Senin, 17 Juni 2019

ROAD TRIP MUDIK MEDAN - PADANG : TIPS DAN PENGALAMAN ( BAGIAN 1)


Lebaran telah usai. Tapi buat saya tahun ini sangat membekas di hati. Karena pertama kali pisah dengan suami saat Lebaran karena tidak ada masa cuti. Pertama kali juga melakukan perjalanan jauh melalui jalur darat dengan dua orang anak yang masih aktif. Pertama kali juga berkenalan dengan keluarga dari pihak ayah yang sama sekali belom ketemu.

Karena kakek saya dahulu punya empat orang istri. Dan ayah saya merupakan anak dari istri terakhir. Jadi keluarga dari tiga istri lainnya yang banyak itu belom pernah ketemu sama sekali. Diadakan lah pertemuan akbar perdana di Sumbar. Tepatnya di Pauh kambar, Pariaman.

PERSIAPAN SEBELUM MUDIK JALUR DARAT

Dari jauh hari sebelum berangkat, saya sudah deg-degan. Karena apa? Karena dua anak yang harus diurus sementara suami berjauhan. Biarpun ada adek kandung aku ikutan tapi rasanya beda karena mereka juga belom terbiasa. Sudha bikin list apa saja yang mesti dibawa untuk mudik. Tau kan istilah "kalo udah punya anak, bawaannya kayak mau pindah rumah" Haha. kenyataannya memang begitu. Kalo bisa semua dibawa supaya aman dan tentram. Tapi ya mana mungkin lah Sahabat, tetap harus di pikirkan agar tidak banyak barang yang sia sia.


Berikut aku List apa saja yang harus dipersiapkan. Ini berlaku untuk perjalanan apa saja ya. Baik melakukan mobil pribadi, kapal, maupun pesawat.
  • KENALI DAERAH YANG DITUJU DAN LAMA WAKTU PERGI. Ini penting kalo menurut aku. Contohnya, aku bakal ke daerah Sumbar tepatnya daerah Pariaman. Cuacanya cukup sejuk dan banyak wilayah pantai nya. Selain itu daerah kampung halaman juga sangat jarang apotik atau rumah sakit. Mesti harus berpergian ke pusat kota. Jadi penting mengenali daerah yang dituju agar semakin mantap buat prepare. Lama waktu pergi juga berpengaruh berapa banyak baju yang akan kita bawa. 
  • BAWA BAJU SECUKUPNYA. Ini benar Sahabat. Berlaku sekali buat yang punya anak. Gak mau kan  bawa segambreng nyatanya gak kepake dan  malah memberatkan? Ya jelas aku juga memikirikan space di dalam mobil juga. Perjalanan aku kali ini memakan waktu total 7 hari (5 - 11 Juni). Atasan buat Aidan 10 baju dan bawahan 4 celana. Untuk baju tidur 5 pasang. Khusus buat Adek , atasan 8 dan bawahan 4 buah. kemudian ada 3 dress dan 5 baju tidur. Untuk mereka cukup 1 tas jinjing. Aku juga sempat cuci baju dua kali saat mudik kemaren jadi membantu sekali mengurangi baju kotor (sisanya gak sempat nyuci karena full acara). Khusus buat aku cukup satu koper kecil. 
  • BAWA OBAT OBATAN. Beneran ini ternyata kepake sekali. Aku merasa aman dan nyaman kalo udah lengkap bawa obat obatan di jalan. Karena perjalanan cukup jauh dan belum tentu menemukan apotik dan obat yang dibutuhkan. Ternyata bener selama disana anak anak sempat sakit karena kecapean dan rumah sakit cukup jauh. Jadi harus ke pusat kota yang lumayan memakan waktu. Apa saja yang aku bawa? Prospan, Betadine Antiseptik Skin Cleanser, Autan Kids, Inerson, Azkia Minyak Telon/Minyak Pijet, Ottopan Paracetamol, Caladine, Lalabee Calm and Rescue Balm, Minyak Angin Caplang, Termometer, Vitamin anak, Vitamin Ibu, Minyak Karo hitam dan Air Kuning.
  • JANGAN LUPAKAN SNACK. Yang namanya bawa anak tentu selain obat obatan, snack berperan penting. Biar happy dan mamak pun tenang dijalan dengan anak anak kenyang. Tentu yang dibawa snack yang anti ribet. Biasanya aku membawa susu kotak, roti dan kue,  cookies, keju slice/batangan yang kecil. Selain itu sebelum road trip aku masakin sosis dan nugget agak banyak. Karena yang ngemil bukan hanya anaknya, tapi juga emaknya.  Untuk roti/kue beli sekalian yang besar karena belum tentu selama perjalananan bisa berhenti atau ada toko roti. 
  • MAINAN DAN BUKU. Aku baw mainan dalam kotak kecil dengan size kecil pula agar muat dan gak tercecer. Tnetu bentuknya kayak miniatur boneka atau mobil mobilan. Karena tahu bakal ke pantai maka dibawakan juga sekop dan ember pasir. Ada juga dua buku yang aku bawa buat bacaan dijalan. Ini semuanya aku masukin ke tote bag besar sekalian dengan snack jadi gak bingung dijalan. 
PENGALAMAN MUDIK (MEDAN-PADANG) 

 Kami memulai perjalanan tepat di hari Lebaran jam setengah 8  pagi. Saat itu jalanan lumayan sepi karena orang-orang sudah bergegas ke mesjid/sudah sampai di Mesjid untuk melaksanakan solat Ied. Kebetulan saya sedang berhalangan solat, tapi buat yang lainnya terpaksa merelakan karena mengejar jalanan sebelum macet lebaran. Terasa mellow di hati karena lebaran kali ini kurang lengkap, tapi ini satu perjalanan baru buat aku. Road Trip Medan-Padang mengambil jalur dari Siantar.

Jalanan smooth sekali dan cuaca saat itu lagi bersahabat. Kami nyampai di Siantar tepat pukul 10 pagi. Wow cepat juga ya. Haha. Kami berenti makan di mesjid tapi lupa daerahnya apaan karena waktu sudah menunjukkan jam setengah dua belas. Makan hasil racikan emak yang bontot karena tau pada tukang makan semua. Setelah itu kami melewati Rantau Prapat dan melihat Danau toba. Biarpun cuma lewat doank tapi sudah seger liat pemandangan begitu Terakhir aku ke Danau Toba pas awal kuliah juga, jadi sudah lama banget itu.Jalanan masih smooth dan belom macet sama sekali jadi aman.


Memasuki daerah Tapanuli aku udah merasa gak enak badan. Jalanannya lumayan jelek dan banyak kelok keloknya. Apalagi sebelahnya jurang dan hutan. Daerah nya pun asing dan gak friendly dari segi makanan. Karena restoran yang halal sangat susah didapatkan. Jalanan juga berdebu dan rumah jarang jarang. Alhasil aku muntah saat mau memasuki Sipirok. Berhenti sebentar di Alun Alun Sipirok buat makan sate padang pinggir jalan dan solat. Setelah itu nenggak antimo anak buat istrirahat karena aku mabok.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam lewat dan hotel susah banget di dapat. Harus pergi ke pusat kota. Setelah mencari dan mencari terus dan kami sudah kelelahan, tepatnya di daerah Maindailing Natal menemukan Anugerah Hotel. Hotelnya berbentuk rumah besar bertingkat dua lantai. Harga per kamar 250 ribu tidak pake breakfast. Tempat tidurnya biasa saja tapi untung ada disediakan kipas angin/air conditioner. Kamar mandinya sempit dan kurang bersih. Tapi karena udah capek dijabanin dahulu buat recharge energi.


Esoknya kami pun melanjutkan perjalanan kembali. Setelah melewati Kotanopan, kami pun sudah memasuki perbatasan Sumatra Utara - Sumatra Barat. Sudah mulai merasa tenang karena sudah kelihatan aroma khas sumbar nya. Haha. Pengen cepat cepat aja ini nyampe kampung halaman dan rebahan Karen asli badan pegel semua biarpun hati masih happy melihat tempat tempat baru yang belom pernah dijelajahi sebelumnya.



Nyampe ke Bukit Tinggi sekitar jam 4 sore dengan ditemani rintik hujan. Lega rasanya kalo sudah nyampe situ dan kami pun  memutuskan singgah sebentar untuk makan di warung pinggir jalan. Rame pol karena masih suasana lebaran. Tentu makan di pinggir jalan hanya mengeluarkan kocek 100 ribuan dengan menu mie rebus, nasi padang, teh talua (teh susu telor) untuk bertujuh bersama anak anak.  Tidak menunggu waktu lama dan gak sempat explore Bukti Tinggi karena sudah pengen cepat cepat nyampe rumah. Beneran Bukit Tinggi macetya gak nahan. Padet pengunjung dan tempat oleh oleh selalu ramai. Ujung ujungnya nyampe ke tempat tujuan jam 10 malam. Sungguh perjalanan melelahkan Sahabat. 





Total perjalanan mudik Medan-Padang memakan waktu dua hari karena pake menginap dahulu dan termasuk slow rider. Jadi banyak tahu pelosok Sumatra Utara dengan road trip begini. Next, aku bakal jelasin wisata yang sempat aku datangi dan juga perjalanan arus baliknya ya. :D






1 komentar

  1. seru emang kalo cerita mudik ini, mampir ya di blog saya buat liat pengalaman mudik ke padang

    BalasHapus

© Natrarahmani
Maira Gall