Selasa, 17 November 2009

Cintai Budaya Indonesia



Pada tanggal 31 Oktober 2009 kemaren digelarnya KEMILAU NUSANTARA 2009 yang diikuti 16 propinsi di Indonesia yang dilaksanakan didepan Gedung Sate pada pagi hari. Acara ini sangat meriah karna pemerintah dan masyarakat turut berkecimpung dalam memeriahkan acara ini. Dengan digelarya cara ini, saya melihat banyaknya potensi Indonesia yang begitu alami dan sangat beraneka ragam. Semua begitu unik dan yang membuat saya miis bahwa kenyataan sekarang penggunaan tarian daerah dan alat musik kurang digandrungi oleh masyarakat sejarang terutama remaja. Kebanyakan memilih alat musik yang menglobal seperti gitar, drum,  biola, dan lain lain.

Sangat ironik dengan kenyataan bahwa generasi muda yang membawa perubahan di Indonesia bahkan di mata dunia. Kita lihat tarian jawa, tarian pendet, tarian serampang dua belas, tari tor - tor, angklung, dan berbagai kesenian daerah lainnya. Semua itu telah mendarah daging sejak jaman dahulu kala yang dibawakan oleh nenek moyang kita, yang sekarang sedikit demi sedikit telah tersapu oleh globalisasi yang tidak terarah yang dapat mematikan budaya asli negeri ini.

Kalau kita sebagai warga Indonesia sendiri tidak menghormati melimpahnya budaya kita, maka bangsa lain seenaknya merekrut dan mengklaim bahwa itu adalah kepunyaan mereka.Pasti kasus malaysia yang seenaknya mengambil kekayaan budaya kita telah disiarkan beberapa lama yang membuat miris hati kita dan kita marah akan perlakuan mereka.

Tapi kita janagan hanya bisa mengumpat tanpa ada kesadaran sama sekali. Dimulai dari sekarang cintai budaya Indonesia dan hayati kekayaannya. Saya salut dengan adanya muali banyaknya acara yang mengangkat tema mencintai budaya. Itu merupakan salah satu usaha melestarikan budaya kita dan membuat kita lebih menghargai apa yang kita punya.

Dunia luar saja sangat mengagumi budaya Indonesia yang sangat beragam ini, Mengapa kita Tidak ?

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Natrarahmani
Maira Gall