Senin, 16 November 2009

Balada anak jalanan

 
Saya terbiasa pergi kuliah naik angkot. Dan pemandangan disekitarnya membuat sata miris sekaligus mengeti apa yang saya lihat. di setiap perempatan jalan mulai dari setiap lampu merah banyak banget anak jalanan yang mondar mandir dari satu angkot ke angkot lainnya hanya meminta receh dari pengunjung angkot. Dan yang membuat saya tak enak hati, mereka yang menjadi anak jalanan berumur sekitar 3-5 tahun bahkan mereka membawa anak bayi dalam gendongannya hanya untuk meminta belas kasih biarpun menyanyikan sebuah lagu.Bagaimana mereka bisa begitu bebasnya di jalanan dan bagaimana orang tua mereka menjaganya?

Kadang saya melihat saat lampu sudah mulai hijau, anak anak kecil itu berlari lari tak tentu arah dan tak menyadari ada mobil didepannya atau mereka duduk- duduk di trotoar jalan yang notabene pasti dilalui berbagai kendaraan yang dapat membahayakan mereka sendiri.
Apalagi dikota bandung yang serig terjadi fenomena seperti itu pada jalan dago, buah batu, surapati, sukajadi, dan berbagai lampu lalu lintas lainnya. Bagaimanapun jika yidak ada penanganan makan anak jalanan itu Kemarin, hari ini, esok tetap menjadi anak jalanan.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Natrarahmani
Maira Gall