Jumat, 26 Januari 2018

Financial 101 : Tips dan Jenis Tabungan ala Ibu

Menelisik postingan saya yang terdahulu tentang Resolusi 2018 maka akan saya jabarkan tentang bertanggung jawab dalam hal Finansial. Saya tidak punya background di bidangekonomi atau financial planning. Tapi semua penjabaran di post ini atas dasar pengalaman pribadi ya. Sumber pembelajaran saya juga diambil dan diamalkan melalui artikel finansial di internet. Saya biasanya baca artikel di Qmfinancial.com. 

Pernah saya baca di suatu media sosial quotenya seperti ini:

 " Cukup untuk hidup, nggak akan pernah cukup untuk gaya hidup". 

Bener sekali dan kalimat ini bikin saya tertohok berkali kali. Nggak munafik ya kalo ngeliat instagram dan liat postingan temen temen di kepala saya "Duhhh enak banget si X jalan jalan kesini, Wah si Y lagi makan disini nih mupeng juga" pikiran pikiran itu pastilah terlintas di pikiran saya, padahal kan ya rezeki orang beda beda dan kemampuan baik mendapatkan uang maupun pengeluarannya juga beda. Padahal mungkin si X tadi liburan setelah nabung berbulan bulan ya kan. atau si Y yang makan di restorang mewah sebagai reward untuk dirinya karena udah berhasil dengan project tertentu. Intinya sih bersyukur dengan apa yang kita punya.

Setelah mantengin artikel financial dan ikut seminar saya bisa ngambil satu kesimpulan: HARUS TAU DULU DETAIL PENGELUARAN RUTIN  BULANAN. Tidak bisa berpatok hanya satu bulan saja untuk alat ukurnya, minimal 2 bulan untuk tau gimana sih pengeluaran kita. Karena kan yang namanya pengeluaran itu fluktuatif. Kadang bisa hemat banget , kadang harus mengeluarkan lebih kayak anak sakit atau betulin mobil. 

Untuk saya pibadi alokasi dana itu dibagi sesuai post nya : PENGELUARAN RUTIN, DANA DARURAT, INVESTASI, DANA PENDIDIKAN, ZAKAT, DAN DANA HURA HURA. Ini penting sama saya karena dengan dibagi sesuai post nya maka uang itu ada bentuk fisiknya dan lebih terorganisir. Mari saya jelaskan lebih terperinci ya:

1. Pengeluaran Rutin

Berhubung saya adalah ibu beranak dua yang umurnya 2 tahun dan 3 bulan maka sudah jelas pengeluaran itu berkisar pampers, susu, perlengkapan anak, belanja keperluan dapur, dan keperluan pribadi. Kalo saya langsung patokin berapa yang harus dikeluarkan untuk perbulannya untuk dana ini. Ini penting karena dana ini yang termasuk besar. Untuk keperluan dapur biasanya saya belanja seminggu sekali seperti susu segar,  yogurt, sayur, lauk, bumbu dapur, dan roti. Jadi begitu dapat pemasukan dari suami saya langsung belanja untuk keperluan bulanan ini.

2. Dana Darurat

Dana darurat ini penting banget dibuat bagi yang masih single maupun yang sudah berkeluarga. Tujuan dari dana darurat ini adalah untuk hal hal diluar dugaan seperti sakit, perbaikan rumah, ataupun putus kerja dan menganggur. Kalo tips dari saya itu buat tabungan sendiri dan nggak pake atm. Karena godaan kalo ada ATM di dompet itu bawaannya mau ambil aja. Tetapkan langsung perbulan berapa anggarannya dan langsung masukin ke tabungan Dana Darurat. 

3. Investasi

Secara saya emak emak untuk investasi saya lebih memilih emas. Dikarenakan harganya bisa melambung tinggi dan bisa disimpan sampe kapanpun dan tetap punya nilai jual. Nah untuk mendapatkan jumlah emas yang saya mau bisa lewat cicilan emas. Saya ikut di Mandiri Syariah Cicil emas dengan auto debet ke rekening saya langsung tiap bulannya. Karena kalo nggak gitu dan nunggu ditabung dulu uangnya baru dibelik emas nggak cocok sama sayanya. Karena uangnya pasti kepake nanti untuk hal lain.

4. Dana Pendidikan

Liat postingan beberapa influencer dan mom blogger tentang dana pendidikan ini bikin saya jiper. Nyatanya memang kenaikan uang masuk sekolah itu tiap tahunnya berkisar 10-15%. Apalagi saya punya cita cita memasukkan anak saya ke sekolah yang bagus baik dari segi mutu maupun aksesnya. Biarpun anak pertama saya bakal masuk sekolah nanti umur 4 tahun, tapi memang harus di prepare dari sekarang biar kedepannya enak dan gak pusing mikirin biayanya. Sebenarnya saya juga telat untuk menabung ini, tapi nggak ada salahnya dimulai dari sekarang karena waktunya bentar lagi. Dana pendidikan ini juga saya pisahkan ke tabungan tanpa ATM dan sisihkan langsung begitu dapat jatah dari suami. 

5. Zakat

Untuk bagian ini saya biasanya langsung transfer ke badan amal zakat yang udah nge link ke mobile banking. Dananya pun bergantung kemampuan keluarga saya ya. Kalo kalian bisa memilih metode yang pas buat kalian.

6. Dana Hura Hura

Karena saya dan suami adalah suka makan dan kepengen banget liburan minimal 2 kali setahun maka ini wajib ada di daftar post financial kami. Jumlahnya juga ditentukan setelah kewajiban keuangan sudah dipenuhi. Ini merupakan post yang bisa sesuka hati diisi atau dalam kasus saya begitu semua post terisi maka sisanya baru dimasukkan kedalam dana hura hura ini. Less guilty.

Nah sekian rincian Finansial Planning dari saya. Ini pengalaman pribadi loh ya. Bisa diamalkan untuk kalian jika memang cocok dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing masing ya. 


Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Natrarahmani
Maira Gall