BalasHapus
  8. Seruuu ya mbaa pulang ke Kampung. Sayang nya aku ngga punya kampung ehehe. Keluarga semua sudah Hijrah ke Jakarta. Di Kampung hanya sodara jauh.
    Menghirup udara segar di Kampung kadang bikin suasana hati tenang ya mba

    BalasHapus
  9. Wah, jadi pengen pulang kampung lagi deh baca ini. Aku kalo udah pulang kampung bye bye dah semua medsos. Asik sama dunia nyata. Hihi

    BalasHapus
  10. Mba, ehh manggilnya apa ini? Eda? Ngiler kali aku liat kopinya, bayangin roti srikaya yang lumer. Wahh harus banget ini ke Kaban Jahe.

    BalasHapus
  11. Wah.. 3 jam perjalanan kayak jakarta Bandung ya. Ternyata perjalanan di daerah kenal macet juga ya. Kirain metropolitan aja. ^_^

    BalasHapus
  12. Duh kok aku jadi terbayang roti srikaya isi luber dipadu dengan kopi hitam pekat. Ah nikmattttt

    BalasHapus
  13. Kalau mau liburan ksana ajak2 dong mbak. Tapi kasih taunya jauh2 hari mbak biar bisa nyiapin budget

    BalasHapus
  14. Paling senang bisa mengunjungi tempat yang banyak memberikan ceritanya. Kedai kecil, pohon jagung dan kopi bisa jadi kenangan indah selama mengunjungi Desa Tiga Binanga

    BalasHapus
  15. Pulang kampung selalu membawa cerita tersendiri yang akan kita kenang ya mba, senangnya masih asri disana. Penasaran sama roti srikaya nya, pasti sangat lezat ya :)

    BalasHapus
  16. ya ampun pemandangan kaya gini biasanya cuma bisa lihat di televisi aja, seru banget pasti bisa kesana ya moms. Sarat akan budaya.

    BalasHapus
  17. Wah aidan pasti happy banget ya bisa mandi di sungai dan main ke ladang. Beberapa hal yang gak mungkin dilakukan di Jakarta. Waktu kemarin lebaran ke solo, niatnya mau ajak krucils ke sawah, ternyata sawahnya sudah banyak yang berubah menjadi rumah.

    BalasHapus

© Natrarahmani
Maira Gall